Dibentuk Karena Latah, Hanya 10 Persen BUMDes di Kabupaten Sukabumi dalam Keadaan Baik

Sabtu 21 November 2020, 14:05 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - BUMDes di Kabupaten belum berkembang sebagaimana tujuan pembentukanya. Disi lain Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi menyebutkan dari 2017 sampai 2019 nilai penyertaan modal dana desa kepada BUMDes di Kabupaten Sukabumi mencapai Rp 52 miliar.  

Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Sukabumi membenarkan mengenai angka penyertaan modal tersebut dan itu tersebar di 95 persen lebih desa di Kabupaten Sukabumi, karena tidak semua desa ada penyertaan modal. Adapun besaran penyertaan modal sangat bervariasi di setiap desa. Bahkan dari grafik, DPMD menyatakan sampai 2019 jumlah desa yang melakukan penyertaan modal menurun. 

Kemudian dari jumlah BUMDes yang ada di Kabupaten Sukabumi, DPMD menyatakan BUMDes yang dalam keadaan baik hanya di bawah 10 persen. 

Dengan data tersebut, DPMD di akhir tahun ini akan melaksanakan evaluasi dan assessment. DPMD berharap kepada desa untuk tahun 2021 jangan dulu melakukan penyertaan modal kepada BUMDes.

Kenapa 2021 tidak dilakukan penyertaan modal dan apa yang menyebabkan hanya di bawah 10 persen BUMDes di kabupaten Sukabumi dalam keadaan baik? Berikut wawancara Tenaga Ahli Pengembangan Ekonomi Desa (TA-PED) Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Kabupaten Sukabumi Andy Sudrajat di acara Tamu Mang Koko, Sabtu (21/11/2020).

Sebagai pendamping tentu tahu betul kondisinya, terus apa penyebab BUMDes di Kabupaten Sukabumi tidak berkembang?

Sebetulnya dari 2017 sampai dengan 2020 ini, kita dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) sudah menganalisasi sejauh mungkin penyebab-penyebabnya. Diantaranya dari awal, 2017 penurunan cukup tajam penyertaan modalnya, karena 2017 itu sekitar Rp 27 miliar terus semakin ke sini semakin menurun. Artinya ada beberapa yang harus kita analisa, ketika kita mau melakukan konsep kegiatan ke depan terkait BUMDes berarti kita harus tahu dulu apa sih permasalahnya BUMDes itu?

Beberapa permasalahan yang setelah kita analisasi dengan DPMD, memang harus kita akui bahwa yang awal mungkin 2017 dengan lahirnya Undang-Undangan Desa dan sebagainya, [pertama] pendirian BUMDes lebih banyak ikutan-ikutan atau latah, ramai bentuk BUMDes, [ikut] bentuk BUMDes.

Yang kedua BUMDes terbawa arus trend and viral, [Misalnya] ketika BUMDes melakukan suata kegiatan usaha yang ramai sekarang di wisata ikut [usaha BUMDes] wisata.

Padahal dalam regulasi sudah disebutkan BUMDes dapat dibentuk sesuai dengan potensi desanya. Yang jadi permasalah sekarang potensinya belum digali, mungkin tahun depan kami mengharapkan tidak adanya penyertaan modal dulu.

Tetapi justru kepada perencanaan sistematis karena selama ini perencanaan tidak sistematis. Memang direncanakan oleh BUMDes memang betul, tetapi maksud kami kan harus sistematis, seperti begini kita selalu mengutamakan membangun BUMDes itu bagai membangun sebuah rumah.

Dimana rumah itu kalau ingin baik, itu tentu perencanaan juga harus baik dan benar disana ada konsep, RAB, waktu pelaksanaanya. Sehingga ketika mau melaksanakan [pembangunan] siapapun tukangnya itu mudah terukur.

Maka dari itu kita selalu berusaha dengan DPMD, bahwa kita selalu sosialisasi juga di beberapa kecamatan dengan mengumpulkan kepala desa dan para pengelola BUMDes. Kita sampaikan dimana pentingnya perencanaan BUMDes, karena namanya Badan Usaha Desa maka dari itu kita selalu bicara perencanaanya itu skala desa bukan skala pengelola atau skala kelompok.

