SUKABUMIUPDATE.com - Penyanyi pop dunia Dua Lipa dikabarkan telah memecat manajernya, David Levy karena diduga telah melakukan boikot pada grup rap pro-Palestina, Kneecap untuk tidak tampil di festival musik Glastonbury.
Pemecatan David Levy yang dilakukan Dua Lipa menjadi sorotan publik mengingat keduanya telah bekerja sama dalam waktu sangat lama. Namun, sebagian mendukung tindakan dari pelantun lagu New Rules itu yang telah bertindak tegas dalam mendukung Palestina.
Bahkan, David juga diduga menjadi orang pertama yang telah menandatangani surat permintaan agar grup rap Kneecap untuk dilarang tampil di festival Glastonbury.
Mengutip dari Tempo.co, Mereka, termasuk Emily Eavis dari Glastonburry, menuduh Kneecap memberikan dukungan kepada Hamas dan Hizbullah, di festival Coachella pada April tahun depan.
"Meskipun kami semua mendukung kebebasan berbicara, kami tidak bisa menerimanya ketika kebebasan tersebut justru memicu retorika kebencian yang pada dasarnya mengingkari hak Israel untuk hidup," demikian isi email tersebut. Surat itu dikirimkan kepada Michael Eavis, pendiri Glastonburry, dikutip dari Tempo.co pada Rabu, (24/09/2025).
Menanggapi itu, Dua Lipa langsung memutuskan hubungan kerjasama dengan Levy. "Dua memastikan melalui orang-orangnya bahwa David Levy tidak lagi berkecimpung di musiknya. Dia sangat pro-Palestina dan itu tidak sejalan dengan David. Dia memandangnya sebagai pendukung perang Israel di Gaza," ujar seorang sumber dikutip dari Daily Mail.
Penyanyi kelahiran London, Inggris keturunan Albania dan Kosovo itu salah satu figur yang lantang mendukung pembebasan Palestina. "Seluruh dunia sedang bergerak untuk menghentikan genosida Israel. Tolong tunjukkan solidaritas kalian terhadap Gaza," tulisnya di Instagram pada Mei 2024.
Baca Juga: Lirik Lagu Training Season dari Dua Lipa yang Viral di TikTok
Peran Sentral David Levy Batalkan Keikutsertaan Kneecap
Levy dikatakan sebagai "orang utama yang memimpin upaya untuk membatalkan Kneecap di Glastonbury". Surel yang dikirim Levy dan yang lainnya kepada penyelenggara festival dimaksudkan untuk dirahasiakan, tetapi dibocorkan oleh seorang karyawan Glastonbury.
Salah satu penandatangan surel tersebut "terpaksa mengundurkan diri dari label rekamannya dan kehilangan beberapa kesepakatan dengan artis baru", yang menganggapnya sangat pro-Israel. "Semua orang ini menandatanganinya dengan harapan identitas mereka tetap anonim," ujar sumber tersebut.
Levy juga menandatangani surat berjudul "Israel Diserang" pada 12 Oktober 2023, lima hari setelah serangan Hamas terhadap Israel. Surat itu menyerukan "komunitas hiburan untuk berbicara dengan tegas menentang Hamas" dan "mendukung Israel".
Sementara pekan lalu, Kneecap mengecam Kanada karena melarang trio rap itu memasuki negara tersebut atas tuduhan mendukung kekerasan politik dan terorisme dengan mendukung kelompok seperti Hamas dan Hizbullah. Kneecap telah muncul sebagai salah satu grup paling kontroversial dalam bisnis musik, dengan pertunjukan dibatalkan dan para rapper dilarang masuk ke negara lain karena sikap pro-Palestina mereka yang keras.
Menanggapi hal tersebut, Kneecap mengatakan bahwa komentar Vince Gasparro, anggota parleen Kanada dari Partai Liberal dan sekretaris parlemen untuk pemberantasan kejahatan, “sama sekali tidak benar dan sangat jahat” dan mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadapnya.
"Kami akan gigih membela diri terhadap tuduhan tak berdasar untuk membungkam penolakan kami terhadap genosida yang dilakukan oleh Israel," demikian pernyataan Kneecap dalam sebuah unggahan media sosial.
Sumber: Tempo.co