Mikroplastik Belum Masuk Aturan Persyaratan Kualitas Air Minum

Jumat 16 Maret 2018, 04:40 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Asosiasi Perusahaan Air Kemasan Indonesia berjanji mengikuti regulasi mengenai kandungan mikroplastik dalam air minum. Masalahnya, hingga kini, pemerintah belum menetapkan riset mikroplastik sebagai persyaratan kualitas air minum.

Ketua Umum Asosiasi, Rachmat Hidayat, mengatakan industri tidak menanti regulasi tentang mikroplastik. Namun, ia meyakini, regulasi apa pun yang dibuat pemerintah bakal didasari kajian yang mendalam. "Pemerintah juga pasti akan melihat standar yang berlaku di dunia internasional, apakah sudah mengatur mikroplastik atau belum," kata dia kepada Tempo di Jakarta, Kamis, 16 Maret 2018.

Plastik dalam pecahan mikro ditemukan pada sampel air kemasan yang diteliti State University of New York bersama Orb Media. Riset itu dipublikasikan serentak kemarin, bersamaan dengan peringatan Hari Hak Konsumen Dunia.

Pada September tahun lalu, Orb Media juga merilis hasil penelitian tentang partikel plastik yang mencemari sumber air bersih dalam rumah tangga di kota-kota dunia. Kala itu, Orb Media bekerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat University of Minnesota, Amerika Serikat. Mereka meneliti sebanyak 159 sampel air dari berbagai tempat di dunia. Dua puluh satu di antaranya dikumpulkan dari Jakarta dan sekitarnya sepanjang periode Januari-Maret tahun lalu.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 telah mengatur 98 parameter syarat air minum yang layak mulai dari batas maksimum arsen, aluminium, klorida, dan lainnya. Namun tak ada yang mengatur mikroplastik.

Menanggapi hasil penelitian terakhir, sejumlah ahli mendesak pemerintah Indonesia agar memasukkan kandungan mikroplastik sebagai obyek riset baku mutu air bersih dan air minum. Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Muhammad Reza Cordova, meminta pemerintah segera memasukkan faktor mikroplastik dalam baku mutu air.

Sebelumnya, Reza menyarankan hal yang sama ketika mikroplastik ditemukan mencemari air ledeng di lima kota besar di Indonesia pada September lalu. Namun, hingga kini, peraturan Menteri Kesehatan belum direvisi. "Riset mikroplastik belum menjadi standar dalam air bersih maupun air minum," kata dia.

Desakan yang sama datang dari ahli toksikologi Universitas Indonesia, Budiawan. "Perkembangan ilmu pengetahuan seharusnya diikuti dengan regulasi yang sesuai," kata dia. Menurut Budiawan, mikroplastik telah menjadi perhatian ilmuwan di seluruh dunia sejak tren penggunaan sampah plastik meningkat.

Karena sifatnya yang tidak bisa terurai, menurut Budiawan, mikroplastik akan terus terpecah. "Kalau berukuran mikro hingga nanometer, plastik bisa diserap sel dan masuk aliran darah. Ini petaka," kata dia.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi06 Mei 2024, 22:27 WIB

Momen Hardiknas, Diarpus Sukabumi Bicara Program Pendukung Gerakan Merdeka Belajar

Kepala Diarpus Kabupaten Sukabumi Aisah dukung gerakan merdeka belajar agar generasi Indonesia emas bisa tercapai.
Program Pusling Diarpus Kabupaten Sukabumi di SMK Doa Bangsa Palabuhanratu 30 Maret 2024. (Sumber : IG UPP Palabuhanratu)
Sukabumi06 Mei 2024, 21:34 WIB

UPTD PU Sagaranten Tangani Longsor di Irigasi Binongsari Curugkembar Sukabumi

UPTD PU Wilayah Sagaranten melakukan penanganan sementara bencana longsor yang sempat menimbun aliran irigasi Binongsari Curugkembar Sukabumi.
Kabag TU UPTD Wilayah Sagaranten, Ami Amalia saat meninjau  penanganan longsor di Daerah Irigasi (DI) Binongsari, Curugkembar Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih06 Mei 2024, 21:19 WIB

Solusi Ayep Zaki Soal SDM hingga Penanganan Kemiskinan di Kota Sukabumi

Ayep Zaki menyebut dua persoalan yang harus diperhatikan di Kota Sukabumi yakni soal peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan soal kemiskinan.
Ayep Zaki dan Fungsionari HIMASI Kota Sukabumi | Foto : Ist
Sehat06 Mei 2024, 21:00 WIB

Terbangun dengan Tidak Nyaman, 10 Tips Jitu Menghentikan Asam Lambung Naik Saat Tidur

Terkadang jika Asam Lambung terjadi pada malam hari dapat menyebabkan tersedak saat tidur.
Ilustrasi - Terkadang jika Asam Lambung terjadi pada malam hari dapat menyebabkan tersedak saat tidur. (Sumber : Freepik.com/@stefamerpik).
Sukabumi06 Mei 2024, 20:27 WIB

Ratusan Perumahan di Kota Sukabumi Belum Serahkan PSU, Ini Upaya DPUTR

DPUTR Kota Sukabumi tengah fokus mengintensifkan upaya pengambil alihan PSU Perumahan.
Kepala DPUTR Kota Sukabumi, Sony Hermanto. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sukabumi06 Mei 2024, 20:07 WIB

Anggaran Rp36 M: Jalan Rusak Jampangtengah-Kiaradua Sukabumi Mulai Diperbaiki

Sempat dikeluhkan warga, akhirnya jalan provinsi ruas Jampangtengah - Kiaradua mulai diperbaiki oleh Dinas Bina Marga Dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat.
Perbaikan jalan provinsi ruas Jampangtengah-Kiaradua Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Life06 Mei 2024, 20:00 WIB

5 Cara Membantu Anak yang Takut Bertemu Orang Baru, Bunda Harus Tahu Nih

Bersabar, suportif, dan adalah kunci membantu anak Anda untuk menemukan cara mereka sendiri untuk mengatasi rasa takut bertemu orang baru.
Ilustrasi - Bersabar, suportif, dan adalah kunci membantu anak Anda untuk menemukan cara mereka sendiri untuk mengatasi rasa takut bertemu orang baru. (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi Memilih06 Mei 2024, 19:31 WIB

Resmi Berkoalisi dengan 4 Partai, PKS Usulkan Tiga Nama untuk Calon Bupati Sukabumi

Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kabupaten Sukabumi sudah resmi berkoalisi dengan empat partai lainnya, yaitu PKB, Demokrat, PDIP dan PAN.
M. Sodikin, Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi | Foto : Syams
Life06 Mei 2024, 19:00 WIB

13 Cara Sederhana Mengatasi Asam Lambung atau GERD yang Bisa Anda Lakukan

Asam lambung atau GERD dapat diatasi dengan cara-cara sederhana.
Ilustrasi seorang perempuan mengalami asam lambung (gerd) - Asam lambung atau GERD dapat diatasi dengan cara-cara sederhana.| Foto : Freepik/@diana.grytsku
Sukabumi06 Mei 2024, 18:40 WIB

Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkab Sukabumi Teken Kerja Sama dengan Pemkot Bekasi

Pemkab Sukabumi Teken Kerja Sama dengan Pemkot Bekasi soal Ketahanan pangan hingga pariwisata.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat menandatangani MoU kerja sama dengan Pemkot Bekasi. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)