Dukung Penutupan Pulau Kunti Sukabumi, Paguci: Untuk Kepentingan Lebih Luas

Minggu 03 Desember 2023, 16:06 WIB
Tour guide dari Paguci saat memandu wisatawan menyeberangi lautan untuk melihat keindahan Pulau Kunti dan Pasir Putih di Ciemas Sukabumi. (Sumber : Istimewa)

Tour guide dari Paguci saat memandu wisatawan menyeberangi lautan untuk melihat keindahan Pulau Kunti dan Pasir Putih di Ciemas Sukabumi. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Paguyuban Guide Ciletuh atau Paguci mendukung penuh rencana penutupan objek wisata Pulau Kunti dan Pasir Putih di kawasan Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp) untuk aktivitas wisata pada 2024 mendatang.

Diketahui, larangan kegiatan wisata ini karena kedua tempat itu masuk dalam wilayah Cagar Alam Cibanteng (di bawah BKSDA Cikepuh) di Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Keputusan penutupan disepakati dalam rapat koordinasi di kantor Desa Mandrajaya, Rabu, 29 November 2023.

Tak hanya itu, Ketua Paguci Romi Haryono menyebut adanya rencana revalidasi UNESCO pada tahun 2025 di kawasan zona inti Cagar Alam Cibanteng itu menjadi salah satu alasan lainnya kebijakan penutupan untuk aktivitas wisata di Pulau Kunti dan Pasir Putih.

"Keputusan penutupan tersebut semata mata untuk kepentingan yang lebih luas, menyangkut status Geopark Ciletuh Palabuhanratu. Dan langkah inipun akan menjadikan peningkatan level objek wisata Pulau Kunti dan Pasir Putih sebagai objek wisata khusus," ucap Romi kepada sukabumiupdate.com, Minggu (3/12/2023).

Baca Juga: Mulai 2024, Pulau Kunti dan Pantai Pasir Putih Sukabumi Ditutup untuk Wisatawan

Berdasarkan pandangan organisasinya, kata Romi, kebijakan ini akan membawa dampak positif berupa peningkatan kesejahteraan pelaku usaha. Karena di kawasan tersebut bukan hanya Pulau Kunti dan Pasir Putih saja, melainkan masih banyak objek wisata yang bisa diakses seperti Batu Punggung Naga, Karang Kontol dan objek wisata lainnya yang jarang dikunjungi wisatawan.

"Bahkan di Pulau Kunti, dan Pasir Putih juga bisa dijadikan spot diving, dan snorkeling," tambahnya.

Saat hadir dalam rapat di Kantor Desa Mandrajaya, Roni mengaku pihaknya sempat mempertanyakan alasan dari penutupan itu. Pihaknya juga bahkan yang meminta agar penutupan diberlakukan mulai tahun 2024.

"Jadi menurut mereka yang punya kewenangan, bahwa alasannya memang dimengerti dan untuk kepentingan lebih luas. Namun Pulau Kunti dan Pasir Putih juga masih bisa diakses untuk kepentingan penelitian dan pendidikan," jelasnya.

"Tentunya bagi mereka yang mau mengadakan penelitian dan pendidikan, masih membutuhkan jasa perahu dan pemandu wisata, dengan syarat ada surat izin dari BKSDA, nanti kami sebagai organisasi akan memfasilitasi untuk pengajuan surat izin ke BKSDA," sambungnya.

Pulau Kunti di wilayah Cagar Alam Cibanteng di Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ragil GilangPulau Kunti di wilayah Cagar Alam Cibanteng di Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ragil Gilang

Dengan adanya rencana revalidasi dari UNESCO pada 2025 mendatang, Roni menyebut pihaknya sudah mempersiapkan para pemandu yang tergabung dalam Paguci untuk mengikuti latihan dasar menjadi pemandu wisata yang tersertifikasi profesional. "Bahkan dibekali dengan ilmu konservasinya serta bahasa inggris," ujarnya.

