Ketahui Batas Pemanis Buatan Harian dari WHO yang Aman untuk Tubuh

Selasa 18 Juli 2023, 20:00 WIB
Ilustrasi - Ketahui Batas Pemanis Buatan Harian dari WHO yang Aman untuk Tubuh (Sumber : Freepik/wirestock)

Ilustrasi - Ketahui Batas Pemanis Buatan Harian dari WHO yang Aman untuk Tubuh (Sumber : Freepik/wirestock)

SUKABUMIUPDATE.com - Pemanis buatan jika dikonsumsi secara berlebihan bisa berdampak buruk untuk kesehatan tubuh manusia.

Karena hal tersebut, World Health Organization (WHO) memberikan batas harian mengkonsumsi pemanis buatan pada makanan dan minuman.

Dalam keterangannya WHO mengungkapkan jika mengkonsumsi pemanis buatan maksimal 40 mg per kg bobot tubuh per harinya.

Baca Juga: 50 Link Twibbon Tahun Baru Islam 2023, Cocok Diunggah ke Media Sosial

Dilansir dari keterangan tertulis WHO yang dirilis pada Sabtu, 15 Juli 2023, penilaian dampak kesehatan dari pemanis non-gula aspartam dirilis atas kajian Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) beserta Komite Pakar Gabungan tentang Bahan Aditif Pangan (JECFA) WHO dan FAO.

Free photo assortment of colorful candies on blue background with copy space

Mengutip “bukti terbatas” untuk karsinogenisitas atau proses pembentukan kanker pada manusia, IARC menggolongkan aspartam sebagai kemungkinan karsinogenik bagi manusia (IARC Group 2B) dan JECFA menyatakan asupan harian yang dapat diterima adalah sebesar 40 mg per kg berat badan.

Mengutip dari Tempo.co, aspartam adalah pemanis buatan yang bersifat kimia dan banyak digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman sejak dekade 1980-an, termasuk minuman diet, permen, gelatin, es krim, produk susu seperti yogurt, sereal sarapan, pasta gigi, dan obat-obatan seperti obat batuk dan vitamin kunyah.

Baca Juga: 25 Link Download Kartu Ucapan Tahun Baru Islam, Tinggal Upload di Medsos!

“Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian secara global. Setiap tahun, satu dari enam orang meninggal karena kanker," kata Director of the Department of Nutrition and Food Safety WHO Francesco Branca.

Ia mengatakan, ilmu pengetahuan terus berkembang untuk menilai kemungkinan faktor pemicu kanker, dengan harapan dapat mengurangi jumlah kasus kematian akibat kanker dan jumlah korban manusia.

“Kajian aspartam ini menunjukkan bahwa meskipun keamanan bukan perhatian utama pada dosis yang biasa digunakan, ada efek potensial yang ditemukan. Ini perlu diselidiki melalui penelitian yang lebih banyak dan lebih baik," ujarnya.

Dalam rilis tersebut disampaikan IARC dan JECFA melakukan tinjauan independen, namun saling melengkapi untuk menilai potensi bahaya karsinogenik dan risiko kesehatan lain yang terkait dengan konsumsi aspartam.

Tinjauan independen tersebut adalah kali pertama IARC mengevaluasi aspartame dan kali ketiga untuk JECFA. 

"Setelah meninjau literatur ilmiah yang tersedia, evaluasi mencatat keterbatasan bukti yang tersedia untuk kanker dan efek kesehatan lainnya," katanya.

IARC menggolongkan aspartam sebagai kemungkinan karsinogenik bagi manusia (Grup 2B) berdasarkan bukti terbatas untuk kanker pada manusia, khususnya untuk karsinoma hepatoseluler yang merupakan jenis kanker hati.

Ada juga bukti terbatas untuk kanker pada hewan percobaan dan bukti terbatas terkait kemungkinan mekanisme penyebab kanker.

JECFA menyimpulkan data yang dievaluasi menunjukkan tidak ada cukup alasan untuk mengubah asupan harian yang dapat diterima yakni sebesar 0--40 mg/kg berat badan untuk aspartam.

Komite tersebut menegaskan, seseorang aman jika mengkonsumsi dalam batas tersebut per hari.

Misalnya, dengan sekaleng minuman ringan diet yang mengandung 200 atau 300 mg aspartam, orang dewasa dengan berat 70 kg memiliki batasan konsumsi lebih dari 9--14 kaleng per hari, dengan asumsi tidak ada asupan tambahan dari sumber makanan lain.

IARC dan WHO akan terus memantau bukti baru dan mendorong kelompok penelitian independen untuk mengembangkan studi lebih lanjut tentang hubungan potensial antara paparan aspartam dan efek kesehatan konsumen.

Dikonfirmasi secara terpisah Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu menyebut aspartam adalah pemanis buatan yang tergolong aman selama dikonsumsi dalam batas yang wajar.

"Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM) mengizinkan aspartam sebagai pemanis buatan pada berbagai produk makanan dan minuman selama digunakan sesuai dengan batas jumlah asupan per harinya," katanya.

Ia mengatakan aspartam adalah senyawa yang terbuat dari fenilalanin dan asam aspartat. Fungsi aspartam adalah untuk menggantikan gula atau pemanis pada produk makanan dan minuman yang dijual bebas di pasaran.

Meski digunakan dalam jumlah sedikit, aspartam dapat memberikan rasa lebih manis dibandingkan dengan gula alami atau sukrosa.

