Cuaca Ekstrem Kepung Sukabumi: 3 Longsor, 10 Rumah Terendam, Kini Warga Butuh Bantuan

Sukabumiupdate.com
Selasa 17 Jun 2025, 14:42 WIB
Cuaca Ekstrem Kepung Sukabumi: 3 Longsor, 10 Rumah Terendam, Kini Warga Butuh Bantuan

Banjir di salah satu titik di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Senin malam, 16 Juni 2025. | Foto: P2BK Cicurug

SUKABUMIUPDATE.com - Cuaca ekstrem yang mengepung Kabupaten Sukabumi pada Senin malam, 16 Juni 2025, mengakibatkan rangkaian bencana alam berupa banjir dan longsor di sejumlah titik, terutama di Cicurug dan Nagrak. Hujan deras yang turun dengan intensitas tinggi dan durasi lama menjadi pemicu utama terjadinya peristiwa tersebut.

Salah satu kejadian banjir tercatat di Kampung Nyangkowek RT 02/06 Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug. Bencana terjadi sekira pukul 19.30 WIB, ketika air dari selokan meluap akibat tak mampu menampung debit air hujan yang tinggi. Akibatnya, banjir merendam 10 rumah warga dengan ketinggian air antara 30 hingga sekitar 50 sentimeter.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cicurug M Abdul Rizki menyebut 10 keluarga atau sekitar 40 jiwa terdampak. Meski tak ada korban luka atau mengungsi, kebutuhan mendesak seperti kasur lantai dan karpet menjadi perhatian utama. “Kami berkoordinasi dengan perangkat kelurahan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP, Tagana, dan relawan untuk melakukan asesmen ke lokasi,” kata dia kepada sukabumiupdate.com, Selasa (17/6/2025).

Baca Juga: Banjir Ciemas Lumpuhkan UMKM, Pelaku Usaha Geopark Ciletuh Sukabumi Bertahan di Tengah Krisis

Saat ini air sudah surut, namun masyarakat tetap diimbau untuk waspada.

Selanjutnya, tak berselang lama, sekira pukul 19.45 WIB, longsor terjadi di Kampung Lio RT 02/05 Desa Mekarsari. Hujan deras mengakibatkan tembok penahan tanah di jalan lingkungan longsor. Longsoran sepanjang 4 meter dengan tinggi 2 meter menutup total akses jalan warga.

Upaya cepat tanggap dilakukan P2BK Cicurug bersama unsur terkait. “Kami langsung melakukan peninjauan dan kerja bakti bersama warga untuk membersihkan material longsor. Saat ini akses sudah terbuka kembali dan cuaca panas,” kata Abdul Rizki.

Kebutuhan mendesak untuk lokasi ini adalah karung untuk memperkuat struktur tanah yang tersisa.

Masih di hari yang sama, sekira pukul 21.00 WIB, longsor terjadi di Kampung Cibubuay RT 03/02 Desa Kalaparea, Kecamatan Nagrak. Kali ini, tanah tebing di sekitar saluran irigasi Cibubuay longsor. Material longsoran membendung aliran air hingga menyebabkan saluran meluap, tanggul sawah jebol, dan akses jalan gang sepanjang 8 meter terputus.

P2BK Nagrak, Miky, mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun para pemanfaat irigasi dan pengguna jalan menjadi pihak yang paling terdampak. “Warga langsung bergotong royong memperbaiki saluran dan tanggul sawah yang jebol. Tapi akses jalan gang masih belum diperbaiki,” ujarnya.

Kebutuhan mendesak di lokasi tersebut adalah kawat bronjong dan pembuatan jembatan darurat. Miky juga merekomendasikan agar dibuatkan laporan resmi ke instansi terkait seperti PSDA, Disperkim, dan BPBD. "Pemerintah kecamatan, desa, dan tim penanggulangan bencana terus berkoordinasi dan mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan disertai angin dan petir," kata dia.

Berita Terkait
Berita Terkini