Mediasi Gagal, Kasus Hukum Pembacokan Pelajar SMP di Baros Sukabumi Berlanjut

Selasa 28 Februari 2023, 16:13 WIB
Mapolsek Baros, Polres Sukabumi Kota, Selasa (28/2/2023). Di Mapolsek Baros dilakukan mediasi kasus dugaan pengeroyokan dan penganiayaan pelajar. | Foto: SU/CRP/Asep Awaludin

Mapolsek Baros, Polres Sukabumi Kota, Selasa (28/2/2023). Di Mapolsek Baros dilakukan mediasi kasus dugaan pengeroyokan dan penganiayaan pelajar. | Foto: SU/CRP/Asep Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com - Kasus dugaan pengeroyokan dan penganiayaan (pembacokan) pelajar SMP berinisial ARS (15 tahun) dan RIP (16 tahun) di Kota Sukabumi masih berlanjut. Tiga terduga pelaku yang masih di bawah umur gagal menemui jalan damai dengan korban saat mediasi pada Selasa (28/2/2023).

Ada lima terduga pelaku dalam kasus ini yakni MFS (15 tahun), MRJ (19 tahun), AR (16 tahun), FF (16 tahun), dan AFN (20 tahun). Tiga terduga pelaku di bawah umur berstatus pelajar SMP, sedangkan dua lainnya alumni. Mereka melakukan aksinya di Kelurahan/Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Minggu malam, 19 Februari 2023.

Adapun proses mediasi antara ketiga terduga pelaku di bawah umur yaitu MFS (15 tahun), AR (16 tahun), dan FF (16 tahun), dengan pihak korban, melibatkan Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Pertama dari Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Bandung, Fajar M Nurrahman. Media dilakukan di Mapolsek Baros, hari ini.

"Hari ini telah dilakukan upaya diversi (mediasi) berdasarkan pendampingan pada 23 Februari 2023 dan berdasarkan hasil sidang tim pengamat pemasyarakatan (TPP) pada 24 Februari 2023. Kami merekomendasikan kepada penyidik, proses hukumnya dilakukan diversi terlebih dahulu," kata Fajar kepada sukabumiupdate.com.

Baca Juga: Terima 14 Jahitan, Pelajar Sukabumi Korban Pembacokan Butuh Rp 20 Juta untuk Operasi

Namun, Fajar mengatakan mediasi pada Selasa ini tidak menemui kesepakatan dari kedua pihak (terduga pelaku dan korban). Salah satu hal yang tidak disepakati dalam upaya mediasi ini adalah terkait ganti rugi biaya pengobatan. Alhasil, proses hukum ketiga terduga pelaku yang masih di bawah umur itu tetap berlanjut.

Dalam mediasi yang dihadiri pihak terduga pelaku dan korban tersebut turut diundang pekerja sosial supaya mengikuti proses mediasi. "Pada proses mediasi tersebut tidak menemui kesepakatan terkait dengan ganti rugi biaya pengobatan," ujar Fajar.

Kanit Reskrim Polsek Baros Iptu Surono mengatakan saat ini proses hukum semua terduga pelaku akan dilanjutkan ke tahap berikutnya.

"Setelah dilakukan proses penyidikan dan diversi sesuai ketentuan yang berlaku bagi pelaku di bawah umur, (dan) tidak menemui kesepakatan dari kedua belah pihak, maka selanjutnya kami akan melimpahkan proses hukumnya (lima terduga pelaku) ke kejaksaan untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut," kata dia.

Sebelumnya, salah satu korban, ARS (15 tahun), mendapatkan perawatan lebih lanjut akibat luka bacok di beberapa bagian tubuhnya. Pelajar SMP ini bersama temannya, RIP (16 tahun), menjadi korban dugaan pengeroyokan dan penganiayaan kelima terduga pelaku.

ARS mengalami empat luka bacok pada punggung dan ibu jari tangan kiri dengan kedalaman luka masing-masing sekitar 3 hingga 4 sentimeter. ARS pun harus menerima 14 jahitan untuk keseluruhan lukanya.

Baca Juga: Motif Musuh Bebuyutan, Lima Pembacok Dua Pelajar di Baros Sukabumi Ditangkap

Lokasi pembacokan ini tak jauh dari rumah ARS di Kampung Babakan RT 02/06 Kelurahan/Kecamatan Baros. Kronologi dugaan pengeroyokan dan penganiayaan berawal saat kedua korban sedang bermain game online bersama temannya yang lain, Minggu malam kejadian pukul 21.00 WIB. Mereka menongkrong dan main game online di pinggir selokan.

Tak lama, kelima terduga pelaku menghampiri korban serta diduga melakukan pengeroyokan dan penganiayaan menggunakan celurit hingga mengakibatkan kedua korban terluka. Korban ARS mengalami luka bacok pada punggung dan ibu jari tangan sebelah kiri. Sementara RIP mengalami luka bacok pada kaki sebelah kanan.

