EctoLife: Konsep Pabrik Pembuatan Bayi Menggunakan Rahim Buatan, Bisa Terwujud?

Selasa 20 Desember 2022, 12:15 WIB
EctoLife: Konsep Pabrik Pembuatan Bayi Menggunakan Rahim Buatan | Foto: YouTube Hashem Al-Ghaili

EctoLife: Konsep Pabrik Pembuatan Bayi Menggunakan Rahim Buatan | Foto: YouTube Hashem Al-Ghaili

SUKABUMIUPDATE.com - Baru-baru ini muncul video futuristik tentang sebuah pabrik bayi manusia di sosial media. Video tersebut berjudul “EctoLife: The World’s First Artificial Womb Facilities” atau jika diartikan kedalam bahasa Indonesia ialah “Fasilitas Rahim Buatan Pertama di Dunia”.

Video tersebut dibuat oleh Hashem Al-Ghaili, yang merupakan seorang produser dan pembuat film dari Berlin yang memiliki latar belakang biologi molekuler.

Tidak sedikit orang yang mengira videonya itu adalah sungguhan, namun Al-Ghaili mengatakan videonya tersebut hanyalah konsep yang mungkin akan tercapai di masa depan dimana EctoLife bisa membantu orang-orang yang kesulitan untuk memiliki seorang anak. 

Baca Juga: Dipenuhi Hujan Meteor, Simak 14 Fenomena Langit Bulan Desember 2022

Dengan menggunakan ilmu pengetahuannya di sains dan teknologi, dia membuat konsep tersebut dan menjelaskannya melalui sebuah video.

Hashem sendiri percaya teknologi ini bisa ditemukan secepatnya sepuluh tahun kedepan.

Jadi Apa Itu Ectolife?

Gambaran Elite Package EctoLife yang memungkinkan untuk mengedi genetika janin | YouTube  Hashem Al-GhailiGambaran Elite Package EctoLife yang memungkinkan untuk mengedi genetika janin | YouTube Hashem Al-Ghaili

EctoLife adalah fasilitas rahim buatan yang dioperasikan menggunakan energi terbarukan yang mengklaim dapat menjadi solusi bagi pasangan yang sulit untuk mendapatkan anak. 

Seperti pasien kanker yang uterusnya diambil, atau pasangan-pasangan yang tidak subur agar mereka bisa memiliki bayi keturunan mereka sendiri melalui fasilitas rahim buatan.

Fasilitas tersebut juga mengklaim dapat membantu negara-negara dengan tingkat kelahiran yang kecil seperti Jepang, Bulgaria, dan Korea Selatan.

Fasilitas EctoLife berencana untuk membangun 75 lab yang masing-masing akan dilengkapi oleh 400 tabung/rahim buatan. Tabung tersebut didesain sedemikian rupa sehingga menyerupai rahim manusia.

Setiap bangunan diperkirakan dapat membesarkan sebanyak 30.000 bayi buatan pertahunnya.

Statistik data pertumbuhan si bayi akan ditampilkan secara langsung di kaca tabungnya, dan data tersebut juga terhubung ke aplikasi yang bisa dilihat secara langsung oleh orang tuanya.

Tabungnya juga dilengkapi oleh speaker yang memungklinkan orang tua untuk menyetel musik untuk janinnya. 

Selain itu, melalui speaker tersebut orang tua dapat berbicara langsung kepada janinnya, EctoLife mengklaim cara ini dapat membuat si janin familiar dengan suara orang tuanya disaat mereka lahir nanti.

Mereka akan menggunakan metode In-Vitro untuk menciptakan embrio yang superior agar kelak bayinya tidak memiliki kekurangan.

EctoLife memiliki “Elite Package” yang memungkinkan orang tua untuk mengedit genetika janin mereka menggunakan lebih dari 300 gen pilihan, seperti mengganti warna mata, warna rambut, warna kulit, tinggi badan, kekuatan, dan juga kecerdasan otak. 

Selain itu, EctoLife menawarkan alternatif yang aman dan tanpa rasa sakit dari proses melahirkan yang dapat membantu orang-orang melahirkan bayi tanpa stres. Proses kelahiran yang lancar, nyaman, dan dapat dilakukan hanya dengan menekan tombol. 

Lalu Apa Pendapat Para Ahli?

Konsep Ectolife | YouTube Hashem Al-GhailiKonsep Ectolife | YouTube Hashem Al-Ghaili

Prof. Joyce Harper, kepala dari Kelompok Ilmu Reproduksi dan Masyarakat, Institut untuk kesehatan wanita di UCL, melalui Huffington Post mengatakan bahwa suatu hari nanti teknologi tersebut mungkin akan menjadi nyata. 

“Aku tidak meragukan, suatu saat nanti manusia akan diciptakan melalui proses IVF (In Vitro Fertilization). Dan konsep ini (EctoLife) mungkin akan terjadi. Dalam sains, apapun bisa terjadi,” ungkapnya.

Kemudian, Andrew Shennan, yang merupakan profesor Kebidanan di King's College London, juga mengatakan bahwa video tersebut tidak hanya sebuah karangan belaka yang mustahil.