Kenapa tidak sistematis?

Saya berpikir bahwa mungkin [pemerintah] pusat tidak membuat secara sistematis juga memberikan kesempatan terhadap desa, dimana desa harus kreatif. Karena kalau sekarang ada [aturan pemerintah pusat] secara rigid, karena kewenangan desanya juga harus kita hargai.

Tetapi maksud kita, mungkin [pemerintah] pusat tidak terlalu rigid bahwa perencanaan harus sistematik, saya pikir itu juga suatu kebaikan agar BUMDes akan dapat berkembang. Sekarang kita sosialisasi [mekanisme] yang awal bagaimana pembentukan BUMDes yang baik dan benar, bagaimana membuat suatu perencanaan yang sistematis, bagaimana nanti pelaksanaan baru pola pertanggungjawaban. Sekarang [mekanisme] banyak dipotong tiba-tiba pembentukan [BUMDes] setelah pembentukan penyertaan modal. 

Bahwa ada kewenangan desa yang kemudian kepala desa itu memiliki tugas yang sangat penting dalam hal perencanaan usaha BUMDes. Sejauh ini model pendampingan yang dilakukan Seperti apa sih? 

Kita juga hanya mendampingi, sekarang ini seratus persen pendampingan. Kita hanya mensosialisasikan lalu kita hanya mampu bahwa begini lho baiknya BUMDes itu, harusnya ada perencanaan. 

Alhamdulillah di Sukabumi ini kita sudah sepakat, kita konsen diperencanaan dan anggaran itu juga jangan dulu ke penyertaan modal. Karena menurut hemat kami bahwa kegiatan yang baik tentu perlu perencanaan dan perencanaan itu kan perlu anggaran. Selama ini hampir 381 desa belum pernah ada yang menggangarkan perencanaan, bagaimana perencanaan itu bagus. 

Perencanaan yang bagus untuk BUMDes itu seperti apa?

Yang dimaksud dengan perencanaan yang sistematik itu, kita sudah membuat suatu tahapan-tahapannya yang dimulai mungkin dari bagaimana regulasi ada RT, Perdes, SK kepala desa itu dilengkapi dulu. Dan tidak hanya dilengkapi tetapi dibahas betul, selama ini sebagai besar banyak copy paste. Perdes itu suatu produk hukum, sementara sekarang ganti kepala desa, ganti lah BUMDes. Berarti menurut kami, lemah sekali ini Perdes, maka dari itu kita harus betul terkait AD/ART.

Kita lakukan pemetaan, setelah pemetaan bagaimana desa cara menggali potensi wilayah. Dari awal dari sisi regulasi kelembagaannya dia sudah bagus, AD/ART sudah ada dan kita bahas sesuai potensi wilayahnya, setelah itu kita baru membahas mengenai pemetaan sosial. Lalu hasil pemetaan sosial itu akan bawa ke desa.

Nah disini, kita ingin OPD-OPD di Kabupaten Sukabumi diundang sesuai potensi wilayahnya. Kalau di desa itu wilayah pertanian, panggil OPD pertanian dan apa yang bisa kita kembangkan. Tetapi OPD tidak bisa menentukan apa yang akan dikelola skala prioritas BUMDes. OPD-OPD dan mungkin narasumber lainnya hanya memberi wawasan kepada kepala desa dan BUMDes .

Setelah wawasan dapat, penentuan skala prioritas yang akan dikembangkan usahanya oleh BUMDes itu silahkan oleh [pengelola] Bumdes dan pemerintah desa. Setelah hal itu dilakukan baru proses pengkajian Focus Group Discussion (FGD). Jadi kita menginginkan bahwa anggaran pelaksanaan tadi minimal sama dengan satu periode jabatan kepala desa, jadi jangka pendek, jangka menengah, jangka panjanganya ada.

