SUKABUMIUPDATE.com - Tanaman padi berusia dua bulan milik Sobari Suryana (67 tahun), ditebas orang misterius. Sobari merupakan warga Kampung Tegalbuleud RT 16/04 Desa Negkasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, yang mengetahui kejadian ini pada Ahad, 30 Januari 2022.
Sobari mengatakan terakhir ke sawah pada Sabtu petang, 29 Januari 2022. Saat itu, tanaman padi miliknya masih tumbuh seperti biasa. Namun dia kaget saat besoknya sekira pukul 06.30 WIB, mendapati tanaman tersebut sudah roboh. "Ketika dilihat, batangnya bekas pisau arit," kata dia, Jumat, 4 Februari 2022.
Ada dua kotak sawah berukuran sekira 800 meter yang dirusak. Sobari menyebut satu kotak nyaris ditebas habis dan hanya menyisakan sekira 10 meter. Sementara kotak sawah lainnya (berjakarak 10 meter dari sawah pertama) habis sekira 10 meter. Kerusakan pada sawah yang kedua diketahui dua hari setelah sawah pertama.
"Sudah laporan ke pihak Pemdes Neglasari pada Senin 31 Januari 2022," ucap Sobari. Akibat kejadian ini, Sobari mengalami gagal panen karena kedua sawah yang rusak akan panen kurang lebih satu bulan ke depan.
Tanaman padi milik Sobari Suryana (67 tahun), ditebas orang misterius. Sobari merupakan warga Kampung Tegalbuleud RT 16/04 Desa Negkasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi. - (Istimewa)Baca Juga :
Terpisah, Kepala Desa Neglasari Rahmat Hidayat membenarkan perusakan tanaman padi milik petani dan sudah mengecek ke lokasi. "Kami sudah mengecek ke lokasi, memang terbukti tanaman padi sudah ada yang memotong (diarit)," ucapnya.
Bahkan menurut Rahmat, kurang lebih dua tahun lalu, terjadi pencurian pakaian milik Sobari saat penghuni tidak ada di rumah. Setahun berikutnya, sambung Rahmat, pakaian, sepatu, dan sandal yang disimpan di samping rumah Sobari, dipotong-potong orang tak dikenal. Hal misterius terjadi ketika ditemukan tulisan "PISAU TN ABAS BAJU SEPATU" di tembok rumah Sobari.
"Seolah mengadu domba karena di kampung tersebut ada salah satu tokoh masyarakat bernama Abas. Di tengah sawah pun ada tulisan Pisau Abas," katanya. "Pemdes akan menindaklanjuti dan menelusuri siapa pelakunya serta akan dibawa ke ranah hukum," ucap Rahmat.
