SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari melakukan kunjungan kerja ke lokasi Sekolah Rakyat yang akan dibuka di Sentra Phalamartha Kementerian Sosial di Kampung Cikiwul Tonggoh, RT 1/1, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Rabu (4/6/2025).
Didampingi Kepala Sekretariat Komisi Nasional Disabilitas Kemensos Herman Koswara serta Kepala Sentra Phalamartha Dian Bulandari. Qodari berkeliling melihat langsung berbagai fasilitas pendidikan yang telah dipersiapkan, mulai dari asrama untuk putra dan putri, ruang kelas, laboratorium, masjid, UKS, hingga lapangan olahraga.
“Alhamdulillah secara keseluruhan tempat ini sangat bagus, sangat terawat, dan bersih. Dengan situasi saat ini, saya yakin proses belajar mengajarnya nanti akan berjalan baik dan memberikan lingkungan berkualitas bagi anak-anak kita yang akan menjadi siswa di sini,” ungkap Qodari.
Baca Juga: Muhammad Jaenudin Bicara Penyelenggaraan Kesehatan di Jabar: Rp20 Miliar Alokasi Gakinda
Ia menyebut, program Sekolah Rakyat ini adalah transformasi nyata dalam kehidupan anak-anak dari keluarga desil 1 dan 2, kelompok masyarakat paling kurang beruntung secara ekonomi. Program ini diinisiasi oleh Kementerian Sosial dengan arahan dari Presiden Prabowo Subianto.
“Ini program ajaib. Dalam semalam, hidup anak-anak ini bisa berubah. Mereka yang tadinya jangankan sekolah, makan pun sulit, sekarang tidak perlu pusing lagi. Sekolahnya gratis, seragamnya dikasih dan bagus-bagus, desainnya bahkan akan dipilih langsung oleh Pak Prabowo. Dapat sepatu, laptop, makan pun dijamin,” ujarnya.
Ia melanjutkan, bahwa hanya anak-anak dari keluarga desil 9 dan 10 yang selama ini tidak perlu lagi memikirkan biaya hidup dan pendidikan. Kini, melalui program ini, anak-anak dari desil 1 bisa merasakan kehidupan seperti mereka.
“Mereka hanya perlu memotivasi diri dan banyak berdoa. Semua sudah disiapkan: kamar, makan, seragam. Ini benar-benar program luar biasa yang bisa mengubah nasib bangsa dari yang gelap menjadi terang benderang, seperti matahari di Sukabumi” kelakarnya.
Baca Juga: Deteksi Dini Penyakit, Dinkes Kota Sukabumi Ajak Warga Cek Kesehatan Gratis via Aplikasi SatuSehat
Qodari juga menyampaikan bahwa daftar calon siswa sudah disiapkan, dan ia akan meninjau dua calon siswa dari dua lokasi berbeda.
“Saya sudah ingatkan kepada teman-teman di Kemensos agar proses seleksi betul-betul ketat. Kita prioritaskan anak-anak dari desil 1 yang paling membutuhkan dukungan negara,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya jenjang SMP dan SMA dalam program ini. Data menunjukkan, putus sekolah terbanyak terjadi di dua jenjang ini, terutama karena banyak orang tua dari keluarga desil 1 hanya menyelesaikan pendidikan sampai SD.
“Kalau orang tuanya cuma sampai SD, kehidupan mereka sangat terbatas. Kita ingin anak-anak mereka tidak mengalami nasib yang sama. Bahkan nanti akan disiapkan kerja sama dengan universitas agar mereka bisa lanjut kuliah gratis, termasuk dengan beasiswa LPDP hingga ke jenjang S2 bahkan S3,” jelas Qodari.
Sementara itu, Kepala Sekretariat Komisi Nasional Disabilitas Kemensos, Herman Koswara, menambahkan bahwa di Sentra Phalamartha Sukabumi akan dibuka empat rombongan belajar (rombel) untuk jenjang SMP, dengan masing-masing rombel terdiri dari 25 siswa.
Baca Juga: Tiga Pelaku Pengeroyokan Petugas Parkir di Sukabumi Ditangkap, Terancam 7 Tahun Penjara
“Kita memang ingin menyangga mereka yang tidak bisa melanjutkan dari SD ke SMP. Kalau SD ada di tiap desa, tapi SMP kan bergeser ke kecamatan. Ini jadi tantangan bagi keluarga tidak mampu. Karena itu, kita buka SMP dulu di sini,” katanya.
Ia menegaskan bahwa seluruh peserta merupakan anak-anak dari keluarga desil 1 berdasarkan data tunggal sosial ekonomi nasional yang sudah mulai digunakan sebagai acuan penerimaan. "Jadi ini yang menjadi acuan sehingga sudah mulai digunakan," pungkasnya.