"Nah rencana kedepannya kami sudah berkomunikasi dengan semua pihak untuk melaksanakan latihan pemandu wisata, sekaligus sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Inilah harapan kami agar mereka betul betul sebagai pemandu wisata yang profesional, melalui uji kompetensi," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 10:30 WIB

Sudah Kantongi Identias, Polisi Buru Pelaku Pembunuhan Pembantu di Citepus Sukabumi

Satreskrim Polres Sukabumi melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku penganiayaan atau pembunuhan di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi
Rumah (TKP) pembantu ditemukan tewas di Citepus Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi
Life04 Mei 2024, 10:30 WIB

6 Cara Mengajarkan Anak Tatakrama Agar Punya Budi Pekerti Luhur Sejak Kecil

Mengajarkan anak tentang tatakrama tentu menjadi keharusan bagi orang tua. Pendidikan ini harus diajarkan sejak kecil kepada anak-anak.
Ilustrasi. Cara mengajarkan anak tatakrama. Sumber foto : Pexels/Monstera Production
Sukabumi04 Mei 2024, 10:14 WIB

Geger Pria di Citepus Sukabumi Ditemukan Tewas Telanjang di Rumah Majikan

Seorang pria bernama Ajo Sutarjo ditemukan tewas di ruang tamu rumah majikannya yang berada di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (4/5/2024) sekitar pukul 04.15 WIB
Rumah (TKP) pembantu ditemukan tewas di Citepus Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi
Life04 Mei 2024, 10:00 WIB

Berikan Contoh yang Baik! 12 Cara Mendidik Anak Laki-laki Agar Disiplin dan Penurut

Beberapa cara dapat membantu anak laki-laki agar memiliki sikap disiplin dan penurut.
Ilustrasi. Beberapa cara dapat membantu anak laki-laki agar memiliki sikap disiplin dan penurut. (Sumber : Unplash.com)
Life04 Mei 2024, 09:30 WIB

6 Cara Sederhana untuk Menemukan Jati Diri yang Sebenarnya, Ini Langkahnya

Menemukan jati diri yang sebenarnya memang harus terus dicari oleh setiap orang. Pasalnya, mengenal jati diri bisa membantu hidup lebih bermakna.
Ilustrasi. Cara menemukan jati diri yang sebenarnya. Sumber foto : Pexels/iam hogir
Sehat04 Mei 2024, 09:00 WIB

Rahasia Menaklukkan Kolesterol Jahat dengan 10 Makanan Terbaik Ini

Beberapa makanan baik ini mampu membantu menurunkan kadar kolesterol jahat.
Ilustrasi - Beberapa makanan baik ini mampu membantu menurunkan kadar kolesterol jahat. (Sumber : Freepik.com/jcomp).
Sukabumi04 Mei 2024, 08:26 WIB

Saber Pungli Selidiki Dugaan Pungutan Liar Tenaga Kerja di Pabrik Sukabumi

Tim Saber Pungli tengah melakukan penyelidikan terkait adanya informasi dugaan pungutan liar terhadap para pencari kerja di salah satu pabrik di Kabupaten Sukabumi.
Ketua Unit Pemberantasan Pungutan Liar (UPP) Saber Pungli Kabupaten Sukabumi Kompol Rizka Fadhila. (Sumber : SU/Ilyas)
Life04 Mei 2024, 08:00 WIB

7 Ciri Anak Stres Karena Suka Dimarahi Orang Tua, Sikapnya Tak Biasa

Ciri-Ciri Anak Stres Karena Suka Dimarahi Orang Tua Dapat Dilihat Dari Sikapnya yang Tak Biasa. Ayah Bunda Jangan Abai!
Ilustrasi. Sikap anak yang tidak biasa mengindikasikan bahwa mereka sedang mengalami stres hingga tekanan emosional dan psikologis yang berat. (Sumber : Pixabay/GabrielMiguelBero)
Food & Travel04 Mei 2024, 07:00 WIB

9 Langkah Mudah, Ini Cara Membuat Air Jeruk Peras untuk Menjaga Gula Darah Stabil

Berikut Sembilan Langkah Mudah untuk Membuat Air Jeruk Peras untuk Menjaga Gula Darah Stabil. Yuk, Coba!
Jeruk peras memiliki banyak manfaat kesehatan karena kandungan nutrisi yang kaya, terutama vitamin C. (Sumber : Pexels/pixabay)
Sukabumi04 Mei 2024, 06:28 WIB

KAI akan Tutup Perlintasan Liar TKP Pasutri Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi

Lokasi kejadian pasutri tertabrak KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi merupakan perlintasan sebidang liar.
Lokasi kejadian pasutri tertabrak kereta api KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi. (Sumber : Istimewa)