Andrew mengatakan melalui Huffington Post, “Dari sudut pandang teoretis itu mungkin. Ini hanya masalah menyediakan lingkungan yang tepat dengan bahan bakar dan oksigen, dan menurut saya saat ini sudah ada teknologinya untuk dapat mencapainya,” 

“Ada banyak contoh di mana bayi lahir sangat awal dan dirawat dengan sangat baik di inkubator, yang merupakan bentuk yang sangat naif dari apa yang dibicarakan, dan mereka diberi makan melalui selang sampai ke perutnya.” tambah Andrew.

Writer: Ado Andestito

Sumber: Huffingtonpost | Firstpost

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Life07 Mei 2024, 14:15 WIB

Jarang Disadari, Inilah 5 Kebiasaan Jelek yang Bikin Masa Depan Susah Hidup Kaya

Kebiasaan tertentu menjadi penyebab seseorang sangat susah menjadi kaya raya. Hal ini yang kadang sering disepelekan, padahal dampaknya buruk
Ilustrasi kebiasaan yang menyebabkan susah kaya (Sumber : Pexels.com / @MARTPRODUCTION)
Sukabumi07 Mei 2024, 14:11 WIB

Lewat Diskumindag, 29 Koperasi Ikut Pelatihan yang Digelar Pemkot Sukabumi

Tujuannya pembinaan dan pengembangan koperasi lewat peningkatan kapasitas.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji (kiri) dan Kepala Diskumindag Agus Wawan Gunawan (kanan) di acara pelatihan perkoperasian pada Selasa (7/5/2024) di Hotel Fresh. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi Memilih07 Mei 2024, 14:04 WIB

Serahkan Berkas ke Nasdem, Ayep Zaki Daftar Maju Pilkada Kota Sukabumi ke 4 Partai

Pengusaha sekaligus politisi Sukabumi, Ayep Zaki menjadi orang pertama yang menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon wali kota / wakil wali kota ke DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi, hari ini, Rabu (7/5/2024).
H Ayep Zaki saat menyerahkan berkas pendaftaran maju wali kota ke Partai Nasdem Kota Sukabumi | Foto : SU
Sukabumi07 Mei 2024, 14:00 WIB

Kepala Bapenda dan 3 Pejabat Jadi Peserta PKN, Ini Pesan Sekda Sukabumi

Sekda Ade menjelaskan dalam kegiatan tersebut membahas Penilaian Sikap Perilaku dan Strategi Pengembangan Potensi Diri dari Peserta
Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman hadir dan mendampingi keempat pejabat dalam proses PKN yang berlangsung virtual di Aula Utama Pendopo Sukabumi, Selasa (7/5/2024). (Sumber: dokpim kabupaten sukabumi)
Sehat07 Mei 2024, 14:00 WIB

Tantangan di Balik Piring: Memahami 9 Alergi Makanan yang Paling Umum Terjadi

Gejala alergi makanan berkisar dari yang ringan dan nyaman hingga yang mengancam jiwa.
Ilustrasi Kerang - Gejala alergi makanan berkisar dari yang ringan dan nyaman hingga yang mengancam jiwa. | Foto: Instagram/@enak_makan12
Sukabumi07 Mei 2024, 13:52 WIB

Diserahkan ke Keluarga, Nasib Bayi yang Dibuang di Semak-semak Gunungguruh Sukabumi

Penyerahan bayi akan disaksikan aparat diakhiri penandatanganan surat pernyataan.
Polsek Gunungguruh dan puskesmas saat menitipkan bayi laki-laki yang dibuang ibunya ke bidan. | Foto: Istimewa
Life07 Mei 2024, 13:45 WIB

7 Ciri Orang yang Tetap Hidup Miskin dan Melarat sampai Tua, Kamu Termasuk?

Ciri orang yang akan hidup miskin dan melarat sejatinya sangat nampak pada perilaku seseorang yang memiliki kebiasaan buruk
Ilustrasi ciri orang yang akan tetap miskin (Sumber : Pexels.com/ @Steven Arenas)
Life07 Mei 2024, 13:30 WIB

6 Sikap Konsumtif yang Membuat Hidupmu Miskin dan Sulit Kaya

Sikap konsumtif orang miskin bisa mengakibatkan hutang yang menumpuk, terutama jika mereka bergantung pada kartu kredit atau pinjaman untuk memenuhi gaya hidup konsumtif mereka.
Kartu ATM. Sikap Konsumtif yang Membuat Hidup Miskin dan Sulit Kaya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih07 Mei 2024, 13:25 WIB

KPU Kota Sukabumi Buka Pendaftaran Bacalon Wali Kota Jalur Perseorangan, Ini Syaratnya

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi telah membuka pendaftaran bagi warga masyarakat yang akan mencalonkan Pilkada 2024 melalui jalur perseorangan atau calon independen.
Pengumuman pendaftaran bakal calon wali kota Sukabumi melalui jalur perseorangan | Foto : Dok. KPU Kota Sukabumi
Sukabumi07 Mei 2024, 13:21 WIB

Bukan Parafilia Murni, Menebak Pikiran Pelajar SMP Bunuh dan Sodomi Bocah SD di Sukabumi

Alasan Joko tidak meyakini kasus ini sebagai parafilia murni adalah karena terduga pelaku masih dalam kondisi pubertas.
Proses ekshumasi makam MA (7 tahun) di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, pada 25 Maret 2024 oleh tim forensik Polda Jawa Barat. | Foto: Humas Polres Sukabumi Kota