Penonton Ricuh, Gagal Nonton Final Bola Voli Tahu Bulat Cup di Tegalbulued Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Kamis 03 Jul 2025, 21:28 WIB
Penonton Ricuh, Gagal Nonton Final Bola Voli Tahu Bulat Cup di Tegalbulued Sukabumi

Penonton meluapkan kekecewaan dengan membakar terpal karena gagal menonton grand final Open Turnamen Bola Voli Tahu Bulat Cup di Desa Nangela, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Kamis (3/7/2025) | Foto : Dok. Warganet

SUKABUMIUPDATE.com – Turnamen bola voli yang seharusnya menjadi hiburan warga berubah menjadi ajang kekecewaan massal. Pertandingan grand final Open Turnamen Volleyball Putra Tahu Bulat Cup di Kampung Pasir Salam, Desa Nangela, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Kamis (3/7/2025), berakhir ricuh setelah salah satu tim tak kunjung hadir di lapangan, meski waktu pertandingan sudah lewat hampir 30 menit.

Salah satu penonton, Hamdan (37 tahun), warga Ciemas, mengaku sangat kecewa dengan situasi tersebut. “Saya udah bela-belain datang jauh-jauh, bayar tiket Rp20 ribu, parkir motor Rp10 ribu. Timnya nggak datang-datang, malah bikin emosi,” ujarnya saat di konfirmasi sukabumiupdate.com.

Laga yang dinanti-nantikan antara TB Makmur Jaya Pasir Salam Desa Nangela dan Ancemon B dijadwalkan dimulai pukul 18.30 WIB. Namun hingga pukul 19.20 WIB, tim lawan yang diketahui diperkuat Kaik Sadi Dastin dan kawan-kawan belum juga muncul di arena pertandingan. Sementara itu, tim Ancemon B sudah berada di lapangan dan sempat melakukan pemanasan.

Baca Juga: Bupati Tegaskan Insiden Cidahu Selesai Melalui Pendekatan Damai: Sing Nyaah Ka Sukabumi!

Suasana mulai memanas ketika sejumlah penonton merasa dirugikan. Mereka meneriakkan protes ke arah panitia, menuntut kejelasan. Ketegangan mencapai puncaknya saat sebagian penonton meninggalkan lokasi, sementara yang lain melampiaskan kekecewaan dengan membakar meja, kursi, dan terpal di tengah lapangan voli.

“Saya datang sama keluarga, udah bayar semua. Nggak ada pengumuman jelas dari panitia, cuma bilang katanya ada kendala teknis. Tapi kita nunggu sampai setengah jam lebih, tetap nggak ada pertandingan. Akhirnya banyak yang emosi,” kata Kus (40 tahun), warga Cibitung yang juga menyaksikan kejadian tersebut.

Panitia sempat mencoba meredam amarah penonton melalui pengeras suara, menyampaikan bahwa keterlambatan tim disebabkan oleh “kendala teknis”. Namun, penjelasan tersebut tak mampu meredakan kekesalan massa.

Baca Juga: Perumdam TJM Sukabumi Perbaiki Kebocoran Pipa di Jalan Pahlawan Nagrak

Kericuhan ini memunculkan kritik terhadap panitia penyelenggara. Penonton menilai kurangnya koordinasi dan komunikasi telah memicu kerugian, baik secara moral maupun material. Turnamen yang seharusnya menjunjung tinggi nilai sportifitas dan kebersamaan justru mencoreng citra olahraga di tingkat lokal.

Hingga berita ini diterbitkan, sukabumiupdate.com masih berupaya menghubungi pihak panitia untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut terkait insiden ini.

Berita Terkait
Berita Terkini