SUKABUMIUPDATE.com - Suara derasnya Sungai Cibuni kini bukan sekadar bunyi alam biasa bagi warga Kampung Rambay, Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi. Sungai itu telah merenggut satu-satunya akses vital, jembatan gantung permanen sepanjang 150 meter yang menghubungkan Desa Rambay dengan Desa Bojongkaso, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur.
Jembatan yang dibangun Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada 2017 itu putus dan hanyut pada Rabu (4/12/2024), setelah diterjang derasnya arus sungai. Bagi warga dua desa di dua kabupaten ini, jembatan tersebut bukan sekadar infrastruktur, tapi nadi kehidupan.
“Jembatan itu nyawa kami. Anak sekolah, orang jualan, petani bawa hasil tani, semua lewat situ,” tutur Aga (50), warga Kampung Rambay, saat ditemui sukabumiupdate.com di tepi sungai.
Aga mengatakan sekarang kami hanya bisa andalkan perahu. Tapi kalau banjir, tidak bisa nyebrang sama sekali. Anak sekolah jadi libur.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1446 Hijriah Jatuh pada 6 Juni 2025
Kini, warga bergantung pada tiga unit perahu kayu untuk menyeberangi Sungai Cibuni. Tarifnya Rp 5.000 untuk penumpang biasa, dan Rp 10.000 jika membawa sepeda motor. Khusus untuk anak sekolah, mulai dari tingkat MTs/SMP hingga SMA/Aliyah, penyeberangan digratiskan, sebuah bentuk solidaritas di tengah keterbatasan. "Perahu perahu ini melayani warga selama 24 jam," ucapnya.
Harapan akan jembatan baru
Lebih dari sekadar fasilitas penghubung, jembatan gantung Rambay - Bojongkaso adalah simbol keterhubungan sosial, ekonomi, dan harapan masa depan anak-anak di kedua desa.
“Anak-anak sekolah yang semangatnya tinggi jadi kecewa karena tidak bisa sekolah kalau sungainya banjir. Kami semua berharap jembatan ini cepat dibangun lagi,” kata Aga, menatap arus sungai yang terus mengalir.
Kini, harapan warga menggantung di atas aliran Sungai Cibuni, bersama doa agar pemerintah segera menjembatani kebutuhan mereka.
Baca Juga: Industri di Parungkuda Sukabumi Lesu, Ini Penyebabnya
Kepala Desa Rambay, Yanto, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima kunjungan survei dari perwakilan tim Kang Dedi Mulyadi (KDM), Gubernur Jawa Barat, pada akhir Desember 2024 lalu. Ia berharap pemerintah segera melakukan perbaikan.
“Sudah ada tim yang datang survei bulan lalu. Kami sangat berharap jembatan ini segera dibangun lagi," ujarnya.