Respons Kemenag soal Ambruknya Madrasah di Ciburial Gunungguruh Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Jumat 11 Jul 2025, 20:20 WIB
Respons Kemenag soal Ambruknya Madrasah di Ciburial Gunungguruh Sukabumi

Kondisi bangunan madrasah Nurul Hikmah yang ambruk di Ciburial, Desa/Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sukabumi akhirnya angkat bicara terkait musibah ambruknya bangunan samping tiga ruang kelas Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) Nurul Hikmah, yang berlokasi di Kampung Ciburial, RT 58/RW 11, Desa Gunungguruh, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.

Peristiwa yang terjadi pada Senin (8/7/2025) itu tidak menimbulkan korban jiwa, karena terjadi saat madrasah sedang libur. Namun, akibat kerusakan pada atap dan tembok yang sudah lapuk, sebanyak 90 siswa terancam tak bisa melanjutkan kegiatan belajar mengajar di ruang kelas yang ambruk.

Menanggapi hal itu, Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Kabupaten Sukabumi, Henda, menyampaikan rasa duka cita dan keprihatinan mendalam.

“Kami turut berduka atas musibah yang menimpa Madrasah Diniyah Takmiliyah Nurul Hikmah. Meski tidak ada korban, kami menyadari betapa pentingnya keberadaan madrasah ini bagi masyarakat sekitar,” ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Jumat (11/7/2025).

Baca Juga: Madrasah di Ciburial Gunungguruh Sukabumi Ambruk, 90 Siswa Terancam Tak Bisa Belajar

Henda menjelaskan, meskipun MDT termasuk pendidikan nonformal yang tumbuh dari dan untuk masyarakat, Kemenag tetap akan meneruskan laporan kejadian ini kepada Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Provinsi Jawa Barat sebagai bentuk perhatian dan tembusan resmi.

“Saat ini belum ada regulasi atau skema anggaran khusus dari negara untuk sarana dan prasarana madrasah diniyah nonformal. Namun demikian, jika ada upaya perbaikan dari pihak madrasah maupun forum komunikasi MDT setempat dan membutuhkan dukungan administratif, kami siap memberikan rekomendasi resmi,” tegasnya.

Henda juga mengajak masyarakat, khususnya warga Kecamatan Gunungguruh, untuk turut serta mendukung upaya perbaikan agar kegiatan belajar-mengajar dapat segera kembali berjalan. Ia menegaskan pentingnya peran madrasah diniyah dalam pembangunan sumber daya manusia, khususnya di bidang keagamaan.

“Kami berharap pemerintah daerah juga dapat turut serta melalui koordinasi dengan pihak kecamatan, terutama dalam hal dukungan rehabilitasi bangunan melalui Bagian Kesra atau lembaga terkait lainnya,” tambahnya.

Saat ini, pihak madrasah tengah mencari alternatif lokasi belajar sementara bagi puluhan santri yang terdampak, agar proses pendidikan tetap berjalan meskipun dalam keterbatasan.

“Iya, meskipun tidak berada dalam naungan pembiayaan langsung pemerintah, madrasah diniyah tetap menjadi bagian penting dari sistem pendidikan keagamaan di Indonesia, dan patut mendapat perhatian bersama,” pungkas Henda.

Berita Terkait
Berita Terkini