Otak Atik PPDB? Ratusan Masa Kepung Kantor KCD Disdik Jabar Sukabumi

Jumat 14 Juli 2023, 20:02 WIB
Diduga di otak atik, Masa memprotes penyelenggaraan PPDB jenjang SMA/SMK di Kota Sukabumi | Foto : Awal

Diduga di otak atik, Masa memprotes penyelenggaraan PPDB jenjang SMA/SMK di Kota Sukabumi | Foto : Awal

SUKABUMIUPDATE.com - Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB 2023 jenjang SMA/SMK di Kota Sukabumi menuai protes. Ratusan masa dari organisasi mahasiswa dan ormas menggruduk Kantor Cabang Dinas (KCD) Dinas Pendidikan (Disdik Jabar) Wilayah V Sukabumi yang berada di Jalan Raya Selabintana Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jumat (14/7/2023).

Berdasarkan pantauan langsung sukabumiupdate.com, aksi demonstrasi yang mendapatkan pengamanan ketat dari ratusan petugas gabungan TNI Polri tersebut berlangsung tidak kondusif, bahkan terjadi insiden perobekan spanduk PPDB yang terpasang dilokasi.

Salah seorang masa aksi, Dace Arisandi mengatakan pihaknya membawa serta 200 anggota LSM KOMPAK mendatangi KCD dengan tujuan untuk beraudiensi dengan menyampaikan sejumlah tutuntan terkait buruknya pengelolaan sistem PPDB jenjang SMA dan SMK tahun 2023 di Kota Sukabumi.

"Aada 5 poin yang disampaikan oleh LSM KOMPAK pada KCD ya, hanya disayangkan ibu kepala KCD-nya tidak bisa hadir jadi kita kecewa dan kita akan melaksanakan aksi massa kembali di hari Rabu nanti," ujar Dace kepada sukabumiupdate.com, Jumat (14/7/2023).

Baca Juga: Warga Protes: Kembalikan Fungsi Lapang Cijagung di Kadudampit Sukabumi

Lima poin itu, kata Dace terdiri dari persoalan zonasi, penindakan oknum kepala sekolah, panitia PPDB dan oknum lainnya yang terlibat dalam otak-atik PPDB.

Selain itu, ia juga menyampaikan terkait adanya kebijakan infaq di sekolah. Menurutnya infaq yang dimaksud tidak diperbolehkan berdasarkan permendikbud tahun 2016 nomor 75 pasal 12 hurup B.

"Infaq itu tidak dibenarkan tidak dibolehkan sebagaimana diatur dalam Permendikbud tahun 2016 nomor 75 pasal 12 huruf b yang mengatakan bahwa tidak boleh sekecil apapun pihak komite untuk meminta sumbangan kepada anak didik orang tua murid," kata dia.

Tidak berselang lama setelah aksi masa KOMPAK membubarkan diri, kemudian muncul aksi serupa yang dilakukan oleh Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Asli Sukabumi atau PB HIMASI yang menyatroni KCD.

Ketua PB Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Asli Sukabumi (Himasi) Danial Fadhilah mengatakan, kedatangan mahasiswa juga untuk menyuarakan kekecewaan terhadap sistem PPDB saat ini.

Baca Juga: Hilang saat Jalani Ritual Pengobatan di Danau Kuari Bogor, 3 Korban Ditemukan Tewas

"Karena kalau sistemnya masih seperti ini kita harus memperhatikan bagaimana adik-adik kita nanti ataupun adik-adik kita sekarang punya keinginan bersekolah namun sulit sekolah. Jangankan mereka dikasih kesempatan untuk berjuang, mereka daftar saja tidak masuk," kata Danial.

Menurutnya, sistem PPDB zonasi saat ini masih bisa diperdebatkan dan dipermainkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Untuk itu, ia menilai pemerintah saat ini tidak adil menjalankan sistem PPDB ini. Bahkan, sampai ada siswa titipan untuk bisa lolos atau masuk di sekolah favorit.

"Soal titipan siswa juga ini menjadi sorotan kita bersama. Artinya kalau titipan itu dianggap sebuah pengecualian, karena kondisi Sukabumi hari ini dianggap belum siap. Seharusnya pengecualian itu tidak hanya untuk anggota dewan saja, tetapi untuk semua lapisan masyarakat," bebernya.

Sementara itu, Koordinator Pengawas SMA pada KCD Pendidikan Wilayah V Sukabumi, Iwan Setiawan menanggapi aksi mahasiswa dan LSM. Dia mengatakan, sistem PPDB jalur zonasi saat ini sudah ketat. 

