Gempa di Perairan Sukabumi, BMKG: Rentetan Aktivitas Tektonik di Selatan Jawa

Kamis 12 Maret 2020, 13:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Belum hilang trauma warga pasca gempa magnitudo 5.1 di Kalapanunggal Selasa kemarin, Kamis siang tadi aktivitas tektonik kembali terjadi di 76 kilometer barat daya Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mencatat gempa ini terjadi pukul 13:07:19 WIB dengan lokasi 7.43 LS, 105.99 BT di laut Selatan Sukabumi dengan kedalaman 29 kilometer.

BMKG mencatat gempa ini bagian dari gerombolan atau rentetan gempa lainnya di perairan selatan pulau Jawa yang terjadi hari Kamis ini. Dikutip dari akun info gempa dunia, gempa pertama tercatat pukul 08.03.50 WIB, 85 KM barat daya Kabupaten Pangandaran Jabar dengan kekuatan mag 3.7 kedalam 19 KM.

Dua jam kemudian pukul 10.32.58 WIB gempa berkekuatan mag 3,8 terjadi di laut 86 KM barat daya Pacitan Jatim dengan kedalaman 58 KM. Kemudian pukul 11.46.14 WIB gempa mag 3.3 terjadi di 115 KM barat daya Jember Jatim dengan kedalaman 10 KM.

Gempa keempat terjadi di barat daya Palabuhanratu, pukul 13.07.19 WIB walaupun sebagian besar warga pesisir selatan Sukabumi mengaku tidak merasakan aktivitas tektonik berkekuatan mag 3.7 tersebut. Selanjutnya pukul 14.09.15 WIB gempa kembali terjadi di 91 KM tenggara Cilacap Jateng dengan kedalaman 78 KM dengan kekuatan mag 3.3.

BACA JUGA: Gempa Kalapanunggal Sukabumi, BMKG: Aktivitas Sesar Lokal Terkuat Selama 19 Tahun Terakhir

Dan gempa berkekuatan cukup kuat mag 5.0 terjadi pukul 15:03:17 WIB, denga lokasi 8.99 LS, 110.60 BT, 106 KM barat daya Pacitan dengan kedalaman 15 KM. 

Kabid Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono membenarkan jika terjadi rentetan gempa (enam kali) dalam delapan jam terakhir. Ia membenarkan jika penyebab gempa-gempa ini adalah pergerakan lempeng indo-australia dan euro-asia. “Iya benar kang,” pungkasnya.

Dalam akun facebooknya, Daryono menuliskan fenomena ini dengan judul Gempa Subduksi Lembang Guncang Selatan Pulau Jawa. Ia menjelaskan dampak gempa mag 5.0 ini berupa guncangan dirasakan di Pacitan, Ponorogo, Tulungagung, Bantul, Klaten, Wonosari dan Yogyakarta dalam skala intensitas II-III MMI (terasa getaran seakan akan ada truk lewat). 

BACA JUGA: Tas Siaga Bencana dan Potensi Gempa Megathrust di Sukabumi, Siapkah Kita?

Sementara itu di Cilacap, Trenggalek, dan Purworejo guncangan dirasakan lemah dalam skala intensitas II MMI (getaran dirasakan dan benda-benda digantung bergoyang). “Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” jelasnya.

Daryono menambahkan aktivitas tektonik ini jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Eurasia. Deformasi batuan terjadi di zona transisi antara Zona Megathrust dan Zona Benioff di selatan Yogyakarta. 

DHasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme sesar turun (normal fault). “ Lokasi sumber gempa ini sangat menarik karena sangat dekat dengan sumber gempa dahsyat yang menguncang dan merusak di Pulau Jawa pada 27 September 1937. Saat itu terjadi gempa besar dengan kekuatan M=7,2 dengan dampak gempa mencapai VII-IX hingga menyebabkan 2.200 rumah roboh,” pungkasnya.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin