Soal Human Trafficking di Papua, DPRD Soroti Masalah Adminduk di Sukabumi

Selasa 22 Februari 2022, 12:27 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Muhammad Yusuf meminta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau DP3A Kabupaten Sukabumi memberi pendampingan terhadap empat korban Tindak Pidana Perdagangan Orang atau human trafficking di Papua.

Yusuf meminta DP3A Kabupaten Sukabumi memberikan pendampingan, perlindungan, dan bantuan rehabilitasi terhadap keempat korban asal Sukabumi, yang bahkan salah satunya masih di bawah umur. "Kami juga mendorong Dinas Sosial untuk memberi bantuan bagi keluarga korban," katanya, Selasa, 22 Februari 2022.

Tak hanya itu, Yusuf yang merupakan anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera atau PKS ini juga mengatakan kasus TPPO tersebut mesti menjadi evaluasi bagi lemahnya prosedur administrasi kependudukan di Sukabumi. Pasalnya, salah satu korban yakni perempuan muda berinisial SA, masih berusia 15 tahun.

"Ini  pelajaran, masih lolosnya pekerja usia di bawah umur mengisyaratkan lemahnya prosedur administrasi kependudukan di Sukabumi," ucap dia.

Sebelumnya, polisi telah menangkap DR (38 tahun) warga Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, karena terlibat kasus human trafficking tau TPPO pada Oktober 2021. Korbannya empat wanita yakni SA (15 tahun), IA (18 tahun), NS (18 tahun), dan AN (25 tahun), yang semula dijanjikan pekerjaan oleh DR dengan gaji Rp 2-7 juta per bulan.

Tetapi, pelaku menjadi perantara mencari korban untuk dijual dan dijadikan Pekerja Seks Komersial atau PSK di wilayah Papua. Tak hanya DR, terdapat dua tersangka yang telah diamankan Polres Paniai, Papua, yaitu atas nama I dan HK. Dalam kasus ini, I alias Mami datang ke Palabuhanratu Sukabumi menjemput empat korban.

photoIlustrasi. - (Istimewa)

Baca Juga :

Keempat korban berangkat ke Papua dijemput I. Sesampainya di Papua, mereka memang dipekerjakan di sebuah kafe, namun kafe tersebut kondisinya sepi. Tambahnya, berawal dari iming-iming bekerja di Papua sebagai pekerja kafe, para korban berujung melayani para pria hidung belang dengan tarif Rp 80 juta per orang.

Para korban tidak bisa pulang karena diancam oleh HK. Apabila korban meminta pulang, maka keempatnya harus mengganti biaya pemberangkatan dari Sukabumi sampai Papua, serta biaya hidupnya selama di sana.

Kekinian, Yusuf meminta pemerintah daerah, khususnya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, mengoptimalisasi edukasi dan pelatihan kerja terhadap masyarakat usia produktif, sehingga kasus serupa tidak terulang di Kabupaten Sukabumi dengan alasan ekonomi dan tergiur iming-iming rupiah.

"BLK (Balai Latihan Kerja) Dinasker kemudian LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) juga bisa turun langsung memberikan solusi ini.  Namun persoalannya, apakah BLK atau LPK tersebut sudah efektif atau belum. Nanti kami koordinasikan kembali dengan Disnaker," kata Yusuf.

REPORTER: CRP 3

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi20 Mei 2024, 23:38 WIB

Ratusan PPK Pilkada 2024 Sudah Dilantik, Ini Pesan Ketua Komisi I DPRD Sukabumi

Paoji berharap kepada PPK yang sudah dilantik agar mempersiapkan diri untuk bertugas pada perhelatan Pilkada 2024.
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi Paoji Nurjaman (tengah) sampaikan pesan untuk ratusan PPK Pilkada 2024 yang baru dilantik. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi20 Mei 2024, 23:24 WIB

Perumdam TJM Palabuhanratu Akan Kuras Intake Air Baku, Cek Jadwal dan Wilayah yang Terdampak