"Meski dikategorikan sebagai pemanis buatan yang aman, penting bagi setiap individu untuk membatasi konsumsi aspartam. Sebab pemanis buatan ini akan dipecah menjadi metanol yang berisiko menjadi racun pada tubuh jika kadarnya melebihi batas normal," katanya.

Baca Juga: Lirik Lagu Kalem Aya Urang Melly Goeslaw, Lagu Sunda yang Asik Didengarkan


Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Life05 Mei 2024, 22:08 WIB

Tindak Lanjuti Perilaku Buruk, 7 Cara Terbaik untuk Melakukan Time-Out Pada Balita

Dengan konsistensi dan penegakan aturan yang tenang, kerja keras Anda dalam menerapkan time-out yang besar kemungkinan akan menghasilkan hasil berupa lebih banyak perilaku yang baik.
Ilustrasi cara melakukan time-out pada balita. | Sumber Foto : pexels.com/@Arina Krasnikova
Sukabumi05 Mei 2024, 21:12 WIB

Diperbaiki Swadaya, Rumah Lansia di Surade Sukabumi Terdampak Gempa Garut Mulai Dipugar

Rumah Lansia di Surade Sukabumi terdampak Gempa M6,2 Garut diperbaiki secara swadaya.
Terdampak gempa M6,2 di laut Garut, Rumah Maemunah Warga Surade Sukabumi mulai diperbaiki secara swadaya, Minggu (5/5/2024). (Sumber : SU/Ragil)
Sehat05 Mei 2024, 21:00 WIB

2 Cara Menghilangkan Rasa Sakit Asam Urat dalam Waktu 10 Menit

Pengobatan rumahan terbaik untuk meringankan rasa sakit akibat asam urat dalam 10 menit atau kurang.
Ilustrasi - Pengobatan rumahan terbaik untuk meringankan rasa sakit akibat asam urat  dalam 10 menit atau kurang. (Sumber : Freepik.com/@Drazen Zigic)
Sukabumi05 Mei 2024, 20:30 WIB

Pria Lajang di Cibadak Sukabumi Tewas Tergantung, Ditemukan oleh Sang Kakak

Berikut kronologi seorang pria lajang di Cibadak Sukabumi ditemukan tewas tergantung oleh sang kakak di dalam rumahnya.
Ilustrasi. Pria lajang di Cibadak Sukabumi ditemukan tewas tergantung di dalam rumah. Diduga depresi. | Sumber Foto: Istimewa
Motor05 Mei 2024, 20:00 WIB

Ganti Oli Teratur! 5 Cara Merawat Motor Injeksi Agar Awet dan Tetap Prima

Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat menjaga motor injeksi Anda agar tetap awet dan performanya optimal.
Ilustrasi. Kendaraan roda dua. Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat menjaga motor injeksi Anda agar tetap awet dan performanya optimal. Sumber foto : Pexels/Quang Nguyen Vinh
Sukabumi05 Mei 2024, 19:42 WIB

Warga Keluhkan Bau Menyengat Sampah, Menumpuk di Belakang Pasar Surade Sukabumi

Warga keluhkan bau menyengat dari tumpukan sampah di belakang Pasar Surade Sukabumi.
Kondisi tumpukan sampah di belakang Pasar Surade, Kampung Cihideung, Surade Sukabumi. (Sumber : SU/Ragil Gilang)
Life05 Mei 2024, 19:30 WIB

Bunda Harus Tahu, Usia yang Tepat dan Kapan Menggunakan Teknik Disiplin Time-Out untuk Anak

Saat menggunakan Time-out, perhatikan baik-baik reaksi anak dan ikuti observasi Anda tentang cara terbaik memanfaatkan.
Ilustrasi - Saat menggunakan Time-out, perhatikan baik-baik reaksi anak dan ikuti observasi Anda tentang cara terbaik memanfaatkan. (Sumber : pexels.com/@Alexander Dummer).
Sehat05 Mei 2024, 19:00 WIB

Terselip di Balik Lemak! 7 Penyebab Kolesterol Tinggi yang Harus Anda Ketahui

Kolesterol diam-diam berbahaya, dan Anda harus mengetahui apa saja penyebabnya.
Ilustrasi - Kolesterol diam-diam berbahaya, dan Anda harus mengetahui apa saja penyebabnya. (Sumber : Freepik.com/jcomp).
Life05 Mei 2024, 18:30 WIB

Konsistensi Adalah Kuncinya, 5 Teknik dan Ide Disiplin Anak yang Bisa Bunda Terapkan

Ada berbagai teknik disiplin tentang yang bisa Anda terapkan pada anak yang dimana hal ini dapat berdampak positif.
Ilustrasi - Ada berbagai teknik disiplin tentang yang bisa Anda terapkan pada anak yang dimana hal ini dapat berdampak positif. (Sumber : pexels.com/@PNW Production).
Life05 Mei 2024, 18:00 WIB

Amalan dan Doa yang Dianjurkan Sebelum Menunaikan Ibadah Haji, Jemaah Harus Tahu!

Ada beberapa amalan dan doa yang dianjurkan dikerjakan oleh jemaah haji sebelum berangkat ke tanah suci.
Ilustrasi - Ada beberapa amalan dan doa yang dianjurkan dikerjakan oleh jemaah haji sebelum berangkat ke tanah suci. | (Sumber : kemenag.go.id)