Pedagang di Palabuhanratu Sukabumi Protes Soal Penutupan Toko Non Bahan Penting di Pasar

Kamis 15 Juli 2021, 06:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pedagang di Pasar Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, bereaksi soal penutupan toko non bahan penting di tengah pelaksanaan PPKM Darurat. Para pedagang memprotes kebijakan tersebut.

Ketua Persatuan Warga Pasar (Perwapas) Palabuhanratu, Maidini mengatakan, rencana penutupan toko non bahan penting itu tercantum dalam surat edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi nomor 003/283/VII-Sekret, yang ditandatangani Bupati Sukabumi Marwan Hamami.

Baca Juga :

Dalam Surat Edaran tersebut dijelaskan, untuk supermarket, pasar tradisional, toko kelontong dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasionalnya sampai pukul 20.00 WIB dengan kapasitas pengunjung 50 % (lima puluh persen) dengan protokol kesehatan secara ketat tetap diberlakukan. Kemudian untuk pertokoan non bahan penting jam operasionalnya sampai pukul 16.00 WIB dengan kapasitas pengunjung 50 % (lima puluh persen) dengan protokol kesehatan secara ketat dihapus atau tidak diberlakukan.

Surat edaran dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi nomor 003/283/VII-Sekret itu merupakan perubahan pada poin 7 Surat Edaran Bupati Sukabumi nomor 003/282/VII-sekret tanggal 12 Juli 2021 perihal Pemberlakuan PPKM Darurat di Kabupaten Sukabumi. Adapun dalam Surat Edaran Bupati Sukabumi nomor 003/282/VII-sekret itu, untuk supermarket, pasar tradisional, toko kelontong dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasionalnya sampai pukul 20.00 WIB. Khusus pertokoan non bahan pokok penting, jam operasionalnya sampai pukul 16.00 WIB dengan kapasitas pengunjung 50 % (lima puluh persen) dengan protokol kesehatan secara ketat.

"Di dalam surat (Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi nomor 003/283/VII-Sekret) itu kan terdapat perubahan, toko non bahan penting yang awalnya boleh beroperasi sampai pukul 16.00 WIB menjadi dihapus atau ditiadakan," ujar  Maidin, Rabu (14/7/2021).

Menurut dia, para pedagang sangat marah sehingga mendatangi UPTD Pasar Palabuhanratu.

Namun, para pedagang tidak ada solusi dari UPTD. Sehingga warga pasar akan berkoordinasi dengan Ketua Satgas Covid-19 Kecamatan Palabuhanratu dengan harapan mendapatkan solusi.

Maidin menyatakan, rencana penutupan pasar dalam surat edaran akan diberlakukan mulai Kamis 15 Juli sampai tanggal 20 Juli 2021.

"Kami ingin sesuai dengan aturan yang ada saat ini yakni dibatasi, ada kebijaksanaan. Kami akan berusaha, berjuang bagi rekan-rekan kami yang ada di pasar Palabuhanratu," jelas Maidin.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Keuangan02 Mei 2024, 16:30 WIB

Hindari 5 Gaya Hidup Boros yang Membuat Hidup Miskin dan Sulit Kaya

Yuk Hindari Sekarang! Inilah Sederet Gaya Hidup Boros yang Membuat Hidup Miskin dan Sulit Kaya
Ilustrasi. Belanja berlebihan. | Gaya Hidup Boros yang Membuat Hidup Miskin dan Sulit Kaya. (Sumber : pexels.com/AndreaPiacquadio)
Bola02 Mei 2024, 16:28 WIB

Malam Ini, Nobar Pila AFC U-23 Indonesia VS Irak di Halaman Mapolres Kota Sukabumi

Perebutan juara ketiga yang mempertemukan antara Indonesia dengan Irak itu akan digelar hari ini pada Kamis (02/5) sekira pukul 22:30 WIB, malam.
Nonton bareng pertandingan Piala AFC U-23 Indonesia vs Irak di Halaman Maporles Kota Sukabumi | Foto : Ist
Entertainment02 Mei 2024, 16:00 WIB

Rizky Febian dan Mahalini Dikabarkan Bakal Menikah Secara Adat di Bali Pada 5 Mei

Rizky Febian dan Mahalini dikabarkan akan melangsungkan pernikahan secara adat di Bali pada Minggu, 5 Mei 2024.
Rizky Febian dan Mahalini dikabarkan akan melangsungkan pernikahan secara adat di Bali pada Minggu, 5 Mei 2024. (Sumber : Instagram/@rfasmusic)
Life02 Mei 2024, 15:23 WIB

6 Sikap yang Membuat Anda Sulit Dipercaya Orang Lain di Masyarakat

Beberapa sikap dalam hidup rupanya berpengaruh terhadap penilaian orang lain, salah satunya menjadi patokan apakah dipercaya apa tidak di mata orang
Sikap yang membuat orang sulit dipercaya | Foto : Pexels/Liza Summer
Sukabumi02 Mei 2024, 15:15 WIB

Bejat, Gadis 13 Tahun Digilir 8 Remaja di Kosan Usai Dicekok Miras di Sukabumi

Berawal dari status di media sosial, gadis dibawah umur berinisial R (13 tahun) warga Salabintana, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, menjadi korban pencabulan dan digilir delapan orang.
Ilustrasi, Gadis inisial R (13 tahun) asal Selabintana menjadi korban pencabulan 8 remaja di kosan di Cicantayan Kabupaten Sukabumi | Foto: : Freepik/raybon
Sukabumi02 Mei 2024, 15:15 WIB

Pernah Jadi Korban, Pengakuan Pembunuh dan Pelaku Sodomi Bocah SD di Sukabumi

Polisi akan memeriksa secara medis kejiwaan S dan wilayah lubang anusnya.
(Foto Ilustrasi) Terduga pelaku pembunuhan dan sodomi di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, berinisial S (14 tahun), mengaku pernah menjadi korban. | Foto: Pixabay
Inspirasi02 Mei 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja di Sukabumi Sebagai Barista, Minimal Lulusan SMA/SMK

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja di Sukabumi Sebagai Barista, Minimal Lulusan SMA/SMK (Sumber : pexels.com/Wendy Wei)
Sukabumi02 Mei 2024, 14:50 WIB

Lewat E-Lapor, Empat Aduan Diterima Pemkot Sukabumi Selama April 2024

Keempat aduan ini paling banyak disampaikan untuk DPUTR Kota Sukabumi.
(Foto Ilustrasi) Pemkot Sukabumi melalui Diskominfo mencatat selama April 2024 empat aduan masuk ke E-Lapor. | Foto: Istimewa
Sukabumi02 Mei 2024, 14:37 WIB

Hardiknas, Pemkot Sukabumi: Momentum Melanjutkan Gerakan Merdeka Belajar

Hardiknas yang diisi penampilan kesenian para pelajar merupakan bukti tingkat pendidikan di Kota Sukabumi sudah cukup baik.
Disdikbud Kota Sukabumi pada Kamis (2/5/2024) menggelar Upacara Peringatan Hardiknas Tingkat Kota Sukabumi di Lapang Merdeka. | Foto: Website Pemkot Sukabumi
Life02 Mei 2024, 14:35 WIB

7 Cara Mendidik Anak agar Hidup Hemat Sampai Dewasa, Yuk Terapkan!

Mendidik anak agar hidup hemat harus terus dilakukan oleh orang tua. Sebab hal ini membantunya bisa pandai dalam mengelola keuangan di masa depan
Cara mendidik anak hidup hemat | Foto : Pexels/Annushka Ahuja