Fakta Medis Ungkap Luka di Mata Siswa SD Sagaranten Sukabumi Bukan Karena Perkelahian

Sukabumiupdate.com
Rabu 27 Agu 2025, 17:18 WIB
Fakta Medis Ungkap Luka di Mata Siswa SD Sagaranten Sukabumi Bukan Karena Perkelahian

AM berada di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. Ia adalah siswa kelas III di SDN Puncak Manggis, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, yang diduga dipukul teman sekelasnya. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com – Fakta medis terkait kondisi AM (9 tahun), siswa kelas 3 SDN Puncakmanggis, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, mengungkap penyebab sebenarnya dari luka serius pada mata kanannya. Sebelumnya, AM diduga mengalami cedera akibat perkelahian atau bullying di sekolah, namun diagnosis medis menunjukkan hal berbeda.

Ketua Tim Penanganan Keluhan RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, dr Irfanugraha Triputra Irawan, menjelaskan bahwa luka pada mata kanan AM disebabkan oleh infeksi yang sudah berlangsung sekitar tiga bulan.

“Untuk keluhannya sendiri itu mata kanannya merah dan bengkak ada nyeri juga tapi bukan satu dua hari melainkan sudah terjadi sekitar tiga bulan kebelakang,“ ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (27/8/2025).

Dari keterangan orang tua pasien, AM disebut memiliki kebiasaan mengucek mata secara berulang. Kebiasaan ini kemudian menyebabkan infeksi pada kornea, bagian luar mata yang berfungsi melindungi dan memfokuskan cahaya ke retina.

“Berdasarkan keterangan orang tuanya anak tersebut memang ada kebiasaan suka mengucek mata, jadi lambat laun akhirnya ada infeksi, dan infeksinya ini di bagian yang hitamnya tapi bagian pelapis luarnya kita sebutnya kornea mata,” jelas Irfan.

Baca Juga: Mata Siswa SD di Sagaranten Sukabumi Luka Parah, Diduga Bertengkar dengan Teman Sekelas

Infeksi tersebut menyebabkan perlukaan dan lubang kecil pada kornea hingga bagian iris mata keluar, sehingga pasien harus segera menjalani tindakan medis.

“Di situ ada infeksi akhirnya ada perlukaan jadi sedikit berlubang kemudian ada yang keluar bagian iris matanya, makanya di sini dirawatkan untuk tindakan operasi,” tutur Irfan.

Irfan menuturkan, operasi dilakukan pada Senin (25/8/2025), dan AM sudah diperbolehkan pulang pada hari berikutnya. Saat ini ia menjalani perawatan jalan selama satu minggu ke depan.

“Tindakan operasinya sendiri itu penjahitan. (Masih berfungsi?) Kalau untuk penglihatannya itu berkurang karena ini proses infeksinya sudah lama, jadi dokter spesialis matanya pun sudah menyampaikan bahwa kedepan fungsi penglihatannya akan menurun, bukan karena tindakan operasi tapi karena kondisi yang sudah terjadi sebelum operasi,” paparnya.

Terkait dugaan penganiayaan atau bullying yang sempat mencuat, pihak RSUD menegaskan bahwa tidak ditemukan indikasi kekerasan fisik saat pasien pertama kali datang.

“Terkait hal itu kita dari awal kan dilakukan tanya jawab dengan keluarga pasien tidak ada pengakuan seperti itu (tindak kekerasan), jadi semua (proses) dari depan sampai spesialis pun informasinya hanya itu saja sering mengucek mata,” pungkasnya.

Baca Juga: Kondisi Terkini Riyan Bocah Sukabumi yang Lahir Tanpa Anus, Menunggu Rujukan ke RSHS

Sebelumnya, AM dikabarkan menjadi korban perkelahian di sekolahnya. Camat Sagaranten, Ridwan Agus Mulyawan, menyebut bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (19/8/2025) sekitar pukul 10.55 WIB, saat jam istirahat.

Sejumlah siswa melaporkan adanya perkelahian di dalam kelas, dan guru menemukan AM dengan kondisi mata terluka.

"Ya (awalnya dari bullying), ujungnya perkelahian,” ujar Ridwan kepada sukabumiupdate.com, Senin (25/8/2025).

Korban sempat dibawa ke klinik terdekat oleh keluarga. Kemudian, pada Kamis malam (21/8/2025), Pemerintah Desa Puncakmanggis menjemput AM dari rumah pamannya untuk dibawa ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi guna mendapatkan penanganan lanjutan.

“Alhamdulillah korban sudah menjalani operasi mata pagi tadi di RSUD Syamsudin SH. Sebelumnya, BPJS difasilitasi oleh Kepala Desa Puncakmanggis. Mohon doa agar adinda AM segera pulih dan dapat beraktivitas kembali seperti biasa,” ujar Ridwan.

Berita Terkait
Berita Terkini