Ayep Zaki Rambah Ekosistem Perekonomian Nelayan Palabuhanratu Sukabumi

Rabu 17 Mei 2023, 14:40 WIB
Ilustrasi aktivitas nelayan di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

Ilustrasi aktivitas nelayan di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Bidang Pertanian, Peternakan, dan Kemandirian Desa DPP Partai NasDem, H Ayep Zaki memberikan perhatian kepada masyarakat nelayan di kawasan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) pada Selasa (16/5/2023). Dia pun membawa sejumlah kabar gembira untuk para nelayan di sepanjang pesisir Kabupaten Sukabumi sejauh 117 Km dengan garis pantai 4 mil laut itu.

Ayep memang dikenal publik sebagai tokoh yang aktif membangun ekosistem ekonomi di berbagai sektor dan hingga ke berbagai penjuru wilayah tanah air. Namun sebagai putra asli Sukabumi dirinya tentu memberikan perhatian yang besar bagi tanah kelahirannya.

Selain membangun ekosistem di bidang pendidikan, pertanian, peternakan hingga industri logam, Ayep juga memberikan fokus dalam meningkatkan kesejahteraan para nelayan. Apalagi panjang pesisir di Kabupaten Sukabumi yang mencapai 117 Km dengan garis pantai 4 mil laut menjadi potensi besar bagi masyarakat nelayan di Sukabumi.

Untuk itu Ayep yang juga Ketua Dewan Pakar NasDem Kabupaten Sukabumi mengatakan bahwa kesejahteraan nelayan menjadi salah satu bagian dari program kemenangan NasDem di Kabupaten Sukabumi.

Baca Juga: Ayep Zaki Ajak Bacaleg NasDem Keliling Sukabumi Sapa Warga

"Nelayan juga menjadi bagian dari program bagaimana membangun ekosistem usaha di bidang nelayan menjadi lebih baik, sehingga NasDem masuk kepada kelompok-kelompok nelayan," kata Ayep saat menemui nelayan di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Ayep yang juga telah membentuk tim khusus untuk memenangkan NasDem di Kabupaten Sukabumi terus bergerak secara rutin membina dan berkomunikasi dengan para nelayan khususnya nelayan di Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi.

Lebih jauh Ayep yang juga Anggota Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu mengatakan pihaknya telah menyusun program 10 tahun ke depan untuk Sukabumi diantaranya membangun ekosistem ekonomi yang berbasis wakaf uang.

Bacaleg DPR RI dsri Dapil Jawa Barat IV (Sukabumi Raya) ini menerangkan program sepuluh tahun untuk Sukabumi fokus dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas sektor pertanian serta berupaya agar berbagai komoditi yang dihasilkan Sukabumi dapat diterima oleh pasar dunia dalam rangka pemerataan ekonomi kerakyatan.

Untuk mewujudkannya Ayep mengungkapkan salah satunya melalui ekosistem ekonomi berbasis wakaf uang guna meningkatkan produktivitas kualitas sektor pertanian, peternakan, perikanan kemudian juga komoditas sukabumi bisa diterima oleh pasar dunia.

"Artinya bisa ekspor yang keempat adalah meningkatkan produktivitas dan kualitas sektor industri logam yang kelima adalah pembangunan usaha kerakyatan yang merata di Kabupaten Sukabumi," kata Ayep.

Masih kata Ayep untuk program ekosistem ekonomi yang berbasis wakaf uang akan dikelola oleh Lembaga Keuangan Syariah Pengelola Wakaf Uang (LKS PWU) dimana para nelayan nanti akan diendorse ke Bank Syariah ataupun ke LKS PWU guna mendapatkan dana yang jauh lebih murah dan tidak memberatkan.

Ayep menerangkan bahwa LKS PWU tersebut merupakan Bank Syariah atau bank yang berbasis syariah mengambil dana dari dana abadi wakaf uang juga mengambil dana dari Nadzir Wakaf atau orang atau badan hukum yang memegang amanat untuk memelihara dan mengurus harta wakaf sesuai dengan wujud dan tujuan wakaf tersebut.

"Uang hasil kolektif ini akan diserahkan ke LKS PWU dan dari LKS PWU ini akan didistribusikan kepada seluruh yang memerlukan permodalan dan seterusnya sehingga wakaf uang itu sendiri akan aman karena risiko kegagalan adanya di LKS PWU yaitu bank yang berbasis syariah," terang Ayep yang juga Ketua Pengarah Dana Abadi Doa Bangsa itu.

Sumber: Siaran Pers

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 13:07 WIB

SPI Soroti Reforma Agraria Eks HGU PT Sugih Mukti Warungkiara Sukabumi

Reforma agraria mengatur dua poin yaitu terkait penataan aset dan penataan akses.
Ketua SPI Sukabumi Rozak Daud. | Foto: Istimewa
Life20 April 2024, 13:00 WIB

Tanda-tanda Seseorang Berbohong, Ini yang Harus Diwaspadai!

Seseorang yang berbohong mungkin memiliki ekspresi wajah yang tidak sejalan dengan kata-kata atau situasi yang mereka ceritakan.
Ilustrasi. Pinokio yang identik dengan anak Berbohong. Sumber : pixabay/anotherjustice2
Inspirasi20 April 2024, 12:59 WIB

Jana Madinah Wisata Buka Cabang di Sukabumi, Hadirkan Layanan Haji Furoda dan Umrah

Bagi masyarakat yang ingin menggunakan jasa Jana Madinah Wisata Sukabumi, bisa mendatangi kantornya di Pasar Modern Blok A no.6 Palabuhanratu.
Kepala Cabang Jana Madinah Wisata Sukabumi, Nurlela. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi20 April 2024, 12:50 WIB

Optimalisasi Pompanisasi, Sekda Kota Sukabumi Rapat Koordinasi di Gedung Sate

Peningkatan sistem irigasi menjadi fokus utama dalam rakor ini.
Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada menghadiri Rakor Sekda Kabupaten/Kota se-Jawa Barat di Ruang Papandayan Gedung Sate, Bandung, Jumat, 19 April 2024. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sehat20 April 2024, 12:30 WIB

Ini 7 Penyebab Stres yang Tidak Boleh Disepelekan, Yuk Jaga Kesehatan Mental!

Penyebab stres oleh masing-masing orang sangat beragam. Tapi, ada beberapa pemicu yang biasanya bisa terjadi demikian.
Ilustrasi. Memahami penyebab orang stres. Sumber foto : Pexels/cottonbro studio
Sukabumi20 April 2024, 12:05 WIB

Buruh di Sukabumi Ngaku Kaki Terlindas Ban Forklift saat Kerja, Kini Gaji Belum Dibayar

Nurrohman mengaku kecelakaan kerja ini sempat membuatnya tidak dapat berjalan.
Nurrohman (45 tahun) memperlihatkan kakinya yang pernah terlindas ban forklift saat bekerja di PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Life20 April 2024, 12:00 WIB

6 Cara Ampuh Menghadapi Catcalling, Wanita Wajib Tahu!

Catcalling dapat berupa seruan, lirikan, isyarat tubuh yang tidak pantas, atau komentar yang merendahkan dan merendahkan martabat seseorang.
Ilustrasi. Cara Mencegah Catcalling. Sumber : pixabay/fkpsiclgy12
Jawa Barat20 April 2024, 11:11 WIB

Pemerintah Siapkan Pompanisasi untuk Dongkrak Produksi Beras Termasuk di Sukabumi

ementerian mengantisipasi hal-hal semacam itu agar tak menghambat produksi padi. Salah satunya lewat program pompanisasi di setiap daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengikuti rapat koordinasi ketahanan pangan dan produktivitas pertanian di Jawa Barat, di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 18 April 2024 (Sumber: dokpim)
Sehat20 April 2024, 11:00 WIB

5 Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Cara mengelola keinginan penderita asam urat konsumsi asupan tinggi protein purin bisa dengan mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein nabati rendah lemak, serta membatasi konsumsi daging merah, makanan laut, dan alkohol.
Kopi. Salah Satu Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat. (Sumber : pexels.com/ChevanonPhotography)
Keuangan20 April 2024, 10:46 WIB

Buruh di Sukabumi: Kami Berjuang Sendirian! Mediasi Tunggakan Upah Kembali Buntu

proses mediasi turut dihadiri oleh para petinggi perusahaan yakni HRD, Personalia, PPIC, kepala produksi, direktur utama hingga penasehat perusahaan serta dihadiri sekurangnya 60 eks buruh.
Puluhan eks-buruh PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) kembali melakukan mediasi bersama Pihak Perusahaan untuk memperjuangkan haknya datangi Disnakertrans (Sumber: istimewa)