Berikut jadwal dan wilayah yang terdampak dari pengurasan pompa intake air baku oleh Perumdam TJM Sukabumi cabang Palabuhanratu.
Kantor Perumdam TJM Sukabumi Cabang Palabuhanratu. | Foto : Ilyas
Sukabumi20 Mei 2024, 22:48 WIB

Mengenal Kecamatan Kalapanunggal Sukabumi: Sejarah hingga Potensi Wisata

Terletak di kaki Gunung Salak, berikut sejarah hingga potensi wisata di Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi.
Objek wisata Gunung Wayang Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi. | Kredit Foto: Azka Athaya Studios
Sukabumi20 Mei 2024, 22:17 WIB

Sambut Hari Jadi Ke-25, PNM Sukabumi Gotong Royong Bersih-bersih Masjid di Kadudampit

Dalam rangka HUT ke-25, PNM Peduli Bakti Sosial Masjid di Kadudampit Sukabumi
Para karyawan PNM Cabang Sukabumi saat melakukan bersih-bersih masjid Jami Al-Hidayah Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Senin (20/5/2024). (Sumber : Istimewa)
Science20 Mei 2024, 21:55 WIB

BMKG: Gempa M4,6 Sukabumi akibat Aktivitas Sesar Dasar Laut

BMKG melaporkan getaran gempa M4,6 di Laut Sukabumi ini terasa dari Surade hingga Cianjur Selatan.
Episenter gempa M4,6 di Laut Sukabumi. (Sumber : BMKG)
Sukabumi20 Mei 2024, 21:15 WIB

Gempa Magnitudo 4,6 di Laut Sukabumi, Kagetkan Warga Ciracap

Gempa Magnitudo 4,6 mengguncang wilayah Kabupaten Sukabumi, Senin (20/5/2024), pukul 20.42.24 WIB.
Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Life20 Mei 2024, 21:00 WIB

Jangan Malas! Ini 9 Manfaat Rajin Gosok Gigi Sebelum Tidur di Malam Hari

Menggosok gigi sebelum tidur membantu menghilangkan plak, yang merupakan lapisan lengket yang terbentuk dari bakteri.
Ilustrasi. Manfaat Rajin Gosok Gigi Sebelum Tidur di Malam Hari (Sumber : Pexels.com/MiriamAlonso)
Sukabumi20 Mei 2024, 20:44 WIB

Sebelum Hilang, Keluarga Ungkap Gadis Sukabumi Ditawari Main Sinetron di Bogor

Keluarga berharap Nurlela gadis asal Curugkembar Sukabumi yang hilang dua tahun lalu bisa selamat dan pulang ke rumah.
Neneng saat menunjukan Foto lama Nurlela, gadis asal Curugkembar Sukabumi yang hilang. (Sumber : SU/Ragil Gilang)
Sukabumi Memilih20 Mei 2024, 20:30 WIB

2 Nama Diusulkan Maju Pilgub Jabar dari PKS, Ini Sosoknya

Partai Keadilan Sejahtera (PKS), partai yang pernah sukses dengan menempatkan kadernya, Ahmad Heryawan, selama 10 tahun memimpin Jawa Barat itu tentu berharap mendulang kesuksesan yang sama melalui Pilgub 2024.
Dr. K.H. Mohammad Idris, Lc., MA dan Dr. H. Haru Suandharu, S.Si., M.Si, dua nama yang diusulkan PKS maju di Pilgub Jabar 2024 | Foto : ist
Sehat20 Mei 2024, 20:30 WIB

Penyebab Kolesterol Tinggi Pada Generasi Muda dan 6 Cara Mengatasinya

Selain orang tua, generasi muda zaman sekarang pun bisa terkena kolesterol tinggi.
Ilustrasi -  Selain orang tua, generasi muda zaman sekarang pun bisa terkena kolesterol tinggi. (Sumber : Freepik.com/@studioredcup)