SUKABUMIUPDATE.com - Suasana sepi sangat terasa saat jurnalis sukabumiupdate.com mendatangi SMK Tirta Umran di Kampung Pasirgoong, Desa Mekarsari, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Kamis (28/8/2025). Sekolah menengah kejuruan yang berada di pinggir jalan kabupaten ruas Cibenda-Ciawet, sekitar 1,5 kilometer dari kantor desa, ini belum pernah mendapat bantuan rehabilitasi sejak dibangun pada 2016.
Pantauan di lokasi, hanya terlihat dua guru laki-laki yang sedang mengajar dan seorang perempuan petugas kebersihan serta ruangan yang sudah tidak terpakai, dengan kondisi atap rusak. Dari ruang Kelas X, hanya ada satu siswa yang hadir, bernama Faizal Anwari, warga Kampung Bojongsawah yang rumahnya berjarak sekitar dua kilometer dari sekolah.
“Memang kondisi siswa yang hadir sangat terbatas. Dari total 15 siswa Kelas X, hari ini hanya satu orang masuk, empat izin karena kondisi cuaca. Jalan ke sekolah harus melewati lumpur dan menyeberang Sungai Sungai Cibalengbeng. Sementara sepuluh siswa lainnya sedang mengikuti kegiatan sekolah di Ciracap. Adapun Kelas X1 ada sedang belajar, Kelas XII melaksanakan PKL," kata Mohamad Taufan, pengelola SMK Tirta Umran.
Baca Juga: Gugatan PAPS Dicabut! Pemprov Jabar Wajib Penuhi Syarat Sekolah Swasta, Termasuk di Sukabumi
Taufan menambahkan, bangunan sekolah kini dalam kondisi memprihatinkan. Banyak atap ruang kelas yang bocor dan mulai lapuk. Tercatat ada delapan ruang, termasuk dua toilet. “Sejak awal berdiri sampai sekarang belum ada bantuan rehab,” ungkapnya.
SMK Tirta Umran awalnya membuka dua jurusan, namun karena jumlah siswa sedikit, saat ini hanya tersisa satu jurusan, yaitu Perhotelan. Mayoritas siswa berasal dari keluarga tidak mampu, sehingga pihak sekolah membebaskan biaya SPP.
“Total siswa kami ada lebih dari 50 orang. Namun dengan adanya kebijakan 50 rombel dari pemerintah, sekolah swasta seperti kami sangat terdampak. Meski begitu, kami tetap berkomitmen mendidik anak-anak tanpa memungut biaya SPP, karena rata-rata mereka dari keluarga yang kurang mampu,” terang Taufan.
Ia berharap pemerintah bisa memerhatikan kondisi sekolah yang sudah berdiri hampir sembilan tahun ini. “Minimal bantuan rehab agar proses belajar mengajar bisa lebih nyaman. Kami ingin terus melayani pendidikan di daerah pelosok seperti Ciracap,” katanya.