Hadiri Seminar di Sukabumi, Drh Slamet Bicara Hilirisasi Agribisnis

Minggu 29 Oktober 2023, 22:44 WIB
Anggota DPR RI fraksi PKS, drh Slamet saat menjadi pembicara dalam seminar nasional di UMMI Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)

Anggota DPR RI fraksi PKS, drh Slamet saat menjadi pembicara dalam seminar nasional di UMMI Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)

SUKABUMIUPDATE.com - Dalam rangka meningkatkan produktifitas petani di Indonesia, Anggota Komisi IV DPR Fraksi PKS, drh Slamet hadiri Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Wilayah 2 Perhimpunan Organisasi Profesi Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (Popmasepi) di Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), Minggu (29/10/2023).

Kepada para mahasiswa dalam acara tersebut, Slamet memberikan pemahaman tentang kondisi para petani di Indonesia dalam rangka membantu pemerintah untuk mensukseskan sektor pertanian di Indonesia.

"Hari ini kegiatan seminar yang diadakan oleh teman-teman Popmasepi terkait dengan hilirisasi agribisnis, paling tidak ini kegiatan yang memberikan pemahaman kepada mahasiswa dimana para petani kita hari ini secara SDM perlu mendapatkan perhatian khusus sehingga dengan kepedulian teman-teman popmasepi mudah-mudahan ini menjadi energi tersendiri untuk membersamai pemerintah untuk mensukseskan pertanian kita," kata Slamet kepada sukabumiupdate.com usai agenda puncak Praktik Kerja Profesi Pertanian (PKPP) Bina Desa itu.

Baca Juga: Bareng MUI Pusat, Slamet Tinjau Langsung Hutan Wakaf di Cireunghas Sukabumi

Menurutnya, memberikan edukasi terhadap para petani menjadi sangat penting ketika cara bercocok tanam para petani saat ini masih berdasarkan kebiasaan bukan berdasarkan metode ilmiah yang dianjurkan.

"Petani kita saat ini bercocok tanam masih berdasarkan kebiasaan bukan berdasarkan ilmiah sehingga bagaimana diberikan edukasi melalui teman-teman PPL bahwa pupuk itu ada dosisnya bukan sekedar hijau," kata dia.

Disisi lain ia menegaskan bahwa dalam rangka menumbuhkan produktivitas para petani juga harus dibarengi dengan penghentian impor. Menurutnya dengan menghentikan impor, pemerintah dapat menyerap semua hasil panen dari petani lokal.

"Apapun risikonya hentikan impor kalau mau meningkatkan kemampuan petani kita dalam meningkatkan produksinya. Hentikan impor tinggal bagaimana kebijakan pemerintah bisa menyerap semua hasil panen dari petani yang dimiliki oleh pemerintah bukan oleh swasta maka insyaallah harga akan terkendali," ucapnya.

"Artinya kalau pemerintah mempunyai kebijakan serap 100 persen untuk CBP (Cadangan Beras Pemerintah) dari petani kita, maka tidak akan ada cerita impor, jadi alasannya adalah untuk memenuhi CBP padahal penyerapannya hanya 3 persen dari seluruh potensi panen dari petani kita," pungkasnya. (ADV)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi29 April 2024, 11:57 WIB

Program Light Up The Dream, PLN UP3 Sukabumi Laksanakan Penyalaan Listrik Gratis

Light Up The Dream merupakan program penyambungan listrik gratis dari donasi pegawai PLN.
PT PLN (Persero) UP3 melalui ULP Sukaraja melaksanakan penyambungan listrik gratis melalui program LUTD kepada masyarakat. | Foto: PLN
Sukabumi29 April 2024, 11:31 WIB

84 Orang Diduga Keracunan Makanan Hajatan di Kabandungan Sukabumi, Begini Kondisinya

Rombongan pengantin laki-laki dan tamu undangan mulai merasa tidak enak badan pada Minggu sore.
Salah satu warga saat dirawat di puskesmas setelah diduga keracunan makanan hajatan pernikahan di Desa Tugubandung, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Minggu, 28 April 2024. | Foto: Istimewa
Life29 April 2024, 11:30 WIB

6 Tanda Kamu Memiliki Bakat Jadi Pemimpin di Masa Depan, Ini Buktinya

Jika orang memiliki jiwa sebagai pemimpin, biasanya akan nampak pada sikapnya, baik untuk dirinya maupun kepada orang lain.
Ilustrasi. Tanda orang yang berjiwa pemimpin. Sumber foto : Pexels/Rebrand Cities
Life29 April 2024, 11:00 WIB

10 Cara Sopan Mengingatkan Teman yang Tidak Tahu Diri

Inilah Beberapa Cara Sopan Mengingatkan Teman yang Tidak Tahu Diri. Yuk, Coba Lakukan!
Ilustrasi -  Cara Sopan Mengingatkan Teman yang Tidak Tahu Diri (Sumber : pexels.com/@Askar Abayev)
Life29 April 2024, 10:59 WIB

Beri dengan Segera, 5 Cara Mengatur Sistem Hadiah untuk Anak Balita

Sistem penghargaan bergantung pada penguatan positif untuk mendorong perilaku yang baik. Berikut cara membuat sistem penghargaan untuk balita, anak prasekolah, dan anak usia sekolah.
Ilustrasi hadiah untuk balita. | Foto: Pexels.com/@jonathan borba
Life29 April 2024, 10:30 WIB

5 Cara Menjadi Orang yang Berhati Lembut Agar Bijak Menjalani Hidup

Memiliki hati lembut tentu diidamkan sebagian orang. Karena dengan berhati lembut tidak akan mudah grasak-grusuk, emosian dan marah-marah menyikapi sesuatu.
Ilustrasi. Cara menjadi orang yang berhati lembut. Sumber foto : Pexels/RDNE Stock project
Sukabumi29 April 2024, 10:27 WIB

161 Penerima Beasiswa 1000 Anak Negeri 2024 Ikut Bimtek SCAU Universitas Nusa Putra

Program beasiswa 1000 anak Negeri merupakan persembahan Universitas Nusa Putra dalam memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menempuh pendidikan tinggi.
Penerima beasiswa 1000 Anak Negeri tahun 2024 Universitas Nusa Putra di ruang auditorium Universitas Nusa Putra, Cisaat-Sukabumi, Jumat, 26 April 2024. | Foto: Universitas Nusa Putra
Life29 April 2024, 10:10 WIB

5 Penyebab Balita Menggigit, Salah Satunya Membantu Berkomunikasi

Banyak anak usia 1 tahun yang menggunakan giginya dibandingkan lidahnya. Berikut ini penyebab balita yang senang menggigit.
Ilustrasi balita menggigit. | Foto: Freepik
Gadget29 April 2024, 10:00 WIB

Begini Langkahnya, 8 Cara Mengatasi Laptop yang Sering Nge Freeze

ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi laptop yang nge freeze.
Ilustrasi - ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi laptop yang nge freeze. (Sumber : Freepik.com/@KamranAydinov).
Life29 April 2024, 09:42 WIB

Ciptakan Rutinitas, Ini 7 Cara Ampuh Menenangkan Balita yang Rewel

Tertawa satu menit dan menangis di menit berikutnya? Pelajari cara menangani emosi balita Anda yang selalu berubah.
Ilustrasi menenangkan balita yang rewel. | Foto: Freepik