Longsor Sukabumi dan Cerita 20 Tahun Lalu

Rabu 02 Januari 2019, 12:53 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pemangku adat dan warga kasepuhan Sirna Resmi berduka cita atas kejadian longsor Sukabumi yang terjadi, Senin petang, 31 Desember 2018. Longsor tersebut menimbun Kampung Cigarehong. Pemangku adat atau kasepuhan Sirna Resmi Abah Asep Nugraha, kepada Tempo, mengisahkan riwayat singkat kampung adat itu dan longsor di lereng yang sama 20 tahun silam.

Kampung Cigarehong kata Abah, bagian dari kampung adat atau kasepuhan Sirna Resmi. Kampung itu bertetangga dengan kampung adat lainnya, Cimapag, yang berjarak sekitar 400 meter. "Yang terkena longsor Kampung Cigarehong," katanya saat dihubungi Senin, 1 Januari 2019.

Kampung Cigarehong, menurut Abah, punya 33 rumah yang dihuni 101 orang. Sebanyak 30 rumah tertimbun longsor, tiga hunian lainnya luput. "Kejadiannya Senin sore jam enam mau magrib," katanya. Di tempat itu menurut Abah, selama empat hari hingga waktu kejadian diguyur hujan setiap hari.

Kampung itu berada di lereng yang dekat dengan perbatasan Banten dan Taman Nasional Gunung Halimun-Gunung Salak. Menurut Abah, warga kampung adat yang hidupnya nomaden atau berpindah tempat mulai mendirikan kampung itu sekitar 1941-1942 di tanah adat. "Kampung terus berkembang, beranak pinak di situ," ujarnya.

Awalnya penghuni Kampung Cigarehong hidup dari bertani dan beternak dengan banyak kandang. Lama-lama area sawah bertambah di lereng perbukitan. "Sekitar 20 tahun lalu pernah terjadi longsor, waktu itu belum banyak sawah," kata Abah.

Dia mengatakan, sudah memperingatkan warga soal kejadian longsor itu. Namun sawah menjadi tumpuan hidup warga dan luasnya terus bertambah di lereng. "Padahal itu harusnya jangan, sempat peringatkan sudah dikasih tahu karena kejadian 20 tahun lalu," kata Abah.

Hasil panen padinya sesuai aturan kampung adat tidak boleh diperjual belikan dan hanya untuk konsumsi keluarga. Selain padi, hasil olahan bumi lainnya bisa menjadi sumber nafkah.

Menurut Abah, warga Kampung Cigarehong umumnya hidup pas-pasan. Karena itu wacana relokasi dari lereng yang pernah longsor itu sulit diwujudkan. "Kalau relokasi mau pindah ke mana, butuh biaya banyak. Jangankan beli lahan, rumah baru, untuk sehari-hari saja pas pasan," katanya.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi Memilih06 Mei 2024, 08:12 WIB

Masyarakat Ingin Perubahan? 7 Nama Potensial untuk Pilkada Kabupaten Sukabumi

Terdapat tujuh kandidat yang berpotensi menjadi pemimpin di Kabupaten Sukabumi.
(Foto Ilustrasi) Direktur JSPP Muhamad Salman Ramdhani menyampailkan pandangannya terkait hasil survei Pilkada Kabupaten Sukabumi tahun 2024. | Foto: SU
Inspirasi06 Mei 2024, 08:00 WIB

Lowongan Jurusan Teknik untuk Kerja di Bidang Research and Development

Jika Minat dengan Lowongan Jurusan Teknik untuk Kerja di Bidang Research and Development, Simak Informasi Berikut!
Ilustrasi. Wawancara kerja. | Lowongan Jurusan Teknik untuk Kerja di Bidang Research and Development (Sumber : Freepik.com)
Life06 Mei 2024, 07:00 WIB

7 Ciri Orang Sudah Menemukan Kebahagiaan Diri, Apa Kamu Termasuk?

Inilah Ciri Orang Sudah Menemukan Kebahagiaan Diri, Apa Kamu Termasuk?
Ilustrasi. Tertawa bersama teman. | Ciri Orang Sudah Menemukan Kebahagiaan Diri. Foto: Freepik
Food & Travel06 Mei 2024, 06:00 WIB

5 Manfaat Rutin Minum Air Rebusan untuk Penderita Asam Urat

Yuk Ketahui Sederet Manfaat Rutin Minum Air Rebusan untuk Penderita Asam Urat Berikut!
Ilustrasi. Air Lemon. Manfaat Rutin Minum Air Rebusan untuk Penderita Asam Urat | Foto:  Pixabay/Ri_Ya
Science06 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 6 Mei 2024, Yuk Cek Dulu Langit di Awal Pekan!

Prediksi cuaca hari ini 6 Mei 2024 wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi, Cianjur, Bogor, Bandung dan sekitarnya.
Ilustrasi - Prediksi cuaca hari ini 6 Mei 2024 wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi, Cianjur, Bogor, Bandung  dan sekitarnya. (Sumber : Freepik.com/@fanjianhua).
Life05 Mei 2024, 22:08 WIB

Tindak Lanjuti Perilaku Buruk, 7 Cara Terbaik untuk Melakukan Time-Out Pada Balita

Dengan konsistensi dan penegakan aturan yang tenang, kerja keras Anda dalam menerapkan time-out yang besar kemungkinan akan menghasilkan hasil berupa lebih banyak perilaku yang baik.
Ilustrasi cara melakukan time-out pada balita. | Sumber Foto : pexels.com/@Arina Krasnikova
Sukabumi05 Mei 2024, 21:12 WIB

Diperbaiki Swadaya, Rumah Lansia di Surade Sukabumi Terdampak Gempa Garut Mulai Dipugar

Rumah Lansia di Surade Sukabumi terdampak Gempa M6,2 Garut diperbaiki secara swadaya.
Terdampak gempa M6,2 di laut Garut, Rumah Maemunah Warga Surade Sukabumi mulai diperbaiki secara swadaya, Minggu (5/5/2024). (Sumber : SU/Ragil)
Sehat05 Mei 2024, 21:00 WIB

2 Cara Menghilangkan Rasa Sakit Asam Urat dalam Waktu 10 Menit

Pengobatan rumahan terbaik untuk meringankan rasa sakit akibat asam urat dalam 10 menit atau kurang.
Ilustrasi - Pengobatan rumahan terbaik untuk meringankan rasa sakit akibat asam urat  dalam 10 menit atau kurang. (Sumber : Freepik.com/@Drazen Zigic)
Sukabumi05 Mei 2024, 20:30 WIB

Pria Lajang di Cibadak Sukabumi Tewas Tergantung, Ditemukan oleh Sang Kakak

Berikut kronologi seorang pria lajang di Cibadak Sukabumi ditemukan tewas tergantung oleh sang kakak di dalam rumahnya.
Ilustrasi. Pria lajang di Cibadak Sukabumi ditemukan tewas tergantung di dalam rumah. Diduga depresi. | Sumber Foto: Istimewa
Motor05 Mei 2024, 20:00 WIB

Ganti Oli Teratur! 5 Cara Merawat Motor Injeksi Agar Awet dan Tetap Prima

Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat menjaga motor injeksi Anda agar tetap awet dan performanya optimal.
Ilustrasi. Kendaraan roda dua. Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat menjaga motor injeksi Anda agar tetap awet dan performanya optimal. Sumber foto : Pexels/Quang Nguyen Vinh