Kota Sukabumi Catat 5 Kematian HIV/Aids, Ada 124 Kasus yang Ditemukan

Sukabumiupdate.com
Rabu 10 Des 2025, 16:25 WIB
Kota Sukabumi Catat 5 Kematian HIV/Aids, Ada 124 Kasus yang Ditemukan

Ilustrasi HIV/Aids. | Foto: Freepik

SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi mencatat lima kematian akibat HIV/Aids selama Januari hingga Oktober 2025. Data ini terungkap dalam agenda Peringatan Hari Aids Sedunia pada 9 Desember 2025 di Wisata Alam Oasis.

Mengutip keterangan di website Pemkot Sukabumi, Kepala Dinkes Kota Sukabumi Ida Halimah mengungkapkan saat ini salah satu fokus pemerintah daerah adalah mencegah munculnya kasus baru HIV/Aids dan menangani dengan optimal sejumlah kasus yang teridentifikasi.

"Ada temuan 124 kasus, tapi warga Kota Sukabumi-nya sebanyak 43 orang. Jadi angka temuan kasus itu, ketika ditemukan di kota, maka dicatat di kota. Kemudian angka kematian itu kita juga (berupaya) tekan, karena sejauh ini sudah ada 5 kematian akibat HIV/Aids,” kata dia.

Menurut Ida, penanganan HIV/Aids di Kota Sukabumi dilakukan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk komunitas. "Penanganan ini tidak bisa diselesaikan petugas kesehatan saja. Kami libatkan teman-teman komunitas peduli HIV/Aids,” ujarnya.

Baca Juga: 3000 Kasus Baru HIV/AIDS di Jabar, Paling Banyak LSL: Cek Data Sebaran di Sukabumi

Peringatan Hari Aids Sedunia Tingkat Kota Sukabumi yang mengusung tema “Bersama Hadapi Perubahan: Jaga Keberlanjutan Layanan HIV”, dihadiri Ketua Komisi III DPRD Kota Sukabumi Bambang Herawanto, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, dan komunitas.

Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana menyatakan komitmennya untuk mencegah dan menanggulangi HIV/Aids serta menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap Orang dengan HIV/Aids (ODHA). Ia menyebut pemerintah daerah akan memperkuat pelaksanaan strategi Suluh, Temukan, Obati, dan Pertahankan atau yang dikenal dengan STOP.

Strategi itu mengajak semua pihak untuk memperkuat edukasi dan komunikasi, dengan salah satu tujuannya adalah perubahan perilaku dan menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA. “Intinya bagaimana tetap mensosialisasikan mengenai HIV/Aids kepada masyarakat, memperkuat narasi, dengan sasarannya adalah menghindarkan diskriminasi kepada ODHA. Karena stigmanya itu masih menular, stigmanya masih negatif,” katanya.

Bobby pun mengajak seluruh masyarakat untuk terus membangun solidaritas dan menciptakan lingkungan yang inklusif serta saling mendukung. Ia juga mengatakan bahwa pemerintah daerah akan terus berupaya untuk menekan penyebaran HIV/Aids.

Berita Terkait
Berita Terkini