60 Persen Anak Sekolah Berisiko Obesitas, Kemenkes: Kurang Aktivitas Fisik

Sukabumiupdate.com
Minggu 19 Okt 2025, 08:05 WIB
60 Persen Anak Sekolah Berisiko Obesitas, Kemenkes: Kurang Aktivitas Fisik

Ilustrasi. obesitas (Sumber : Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Setengah dari jumlah anak sekolah di Indonesia berpotensi kegemukan alias berisiko obesitas. Kementerian Kesehatan menyebut faktor kurang aktivitas fisik memicu kegemukan anak khususnya pelajar.

Data terbaru Kemenkes mendapati 60,1 persen anak usia sekolah kurang melakukan aktivitas fisik. Temuan ini diketahui berdasarkan hasil cek kesehatan gratis (CKG) yang telah menyasar lebih dari 5 juta anak Indonesia.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan kurangnya aktivitas fisik ini menjadi masalah kedua terbanyak yang dialami siswa setelah masalah gigi dan karies.

Baca Juga: Kemendagri: Miskin Bikin Kualitas Pemilu Payah, Partisipasi Semu Politik Uang Merajalela

Dante menyebutkan masalah ini paling banyak ditemukan pada pelajar di kota-kota besar. "Ini yang harus kita perhatikan. Karena aktivitas fisik yang kurang ini berisiko menyebabkan body diseases, obesitas," katanya di Kementerian Kesehatan, Jumat, 17 Oktober 2025.

Selain aktivitas fisik yang kurang, masalah yang ditemukan pada anak sekolah atau anak usia remaja adalah gigi karies sebanyak 4,5 juta, anemia 248 ribu, dan hipertensi sekitar 1 juta.

Adapun CKG merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Program ini ditargetkan menjangkau 100 juta orang hingga akhir 2025.

Baca Juga: Modal Asing Rp35,3 triliun, Realisasi Investasi Jabar Kuartal III 2025 Capai Rp77,1 Triliun

Sejak diluncurkan pada 10 Februari 2025, secara keseluruhan program CKG telah diikuti 41,89 juta orang dengan jumlah pendaftar 44,9 juta. Partisipan terbanyak masih berasal dari Pulau Jawa, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jakarta.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan setiap hari ada 600 ribu orang yang diperiksa dalam program CKG. Angka ini lebih rendah dari target semula, yakni 1 juta orang per hari.

Menurut Budi, Kementerian Kesehatan akan terus menggenjot program ini agar bisa mencapai target pada akhir tahun mendatang. Kemenkes berencana mengadakan CKG di kantor-kantor perusahaan. "Kalau nanti bisa masuk, bisa tuh 1 juta per hari," katanya. Dengan begitu, Budi mengestimasi akan ada tambahan 5 juta orang per minggu dan menjadi 40 juta orang hingga akhir tahun mendatang.

Sumber: Tempo

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini