Kenali Gejalanya! 99 Persen Pasien di Sukabumi yang Tak Bisa Mencium Bau, Positif Covid-19

Minggu 04 Oktober 2020, 05:49 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Dalam revisi terbaru panduan penanganan Covid-19, dikenal istilah suspect. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Lulis Delawati mengatakan, seseorang dapat dikatakan suspect apabila mengalami sejumlah gejala.

Dalam wawancara eksklusif bersama sukabumiupdate.com, Lulis menuturkan berbagai gejala yang dapat dialami pasien suspect tersebut. Gejala itu antara lain suhu tubuh lebih dari 38 derajat celcius, dapat juga disertai gangguan saluran pernapasan, batuk, pilek, dan sakit saat menelan.

"Satu lagi gelaja suspect yang paling banyak sekarang adalah anosmia atau gangguan penciuman. Jadi tidak bisa mencium bau," kata Lulis, Sabtu (3/10/2020).

Lulis berujar, di Kota Sukabumi sendiri hampir 99 persen orang yang mengalami keluhan anosmia positif Covid-19. 

"Di Kota Sukabumi hampir 99 persen yang keluhan gangguan penciuman, ternyata hasil swab-nya positif," ujar Lulis.

BACA JUGA: Dua Kali Puncak Penularan dan Enam Klaster Covid-19 di Kota Sukabumi

"Jadi kasus konfirmasi kita saat ini ada dari suspect dan kontak erat. Kasus suspect itu bisa kita dapatkan dari puskesmas, laporan rumah sakit, atau kesadaran masyarakat yang melapor," ucap Lulis menambahkan.

Sebelumnya diberitakan, Kota Sukabumi mengalami dua kali puncak penyebaran Covid-19 berdasarkan hasil kajian epidemiologi. Puncak penularan pertama terjadi pada 21 April 2020, di mana berkaitan dengan klaster pertama di Sukabumi. Puncak penularan kedua ada di bulan Agustus-September 2020.

Selain itu, tercatat pula ada enam klaster penyebaran Covid-19 di Kota Sukabumi terhitung sejak kasus pertama di bulan April 2020. Klaster tersebut adalah klaster institusi, klaster pendidikan, klaster perbankan, klaster rumah sakit, klaster pondok pesantren dan klaster keluarga.

Ingat pesan ibu:

3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Science28 April 2024, 12:45 WIB

Sukabumi Skala IV-V MMI, Dampak Gempa M6.2 Laut Garut Wilayah Selatan Jawa Barat

Menurut BMKG, ukuran gempa mengacu pada skala Mercalli yang merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.
Gempa M6,2 Laut Garut di Wilayah Selatan Jawa Barat pada Sabtu 27 April 2024 pukul 23.29.47 WIB malam. (Sumber : X (Twitter)/@DaryonoBMKG)
Life28 April 2024, 12:00 WIB

10 Tips Jitu Meredakan Emosi Agar Makin Sabar dan Terkendali

Artikel ini akan membahas beberapa strategi praktis untuk mengelola dan meredam emosi yang sedang memuncak, sehingga kita dapat tetap tenang dan terkendali dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Ilustrasi. Lonjakan Emosi. Sumber : pixabay/noone09
Life28 April 2024, 11:43 WIB

Tobat Sebelum Terlambat, 6 Tanda Hati Kamu Masih Kotor Menurut Islam!

Orang yang berhati kotor biasanya lantaran masih menyimpan penyakit hati. Ini merupakan tanda dari level manusia.
Ilustrasi. Tanda orang yang berhati kotor. | Sumber foto : Pexels/SHVETS production
Sukabumi Memilih28 April 2024, 11:30 WIB

Penjaringan Bacabup Sukabumi dari Golkar Masih Berlangsung, Deklarasi Asjap Dinilai Terlalu Dini

Deklarasi Asep Japar atau Asjap sebagai calon Bupati Sukabumi oleh Golkar Kabupaten Sukabumi dinilai terlalu dini.
Bendera Partai Golkar. | Foto: Istimewa
Life28 April 2024, 11:30 WIB

Coba Terapkan, Ini 6 Hal yang Dapat Dilakukan Agar Anak Lebih Mandiri

Mengajari anak tentang kemandirian adalah kuncinya. Meskipun itu tidak mudah. Berikut beberapa hal sederhana yang bisa Anda lakukan setiap hari untuk membantu si kecil menjadi lebih mandiri.
Ilustrasi. Tips membuat anak lebih mandiri. Sumber : Freepik/@freepik
Science28 April 2024, 11:00 WIB

Gempa M6,2 Laut Garut Dirasakan Warga Sukabumi, Apa Itu Intra Slab Earthquake?

BMKG menyebutkan, Gempa M6,2 Selatan Jawa Barat ini terjadi akibat pecahnya batuan dalam lempeng Indo-Australia (intraslab earthquake).
Intra Slab Earthquake: Gempa M6,2 Garut pada Sabtu 27 April 2024 pukul 23.29.47 WIB malam. (Sumber : X (Twitter)/@DaryonoBMKG)
Life28 April 2024, 10:47 WIB

5 Bahasa Tubuh yang Menunjukkan Pasangan Sedang Berbohong, Ini Buktinya

Pasangan yang sedang berbohong akan nampak pada bahasa tubuhnya saat sedang berbicara.
Ilustrasi. Bahasa tubuh pasangan yang berbohong. | Sumber foto : Pexels/Roderick Salatan
Jawa Barat28 April 2024, 10:37 WIB

Data Terkini Dampak Gempa Laut Garut: 27 Rumah Rusak, 4 Orang Luka

Berikut dampak gempa Garut M6,2 yang tercatat oleh BNPB.
Dampak gempa laut Garut M6,2. (Sumber : Istimewa)
Life28 April 2024, 10:30 WIB

4 Rahasia Mengejutkan dalam Membesarkan Anak Supaya Berperilaku Baik

Anak-anak Anda tidak akan belajar mendisiplinkan diri dalam semalam. Pasti ada saatnya mereka berperilaku buruk, tidak peduli seberapa keras Anda berusaha mencegahnya.
Ilustrasi. Cara membesarkan anak supaya berperilaku baik. Sumber : Freepik/@freepik
Science28 April 2024, 10:24 WIB

2 Kali di Sukabumi, Daftar 13 Gempa Merusak Selatan Jabar 1844-2022

Diantara 13 gempa merusak Selatan Jawa tahun 1844-2022, dua diantaranya pernah terjadi di Sukabumi, tepatnya Gempa di tahun 2012 dan 2021.
Gempa M6,2 Garut pada Sabtu 27 April 2024 pukul 23.29.47 WIB malam. (Sumber : X (Twitter)/@DaryonoBMKG)