Bisa Gagal Panen! Hujan Angin Picu Turunnya Produksi Cabai di Sukabumi

Kamis 14 Maret 2024, 10:07 WIB
Hasil panen cabai di wilayah Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

Hasil panen cabai di wilayah Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Hujan dan angin kencang yang terjadi sejak awal Ramadhan 1445 Hijriah mengakibatkan hasil panen cabai di wilayah Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, menurun bahkan diprediksi akan mengalami gagal panen.

"Persediaan cabai saat ini berkurang bahkan banyak kebun terancam hancur dan gagal panen akibat hujan dan angin kencang," ucap petani cabai, Jaenal Abidin (32 tahun), warga Kampung Cigadog RT 02/03 Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Rabu, 13 Maret 2024.

Jaenal yang juga Owner Galur Rawit dan Ketua Kluster Cabai Waluran Green Farmer mengatakan ada lima hektare kebun yang dikelola anggotanya. Kebun tersebut tersebar di Desa Waluran, Caringinnunggal, Waluran Mandiri, Mangunjaya, Mekarmukti, dan Sukamukti. Sementara jenis cabai yang ditanam adalah caplak dan cabai rawit merah (cabai domba).

"Ditambah kebun petani non-anggota sekitar 10 hektare. Jadi total 15 sampai 20 hektare kebun cabai di Kecamatan Waluran dengan potensi panen 10 ton per hektare. Tapi kebanyakan penyebaran lahannya di Desa Mekarmukti dan Caringinnunggal. Jumlah anggota aktif saat ini 30 orang dan semuanya petani milenial," katanya.

Baca Juga: Angin Kencang Sukabumi, Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga di Cidahu

Jaenal mengungkapkan dampak curah hujan tinggi adalah cabai menjadi rentan terkena penyakit genangan air tingkat tinggi dan mati secara masif. Angin juga dapat merobohkan dan menumbangkan pohon cabai. "Bahkan akibat angin kencang rumah bibit kluster kami atapnya hancur dan menelan kerugian belasan juta," ujar dia.

Ketika cuaca normal, potensi panen cabai di Kecamatan Waluran bisa sampai 10 ton per hektare dalam satu siklus atau per tahun pada Agustus-Oktober. Namun pada cuaca buruk seperti ini paling hanya dapat panen 7 atau 5 ton per hektare.

"Harga dari petani minggu-minggu ini diterima oleh bandar atau tengkulak Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu cengek caplak per kilogram. Lalu Rp 30 ribu per kilogram cengek gunung. Rp 50 ribu per kilogram cengek domba dan cabai keriting Rp 55 ribu per kilogram. Tapi catatan, harga cabai itu fluktuatif. Setiap hari bisa berubah (tidak tetap)," kata Jaenal.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Bola02 Mei 2024, 12:00 WIB

Prediksi Timnas Indonesia vs Irak di Perebutan Tempat Ketiga Piala Asia U-23 2024

Indonesia akan menghadapi Irak di perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024.
Indonesia akan menghadapi Irak di perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024. (Sumber : X@TimnasIndonesia).
DPRD Kab. Sukabumi02 Mei 2024, 11:39 WIB

Timnas Tatap Olimpiade, Sodikin Berharap Sepak Bola Sukabumi Ikut Berkembang

Sodikin berhadap sepak bola Sukabumi ikut berkembang.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi sekaligus Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi M Sodikin. | Foto: Facebook/PKS Kabupaten Sukabumi
Sehat02 Mei 2024, 11:30 WIB

Kurang Tidur, 8 Pola Hidup yang Bisa Membahayakan Penderita Asam Urat

Kurangnya istirahat dan tidur yang cukup dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam tubuh karena tubuh memiliki waktu yang kurang untuk memulihkan dan memperbaiki diri.
Ilustrasi. Kurang Tidur, Pola Hidup yang Bisa Membahayakan Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels.com/CottonbroStudio)
DPRD Kab. Sukabumi02 Mei 2024, 11:14 WIB

Kunci Tiket Olimpiade, DPRD Sukabumi Minta Timnas Indonesia Kalahkan Irak

Amran berharap sepak bola lokal Sukabumi juga dapat berkembang.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi sekaligus Ketua Fraksi PKS Amran Munawar Lutphi. | Foto: Instagram/@fpks.kabsukabumi
Life02 Mei 2024, 11:00 WIB

Tulus, 7 Sikap Sederhana yang Membuat Seseorang Terlihat Bijaksana

Sikap-sikap sederhana orang bijak ini dapat memberikan kesan bahwa seseorang itu bijaksana karena menunjukkan kedewasaan, empati, dan kemampuan untuk berpikir secara rasional dan terbuka.
Ilustrasi. Tulus.  Sikap Sederhana yang Membuat Seseorang Terlihat Bijaksana (Sumber : Pexels/AndreaPiacquadio)
Science02 Mei 2024, 10:52 WIB

Termasuk Sukabumi! Hujan Diprediksi Guyur Jabar pada Dasarian Pertama Mei 2024

Waspadai bencana hidrometeorologis berupa genangan banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan dampak kerusakan lainnya.
(Foto Ilustrasi) BMKG memprediksi curah hujan semakin berkurang pada dasarian pertama Mei 2024 di Jabar. | Foto: Pexels/Cottonbro Studio
Food & Travel02 Mei 2024, 10:31 WIB

8 Air Rebusan Herbal Alami yang Bisa Membantu Mengobati Asam Urat

Sangat penting untuk diingat bahwa rebusan bahan alami untuk asam urat ini sebaiknya tidak dianggap sebagai pengganti perawatan medis yang diresepkan oleh dokter.
Ilustrasi. Ilustrasi. Air Rebusan Herbal Alami yang Bisa Membantu Mengobati Asam Urat. | Foto: Pixabay/mirkostoedter
Life02 Mei 2024, 10:18 WIB

Ajarkan Disiplin, 5 Alasan Penting Menetapkan Batasan pada Anak yang Patut Diketahui

Menetapkan batasan pada anak berarti menetapkan pedoman perilaku meskipun tidak ada aturan resmi dalam rumah tangga.
Ilustrasi menetapkan batasan pada anak. | Foto: Pexels.com/@Luna Lovegood
Life02 Mei 2024, 10:08 WIB

Bangun Hubungan Sehat dengan Anak, Begini 5 Cara Menggunakan Teknik Disiplin Positif

Disiplin positif kemungkinan besar akan efektif bagi pengasuh mana pun dan dapat membantu memastikan bahwa anak-anak belajar dari kesalahan mereka.
Ilustrasi menggunakan teknik disiplin positif pada anak. | Foto: Pexels.com/@Ketut Subiyanto
Cek Fakta02 Mei 2024, 10:00 WIB

Hoaks! Sulfur Dioksida dari Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Menyebar ke Pulau Jawa

Klaim hoaks ini dibuktikan dengan peta penyebaran SO2 dari situs windy.com.
(Foto Ilustrasi) Beredar unggahan hoaks di Facebook soal dampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara. | Foto: Istimewa