Apakah Daddy Issue Termasuk Masalah Kesehatan Mental? Yuk Simak!

Selasa 14 November 2023, 13:45 WIB
Ilustrasi. Apakah Daddy Issue Termasuk Masalah Kesehatan Mental? Yuk Simak! (Sumber : pixabay.com/@Julita)

Ilustrasi. Apakah Daddy Issue Termasuk Masalah Kesehatan Mental? Yuk Simak! (Sumber : pixabay.com/@Julita)

SUKABUMIUPDATE.com - Daddy issue menjadi hal yang banyak dibicarakan akhir-akhir ini. Namun banyak yang beranggapan jika hal tersebut termasuk masalah kesehatan mental. Lalu, apakah hal itu benar?

Menurut laman Halodoc.com, daddy issue bukan termasuk ke dalam masalah kesehatan mental. Namun, jika dibiarkan maka hal tersebut dapat mengganggu mental seseorang. Jadi daddy Issue bukan masalah kesehatan mental tetapi bisa menjadi salah satu faktor penyebabnya.

Daddy issues juga tidak tercantum dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), yang menguatkan jika kondisi ini tidak termasuk sebagai gangguan mental.

Baca Juga: 7 Tanda Seseorang Mengalami Daddy Issue, Apa Kamu Salah Satunya?

Hal itu sama dengan apa yang dikatakan psikolog, Ichsan Bella Persada M.Psi, yang dikutip dari laman klikdokter,

“Daddy issues itu sebenarnya bukan istilah medis tapi untuk menggambarkan berjaraknya atau jauhnya hubungan dengan figur ayah yang membuat hubungan anak dan ayah menjadi tidak ideal.” kata Ichsan Bella.

Apa Itu Daddy Issue?

Masih mengutip lama klik dokter, istilah daddy issues sendiri pertama kali muncul sekitar tahun 1910 oleh Sigmund Freud yang dikenal sebagai Bapak Psikoanalisis, dalam teorinya mengenai father complex.

Baca Juga: 5 Tingkatan Depresi dan Gejalanya Menurut DSM, Yuk Kenali!

Ia menggambarkan bahwa kondisi father complex terjadi akibat hubungan negatif antara ayah dengan anak laki-lakinya.

Namun, seorang pencetus psikologi analitis, Carl Jung percaya bahwa kondisi itu tidak hanya dilami laki-laki tetapi anak perempuan juga bisa mengalami kondisi serupa.

Ia menyebut kondisi tersebut sebagai electra complex. Dari kedua teori tersebutlah kemudian muncul istilah daddy issue dan digunakan bahkan hingga sekarang.

Baca Juga: 12 Cara Membantu Anak yang Mengalami Masalah Psikologis

Meski sering digunakan, banyak yang berasumsi bahwa masalah ini hanya terjadi pada wanita. Faktanya, masalah ini juga bisa dialami oleh pria.

Itulah ulasan mengenai apakah daddy issue termasuk masalah kesehatan mental atau bukan. Semoga bermanfaat!

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Kecantikan14 Mei 2024, 08:00 WIB

Rutin Eksfoliasi, 8 Cara Mengatasi Tekstur Wajah Kulit Jeruk dengan Aman

Tekstur wajah kulit jeruk bisa disebabkan oleh berbagai faktor termasuk jerawat, bekas jerawat, kerutan, atau bahkan paparan sinar matahari yang berlebihan.
Ilustrasi. Perawatan wajah. Rutin Eksfoliasi Termasuk Salah Satu Cara Mengatasi Tekstur Wajah Kulit Jeruk dengan Aman | Foto: Freepik/@wayhomestudio
Life14 Mei 2024, 07:00 WIB

8 Ciri Anak Stres Karena Lelah Sering Dimarahi Orang Tua, Sikapnya Beda!

Jika Anda melihat anak menunjukkan ciri-ciri stres karena sering dimarahi atau merasa lelah, penting untuk memberikan dukungan emosional dan membantu mereka mengatasi stres.
Ilustrasi - Ciri Anak Stres Karena Lelah Sering Dimarahi Orang Tua. (Sumber : unsplash.com/Chinh Le Duc)
Sehat14 Mei 2024, 06:00 WIB

Simpel! Cara Membuat Air Rebusan Daun Kelor untuk Menurunkan Gula Darah

Simpel Banget Ternyata! Begini Cara Membuat Air Rebusan Daun Kelor untuk Menurunkan Gula Darah.
Ilustrasi. Daun kelor. | Simpel Banget! Cara Membuat Air Rebusan Daun Kelor untuk Menurunkan Gula Darah (Sumber : Istimewa)
Science14 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 14 Mei 2024, Termasuk Wilayah Sukabumi dan Sekitarnya

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Selasa 14 Mei 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Selasa 14 Mei 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi14 Mei 2024, 01:21 WIB

Berbisa Mematikan, Mengenal Ular Welang yang Gigit Balita Sukabumi hingga Meninggal

Balita perempuan di Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, meninggal dunia akibat gigitan ular yang diduga jenis ular welang (Bungarus fasciatus).
Ular Welang (Bungarus fasciatus) | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi14 Mei 2024, 00:05 WIB

Resahkan Warga, Polisi Amankan 30 Preman dan Jukir Liar di Kota Sukabumi

Sebanyak 30 juru parkir liar dan preman di beberapa ruas Jalan maupun minimarket di Kota Sukabumi diamankan ke Mapolres Sukabumi Kota, Senin (13/5/2024) siang.
Juru Parkir dan Preman di Kota Sukabumi diamankan ke Mapolres Sukabumi Kota | Foto : Ist
Sukabumi13 Mei 2024, 23:37 WIB

Optimalisasi Layanan, Perumdam TJM Parakansalak Sukabumi Pasang Alat Antisipasi Water Hammer

Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Jaya Mandiri (Perumdam TJM) Kabupaten Sukabumi cabang Parakansalak melakukan optimalisasi pelayanan air yang akan didistribuikan ke wilayahnya.
Pemasangan pentil untuk optimalisasi pelayanan air di Perumdam TJM Parakansalak Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi13 Mei 2024, 22:49 WIB

Belasan Murid SD di Sukaraja Sukabumi Diduga Keracunan Jajanan, Ini Kronologinya

Polisi ungkap kronologi belasan murid SD di Sukaraja Sukabumi diduga keracunan makanan usai santap jajanan asal China.
Belasan murid SD di Sukaraja Sukabumi yang diduga keracunan jajanan saat dibawa ke Puskesmas oleh pihak sekolah. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih13 Mei 2024, 22:23 WIB

Waktu Persiapan Mepet, Fahmi Gagal Melaju di Pilkada Kota Sukabumi dari Perseorangan

Seorang anak muda yang peduli terhadap kemajuan Kota Sukabumi, Fahmi Dzikri gagal meneruskan perjuangannya untuk maju dalam Pilkada Kota Sukabumi melalui jalur perseorangan (calon independen).
Fahmi Dzkri, Bakal Calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Sukabumi dari jalur perseorangan | Foto : SU
Sukabumi13 Mei 2024, 21:55 WIB

Buka Bimtek Strategi Pemasaran Pariwisata Lewat Medsos, Ini Harapan Plt Kadispar Sukabumi

Plt Kadispar Kabupaten Sukabumi Jujun Juaeni membuka kegiatan Bimbingan Teknis Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Melalui Media Sosial.
Plt Kadispar Kabupaten Sukabumi Jujun Juaeni saat membuka bimtek strategi pemasaran pariwisata dan Ekraf melalui medsos. (Sumber : Istimewa)