Sejak dugaan pengeroyokan dan penganiayaan terjadi, ARS sering demam dan beberapa kali harus dilarikan ke rumah sakit karena infeksi pada bagian luka dan mesti cepat mendapatkan tindakan operasi. Bahkan orang tuanya menyebut keempat luka bacok pada punggung ARS sempat bernanah sehingga harus operasi dengan biaya yang harus disiapkan Rp 20 juta lantaran tidak di-cover BPJS Kesehatan.

Adapun kelima terduga pelaku ditangkap di rumah salah satu terduga pelaku di Cibeureum, Kota Sukabumi, Senin, 20 Februari 2023. Polisi juga mengamankan barang bukti celurit yang diduga digunakan saat menganiaya kedua korban. Polisi menyatakan motif dugaan penganiayaan ini adalah lantaran sekolah korban dan terduga pelaku musuh bebuyutan.

Reporter: Asep Awaludin (CRP)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Nasional27 April 2024, 15:08 WIB

Posisi Terakhir Masih di Sukabumi, Mensos Kejar Emak-emak Suka Ngamuk Minta Sedekah

Sempat dibawa pihak kepolisian untuk dititipkan ke angkutan umum arah Bandung Barat lalu ke Bogor, perempuan tersebut dilaporkan warga, pada Sabtu (27/4/2024) masih berada di Kota Sukabumi.
Menteri Sosial, Tri Rismaharini (Sumber: akun kemensos RI)
Inspirasi27 April 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Logistic Staff Minimal SMK/SMA Semua Jurusan, Penempatan Kota Sukabumi

Apabila kamu tertaik dengan pekerjaan ini, yuk daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Logistic Staff Minimal SMK/SMA Semua Jurusan, Penempatan Kota Sukabumi | Foto: Istimewa
Fashion27 April 2024, 14:30 WIB

Cara Memilih Warna Hijab yang Sesuai dengan Kulit Sawo Matang, Makin Pede!

Memilih warna hijab yang tepat bisa membuat penampilan Anda lebih bersinar dan menonjol.
Ilustrasi -Memilih warna hijab yang tepat bisa membuat penampilan Anda lebih bersinar dan menonjol. (Sumber : pixabay/moeslim2).
Life27 April 2024, 14:00 WIB

Suka Buat Tipu-Muslihat, Ini 6 Karakter Orang Licik yang Harus Diwaspadai di Sekitar Kita

Orang licik biasanya memiliki karakter yang kurang baik dalam lingkungan sosial, sehingga gampang ditebak ciri dari mereka yang melekat.
Ilustrasi - Orang licik biasanya memiliki karakter yang kurang baik dalam lingkungan sosial, sehingga gampang ditebak ciri dari mereka yang melekat. (Sumber : Pixabay/Cristian Benavides).
Life27 April 2024, 13:45 WIB

Takut Mengambil Resiko! 5 Kebiasaan Ini yang Selalu Dihindari Orang Kaya

Kebiasaan tertentu selalu dihindari oleh orang kaya agar kehidupanya selamat di masa depan. Hal ini yang selalu menjadi perhatian orang kaya.
Ilustrasi - Kebiasaan tertentu selalu dihindari oleh orang kaya agar kehidupanya selamat di masa depan. Hal ini yang selalu menjadi perhatian orang kaya. (Sumber : pexels.com/@Andrea Piacquadio)
Life27 April 2024, 13:30 WIB

9 Cara Menghadapi Orang Jutek, Harus Tenang dan Jangan Terbawa Emosi!

Bertemu dengan orang yang jutek bisa menjadi pengalaman yang menantang.
Ilustrasi - Bertemu dengan orang yang jutek bisa menjadi pengalaman yang menantang. (Sumber : unsplash.com/@Obie Fernandez)
Food & Travel27 April 2024, 13:26 WIB

Bukit Pasir Randu, Tempat Menarik Nikmati Pesona Sunrise di Cisolok Sukabumi

Bukit Pasir Randu menyajikan pemandangan yang memikat hati.
Pemandangan matahari terbit atau sunrise di Bukit Pasir Randu, Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Life27 April 2024, 13:00 WIB

10 Cara Mudah Menghadapi Anak yang Tantrum, Bunda Wajib Tahu!

Setiap orangtua pasti pernah mengalami momen di mana anak mereka meledak tantrum yang intens.
Ilustrasi - Setiap orangtua pasti pernah mengalami momen di mana anak mereka meledak tantrum yang intens. (Sumber : Pixabay.com/@parent90).
Life27 April 2024, 12:30 WIB

Kehadirannya Sering Mengganggu! 6 Cara Ampuh Menghilangkan Semut di Rumah

Ada beberapa cara untuk menghilangkan semut di rumah yang sering mengganggu.
Ilustrasi - Ada beberapa cara untuk menghilangkan semut di rumah yang sering mengganggu. (Sumber : Pixabay.com/@actee3).
Life27 April 2024, 12:15 WIB

Rasa Iri atau Dendam, 7 Alasan Seseorang Membenci Kita yang Perlu Diwaspadai

Salah satu realitas yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan adalah bahwa tidak semua orang akan menyukai atau menyambut kita dengan baik.
Ilustrasi - Salah satu realitas yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan adalah bahwa tidak semua orang akan menyukai atau menyambut kita dengan baik. (Sumber : Pixabay.com/nooneknow22).