"Jadi, sistem zonasi sekarang sudah betul-betul strict (ketat) sehingga ruang untuk intervensi manusia di sistem zonasi hampir tidak ada. Karena titik koordinat ditentukan oleh sistem, GPS membaca alamat yang diinput oleh peserta didik yang daftar sesuai alamat KK," kata Iwan. 

 

AYO! main games di Sukabumi Update Games
Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi27 Juli 2024, 08:00 WIB

Info Loker Teknik di Perusahaan Makanan, Posisi Operator Peralatan

Info Loker Teknik Posisi Operator Peralatan. Rekrutmen Pegawai Tetap untuk posisi Operator Peralatan ini dibuka hingga 18 Agustus 2024 mendatang.
Ilustrasi. Info Loker Teknik (Sumber : Freepik/@pvproductions)
Life27 Juli 2024, 07:00 WIB

10 Ciri Orang Tidak Punya Rasa Bersalah, Perhatikan Sikapnya!

Menghadapi seseorang yang tidak punya rasa bersalah bisa sangat menantang.
Ilustrasi. Ciri Orang Tidak Punya Rasa Bersalah, Perhatikan Sikapnya! (Sumber : Pexels/YanKrukau)
Science27 Juli 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 27 Juli 2024, Cek Dulu Yuk Langit di Akhir Pekan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah dan cerah berawan pada Sabtu 27 Juli 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah dan cerah berawan pada Sabtu 27 Juli 2024. (Sumber : Pixabay.com).
Inspirasi26 Juli 2024, 22:02 WIB

Jatim Media Summit Bagikan Tips Bikin Konten Video Disukai Penonton di Medsos

Sebelum memulai membuat konten video, alangkah baiknya untuk mengenal audiens atau penonton. Cari tahu apa yang mereka suka dan dibutuhkan.
Jatim Media Summit, Kamis (25/7/2024) | Foto : Ist
Sukabumi26 Juli 2024, 21:26 WIB

Ini Dugaan Penyebab Kebakaran Gudang Limbah Pabrik di Parungkuda Sukabumi

Warga ungkap asal muasal api yang menjadi penyebab kebakaran gudang limbah pabrik di Parungkuda Sukabumi.
Petugas Damkar berjibaku memadamkan kebakaran yang melanda gudang limbah pabrik kain di Parungkuda Sukabumi. | Foto: Istimewa
Jawa Barat26 Juli 2024, 21:11 WIB

16 Rumah Dilaporkan Rusak, Pj Gubernur Jabar Tinjau Lokasi Gempa di Kuningan

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin meninjau sejumlah lokasi yang terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Kuningan, Jumat (26/7/2024).
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin saat meninjau lokasi terdampak gempa di Kuningan. (Sumber : Humas Jabar)
Sehat26 Juli 2024, 21:00 WIB

Oatmeal Hingga Minyak Kelapa, 7 Cara Mengatasi Kulit Kering yang Dapat Anda Lakukan

Cuaca dingin dan kering, sering mencuci tangan, atau paparan sinar matahari berlebihan dapat membuat kulit kering.
Ilustrasi - Dengan perawatan yang tepat, kulit kering dapat diatasi dan kembali sehat. (Sumber : Freepik.com).
Sukabumi26 Juli 2024, 20:56 WIB

Langganan Banjir, Warga Minta Pengerukan Sungai Cibening Purabaya Sukabumi

Warga berharap adanya penanganan Sungai Cibening Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi yang mengalami pendangkalan serta penyempitan
Forkopimcam dan relawan saat sedang membersihkan Sungai Cibening Purabaya Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Life26 Juli 2024, 20:30 WIB

10 Ciri Orang Memiliki Dendam Namun Bersikap Pura-pura Baik Pada Kita

Senyuman orang yang memiliki dendam mungkin tampak dipaksakan atau tidak tulus. Ekspresi wajah sering kali tidak selaras dengan kata-kata mereka.
Ilustrasi. Ciri Orang Memiliki Dendam Namun Bersikap Pura-pura Baik Pada Kita (Sumber : Pexels/YanKrukau)
Opini26 Juli 2024, 20:07 WIB

Menengok Pilkada Sukabumi yang Kering Gagasan

Kurang lebih empat bulan lagi, tepatnya pada tanggal 27 November 2024, masyarakat Kabupaten Sukabumi akan memilih Bupati dan Wakil Bupati yang baru
Ilustrasi kepala daerah menyampaikan gagasan membangun Sukabumi | Foto : Pixabay