Dari situ BUMDes dan kepala desa harus melakukan yang namanya study literatur. Jadi kami tidak lagi menginginkan bahwa perencanaan dilakukan oleh BUMDes sendiri, tetapi kami menginginkan perencanaan ini bersama-sama BUMDes dan pemerintahan desa, sehingga nyambung.

Untuk wawancara selengkapanya cek disini

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi26 April 2024, 23:14 WIB

Marwan Belum Terima 2 Partai Tambahan yang Akan Dukung Asjap di Pilkada Sukabumi, Kenapa?

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menyebut ada dua partai lagi yang ingin turut hadir pada acara deklarasi koalisi tiga partai dalam pengusungan pasangan bakal calon untuk maju di Pilkada 2024.
Marwan Hamami, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 23:09 WIB

Tiga Partai Resmi Berkoalisi, Marwan Beberkan Alasan Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi

Tiga partai yakni Golkar, Gerindra, dan PPP secara resmi berkoalisi untuk mengusung Asep Japar di Pilkada 2024
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menandatangani kesepakatan koalisi tiga partai Golkar, PPP dan Gerindra, Jumat (26/4/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 21:49 WIB

Akibat Banjir, Toko Alat Listrik di Cidahu Sukabumi Alami Kerugian hingga Belasan Juta

Banjir yang terjadi di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 membuat beberapa pihak mengalami kerugian yang cukup besar.
Sejumlah warga dan karyawan toko memindahkan barang yang sebelumnya terendam banjir di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life26 April 2024, 21:05 WIB

6 Mental Miskin yang Membuat Hidup Anda Melarat di Masa Depan, Yuk Hindari!

Orang yang memelihara mental miskin tentu akan berpengaruh terhadap masa depannya, melarat atau berjaya. Itulah pentingnya hal ini.
Ilustrasi. Mental miskin yang wajib dijauhi. | Sumber foto : Pexels/Mehmet Turgut Kirkgoz
Life26 April 2024, 21:00 WIB

8 Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati

Inilah Contoh Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati. Apa Kamu Salah Satunya?
Ilustrasi - Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati . (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi26 April 2024, 20:57 WIB

Jelang Kongres, PAN Kabupaten Sukabumi Pastikan Dukung Zulhas Tiga Periode

DPD PAN Kabupaten Sukabumi menyatakan sikapnya untuk mendukung kembali Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kembali melanjutkan kepemimpinan di periode ketiga pada masa jabatan 2025-2030.
Mansurudin, Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Life26 April 2024, 20:30 WIB

Kamu Akan Tetap Miskin Jika 10 Kebiasaan Ini Masih Terus Dilakukan!

Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan.
Ilustrasi - Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan. (Sumber : Freepik)
Inspirasi26 April 2024, 20:24 WIB

5 Kebiasaan Orang China yang Membuat Hidupnya Gampang Kaya dan Jauh dari Kemiskinan

Orang China memiliki kebiasaan yang membuat hidupnya selalu kaya dan jauh dari kehidupan miskin di masa depannya, apalagi di hari tuanya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang china yang membuatnya hidup kaya. | Sumber foto : Pexels/Pixabay
Sukabumi26 April 2024, 20:09 WIB

Kades Ungkap Penyebab Banjir hingga Rendam Jalan dan 18 Rumah Warga di Cidahu Sukabumi

Data sementara terdampak banjir yang melanda Kampung Pasirdoton Desa Pasirdoton Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 bertambah
Kondisi jalan raya Cidahu dan rumah warga yang terendam banjir. (Sumber : Istimewa)
Life26 April 2024, 20:07 WIB

6 Cara Membaca Karakter Orang Pecundang di Sekitar Kita, Kenali Ciri-cirinya

Membaca karakter orang pecundang di sekitar kita sesungguhnya cukup mudah. Tentunya dengan mengenali beberapa karakter yang melekat di dalam dirinya.
Ilustrasi. Membaca karakter orang yang pecundang. | Sumber foto : Pexels/Mike Greer