Hamil Tua di Tenda Pengungsian, Cerita Nurjanah Penyintas Longsor Cibadak Sukabumi

Senin 29 Januari 2024, 11:34 WIB
Nurjanah (33 tahun) saat di tenda pengungsian di Kampung Bolo, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Nurjanah adalah penyintas longsor yang terjadi pada Rabu, 24 Januari 2024. | Foto: SU/Ibnu Sanubari

Nurjanah (33 tahun) saat di tenda pengungsian di Kampung Bolo, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Nurjanah adalah penyintas longsor yang terjadi pada Rabu, 24 Januari 2024. | Foto: SU/Ibnu Sanubari

SUKABUMIUPDATE.com - Nurjanah (33 tahun), penyintas bencana longsor di Kampung Cibatu Hilir, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, mengalami kondisi yang tak dibayangkannya. Dengan usia kehamilan sembilan bulan, Nurjanah saat ini mengungsi di tenda darurat bersama suami dan tiga anaknya.

Meski belum diperiksa resmi, tim kesehatan telah memberikan perhatian terhadap Nurjanah dengan adanya kunjungan dokter dan bidan. Nurjanah dan keluarganya sekarang mengungsi di Kampung Bolo, Desa Sekarwangi. Pasalnya, rumah mereka terancam dan berada di zona merah dengan keretakan yang sangat mengkhawatirkan.

"Kalau diperiksa soal kehamilan sih belum, tapi dari tenaga kesehatan ada yang kontrol ke sini (tenda). Ada dokter dan bidan. Semalam diperiksa, bahkan tadi kadernya ke sini lagi," kata dia kepada sukabumiupdate.com pada Senin (29/1/2024).

Nurjanah sudah mengungsi sejak tenda darurat didirikan pada Rabu, 24 Januari 2024 karena tak memiliki keluarga dekat di wilayah Cibadak. Dia takut dengan kondisi rumahnya di Kampung Cibatu Hilir lantaran sudah retak-retak. Diketahui, longsor pada Rabu lalu mengakibatkan belasan rumah tertimbun dan puluhan lain terancam.

Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Rizki GustanaFoto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11 Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Rizki Gustana

Baca Juga: Sibuknya BPBD di Dapur Umum Longsor Sukabumi, Siapkan 1.200 Porsi Setiap Hari

"Keretakan di rumah saya sudah terlihat. Takut. Sekarang saya tinggal di tenda pengungsian bersama suami dan ketiga anak. Mau bagaimana lagi, keluarga saya jauh. Adanya di wilayah Pajampangan," ujar dia.

Terkait situasi tinggal di tenda darurat, Nurjanah mengakui kurang nyaman karena hidup bersamaan dengan warga lain. Namun, dia menyadari saat ini sedang diuji musibah. "Namanya banyak orang, banyak anak kecil yang tinggal bersama. Tapi mau bagaimana lagi, namanya pengungsian ya begini," katanya.

Nurjanah saat ini mengeluhkan kondisi air bersih, meski untuk kebutuhan makanan sudah tercukupi di tenda pengungsian.

"Ibu hamil sering ke kamar mandi. MCK darurat masih dibangun. Paling sekarang menumpang ke rumah teman yang aman. Anak ketiga saya yang masih balita sempat muntah-muntah dan buang air besar terus, mungkin masuk angin jadi sakit. Tapi sekarang panasnya sudah turun karena dokter langsung memberi obat," lanjut dia.

"Kalau sakit sih sudah biasa, tapi karena kondisinya berbeda. Biasanya kalau sakit di rumah, sekarang di pengungsian, jadi agak sedih," tambah Nurjanah.

Menurut Nurjanah, kebutuhan utama di pengungsian saat ini adalah untuk balita dan keperluan alat mandi. "Pampers sudah ada, tapi untuk minyak kayu putih dan perlengkapan mandi masih belum tercukupi. Kemarin bawa dari rumah yang sekiranya bisa dibawa, susah juga kalau lagi hamil," ungkapnya.

Baca Juga: Rumah Rusak Imbas Longsor Sukabumi Bertambah, Warga di Zona Merah Diungsikan

Ketika longsor, Nurjanah sedang di rumah, lengkap bersama keluarganya. Saat itu rumahnya belum terdampak sehingga tidak langsung mengungsi. "Pergerakan tanahnya tidak langsung, saya masih mondar-mandir sambil gendong anak, tidak jelas dan sangat panik. Saat mendengar teriakan warga yang panik, suami saya langsung melihat ke lokasi longsor, sedangkan saya bersama anak, saat itu tetap berdiam diri di rumah," kata dia.

Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi menyatakan data terakhir terdapat 13 rumah yang rusak akibat longsor tersebut. Kemudian enam rumah berstatus zona merah dan 60 rumah terancam. Sementara ini total 105 kepala keluarga mengungsi, baik sebagai korban rumah rusak, rumah terancam, maupun rumah yang berada di zona merah.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Fashion12 September 2024, 10:00 WIB

7 Tips Padu Padan Jaket Denim Wanita dengan Gaya Casual yang Stylish

Dengan berbagai kombinasi ini, jaket denim wanita bisa dipakai di berbagai kesempatan tanpa menghilangkan gaya casual yang stylish.
Ilustrasi - Dengan berbagai kombinasi ini, jaket denim wanita bisa dipakai di berbagai kesempatan tanpa menghilangkan gaya casual yang stylish. (Sumber : Freepik.com).
Keuangan12 September 2024, 09:40 WIB

Anggaran Sosialisasi Makan Bergizi Gratis Rp 10 M, Tujuannya Agar Masyarakat Sadar

Program makan bergizi gratis awalnya adalah program makan siang gratis.
(Foto Ilustrasi) Menkominfo Budi Arie Setiadi mengaminkan anggaran Rp 10 miliar untuk mempromosikan dan menggelar diseminasi informasi tentang program makan bergizi gratis. | Foto: Pixabay
Inspirasi12 September 2024, 09:30 WIB

Lowongan Kerja S1 Akuntansi di Jakarta Selatan, Syarat: IPK Minimal 3,2

Berikut Info Rekrutmen Pegawai Kontrak untuk Pelamar S1 Akuntansi dengan Penempatan Jakarta Selatan.
Ilustrasi. Karyawan. Lowongan Kerja S1 Akuntansi di Jakarta Selatan, Syarat: IPK Minimal 3,2 (Sumber : Pexels/QinyuanWu)
Sukabumi12 September 2024, 09:23 WIB

Pj Sekda Bilang Pemkot Sukabumi akan Petakan Guru yang Belum Tersertifikasi

Direktorat PPG terus berupaya melakukan transformasi PPG.
KPD yang diselenggarakan oleh BBGP Provinsi Jawa Barat di auditorium el Hotel Bandung, Rabu, 11 September 2024. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sehat12 September 2024, 09:00 WIB

6 Penyakit yang Sering Muncul Saat Musim Hujan, Yuk Waspada

Kebersihan diri, makanan, dan lingkungan sangat penting untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut selama musim hujan.
Ilustrasi. Kalau kita tahu penyakit apa aja yang sering muncul saat musim hujan, kita jadi lebih siap menghadapinya. (Sumber : pixabay.com)
Life12 September 2024, 08:30 WIB

10 Tips Wawancara Kerja bagi Fresh Graduate, Persiapan Adalah Kunci!

Dengan persiapan yang matang, kamu bisa merasa lebih percaya diri saat menghadapi wawancara kerja dan memiliki peluang yang lebih besar untuk sukses.
Ilustrasi. Tips Wawancara Kerja bagi Fresh Graduate (Sumber : Pexels/Thirdman)
Kecantikan12 September 2024, 08:00 WIB

11 Manfaat Menggunakan Shampo dan Conditioner untuk Perawatan Rambut

Menggunakan shampo dan conditioner secara rutin memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan keindahan rambut.
Ilustrasi. Menggunakan shampo dan conditioner secara rutin memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan keindahan rambut. (Sumber : Freepik)
DPRD Kab. Sukabumi12 September 2024, 07:30 WIB

Komposisi 4 Pimpinan Definitif DPRD Kabupaten Sukabumi Bakal Diisi Politisi Berpengalaman

Komposisi pimpinan definitif DPRD Kabupaten Sukabumi periode 2024-2029 belum diumumkan. Namun informasi mengenai calon yang akan mengisi kursi pimpinan tersebut sudah beredar di kalangan publik.
Komposisi pimpinan definitif DPRD Kabupaten Sukabumi berisi 4 orang, terdiri dari seorang ketua, dan tiga orang wakil ketua | Foto : Matar/Sukabumiupdate
Sukabumi12 September 2024, 07:01 WIB

Toko Mainan Diduga Jual Obat Teler, Ditutup Paksa Warga Sundawenang Sukabumi

Ketika warga sekitar menggeledah toko mainan tersebut setelah muncul kecurigaan bahwa toko tersebut memiliki aktivitas ilegal, menjual obat terlarang, obat teler
Curiga jual obat teler, toko mainan anak di Parungkuda ditutup paksa warga Sundawenang Sukabumi (Sumber : istimewa (updaters)
Life12 September 2024, 07:00 WIB

Postur Duduk Salah, 14 Kebiasaan Sepele yang Bisa Menyebabkan Sakit Punggung

Duduk terlalu lama dengan posisi yang salah, seperti membungkuk atau tidak menggunakan penyangga punggung yang baik, bisa menyebabkan ketegangan pada otot punggung dan tulang belakang.
Ilustrasi. Duduk terlalu lama dengan posisi yang salahbisa menyebabkan ketegangan pada otot punggung dan tulang belakang. (Sumber : Freepik/master1305)