Berapa Kadar Gula Darah yang Ideal Setelah Makan? Simak Penjelasannya

Sukabumiupdate.com
Kamis 26 Jun 2025, 09:00 WIB
Berapa Kadar Gula Darah yang Ideal Setelah Makan? Simak Penjelasannya

Ilustrasi - Menjaga pola makan seimbang sangat penting, khususnya bagi penderita diabetes. (Sumber : Freepik/stefamerfik)

SUKABUMIUPDATE.com – Kadar gula darah setelah makan bisa bervariasi tergantung pada kondisi masing-masing individu. Faktor seperti usia, jenis diabetes, penggunaan insulin, serta kondisi kehamilan turut memengaruhi tingkat normalnya.

Meski demikian, ada rentang nilai umum yang dijadikan acuan. Memahami kadar gula darah setelah makan dapat membantu Anda memilih makanan yang tepat serta menghindari yang perlu dibatasi.

Informasi ini juga penting bagi tenaga medis untuk menentukan pengobatan dan dosis yang paling sesuai dalam pengelolaan diabetes.

Berapa Kadar Gula Darah yang Direkomendasikan Setelah Makan?

Rentang target gula darah setelah makan berbeda-beda tergantung kondisi Anda—apakah memiliki diabetes, menggunakan insulin, atau sedang hamil. Pengukuran kadar glukosa dapat dilakukan menggunakan alat bernama glukometer.

Berdasarkan panduan yang dikutip dari Verywell Health, berikut adalah kisaran kadar gula darah yang dianggap normal (dalam mg/dL):

  • Dewasa tanpa diabetes: 90–140, dua jam setelah makan.
  • Dewasa dengan diabetes: di bawah 180, dua jam setelah makan.
  • Dewasa dengan diabetes yang menggunakan insulin saat makan: di bawah 180, dua jam setelah makan.
  • Dewasa dengan diabetes tanpa penggunaan insulin saat makan: di bawah 140, dua jam setelah makan.
  • Ibu hamil dengan diabetes gestasional: di bawah 140 satu jam setelah makan, dan di bawah 120 dua jam setelah makan.
  • Ibu hamil dengan diabetes tipe 1 atau 2: antara 110–140 satu jam setelah makan, dan antara 100–120 dua jam setelah makan.
  • Anak dan remaja dengan diabetes: di bawah 200 satu jam setelah makan, dan di bawah 180 dua jam setelah makan.

Pengaruh Makanan terhadap Gula Darah

Setiap kali Anda makan, tubuh akan memecah makanan menjadi beberapa komponen seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Karbohidrat merupakan zat gizi yang paling berpengaruh terhadap peningkatan gula darah, terutama jika dikonsumsi berlebihan.

Namun perlu diketahui, tidak semua jenis karbohidrat memengaruhi kadar gula darah dengan cara yang sama. Kecepatan penyerapan dan dampaknya bisa berbeda-beda tergantung jenis karbohidrat tersebut.

Mengenal Jenis Karbohidrat dan Dampaknya terhadap Gula Darah

Karbohidrat dalam makanan terbagi dalam tiga kelompok utama:

  1. Gula (karbohidrat sederhana): Terdapat pada buah-buahan, makanan manis seperti kue dan roti, jus, minuman berpemanis, serta makanan olahan.
  2. Pati (karbohidrat kompleks): Ditemukan dalam makanan seperti kentang, gandum utuh, kacang-kacangan, dan jelai (barley).
  3. Serat (karbohidrat tak tercerna): Bisa diperoleh dari biji-bijian, apel, alpukat, brokoli, dan kacang-kacangan kering.

Karbohidrat sederhana cepat diubah menjadi glukosa oleh tubuh, sehingga dapat memicu lonjakan gula darah dengan cepat. Sebaliknya, karbohidrat kompleks dicerna secara perlahan, sehingga lebih stabil dalam memengaruhi kadar gula darah. Sementara itu, serat justru membantu mengontrol kadar gula darah agar tidak melonjak.

Indeks Glikemik: Ukuran Dampak Karbohidrat terhadap Gula Darah

Indeks Glikemik (GI) adalah sistem penilaian yang menunjukkan seberapa cepat makanan yang mengandung karbohidrat meningkatkan kadar gula darah. Skor GI berkisar antara 0 hingga 100.

  • Makanan dengan GI tinggi dicerna lebih cepat dan cenderung memicu lonjakan gula darah.
  • Makanan dengan GI rendah dicerna lebih lambat sehingga dampaknya terhadap gula darah lebih ringan.

Pentingnya Menjaga Gula Darah

Glukosa, atau gula darah, adalah sumber energi utama bagi tubuh. Ketika kita mengonsumsi karbohidrat, tubuh memecahnya menjadi glukosa selama proses pencernaan. Jika terlalu banyak karbohidrat dikonsumsi dalam waktu singkat, kadar gula darah bisa melonjak drastis, yang berisiko tinggi bagi penderita diabetes.

Menjaga gula darah tetap stabil sangat penting, terutama bagi penderita diabetes. Jika kadar gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia) dan dibiarkan berlarut-larut, hal ini bisa menyebabkan kerusakan organ, seperti gangguan penglihatan, penyakit ginjal, serangan jantung, atau bahkan stroke.

Oleh karena itu, rutin memeriksa kadar gula darah—terutama satu hingga dua jam setelah makan—dan menyesuaikan pola makan serta obat-obatan menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan.




Berita Terkait
Berita Terkini