Gempa Kuat Guncang Sukabumi Pagi Ini, Warga Pesisir Berhamburan Keluar Rumah

Kamis 05 November 2020, 01:28 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Warga Sukabumi dikagetkan dengan getaran gempa pada Kamis (5/11/2020) pagi. Getaran gempa dirasakan warga Kota maupun Kabupaten Sukabumi. Bahkan sejumlah warga mengaku getaran gempa tersebut dirasakan cukup besar, sehingga berhamburan keluar rumah.

"Kaget getarannya besar dan lumayan lama," ujar Ade Suryana (40 tahun), warga Desa Ciracap, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. "Pertama terdengar getaran perabotan, awalnya kecil lalu besar. Paling sekitar 5 detik," tambahnya.

Di wilayah Pajampangan, hal yang sama juga dirasakan di Kecamatan Waluran, Jampang Kulon, Tegalbuleud, Surade, dan Ciemas.

"Ya di Kecamatan Waluran terasa getarannya besar. Pertama bergetar kecil, lalu getarannya kencang dan besar, diperkirakan lamanya 5-10 detik," kata Aryo, Anggota Rapi Lokal 08 Sukabumi.

BACA JUGA: Mengenal Sesar Garsela, Pemicu Gempa Selatan Jabar Minggu Kemarin

"Dari beberapa informasi rekan di beberapa kecamatan, mereka sama merasakan adanya getaran. Bahkan warga ada juga yang kaget dan lompat keluar rumah," terangnya.

Getaran juga dirasakan oleh warga di Kecamatan Palabuhanratu, Simpenan, dan Cisolok. Sejumlah warga sempat berlarian keluar rumah karena merasakan guncangan gempa tersebut.

Siti Royani (24 tahun), warga Desa Cibodas, Kecamatan Palabuhanratu mengatakan, dirinya sedang memasak namun tiba-tiba merasakan getaran dan melihat kondisi gorden jendela yang bergoyang seperti tertiup angin.

"Sedang masak, tiba-tiba seperti ada getaran. Pas lari keluar ternyata tetangga juga sudah ada di luar rumah katanya ada gempa, lumayan besar terasa," ujarnya.

Sementara itu, Supriyadi (36 tahun), warga Desa Pasir baru, Kecamatan Cisolok menambahkan, ia merasakan gempa dengan guncangan cukup besar sesaat setelah melaksanakan Salat Subuh.

"Saya mau pulang dari masjid. Nah ke toilet masjid dulu mau cuci tangan, tiba-tiba terasa getaran, saya kaget lari keluar," ungkapnya.

Dihubungi terpisah, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan Yayam Bastiar mengaku belum mendapat laporan adanya kerusakan akibat gempa tersebut.

BACA JUGA: Mengenal Cipamingkis Sesar Lainnya di Sukabumi, Tadi Pagi Gempa 2.3 Magnitudo

"Iya wilayah sini juga rata-rata merasakan getaran gempa. Tapi belum ada laporan kerusakan dampak gempa," singkatnya.

Warga Kota Sukabumi juga merasakan getaran serupa. Farrah Annisha Maulia (22 tahun) mengaku merasakan gempa itu saat berada di rumahnya yang berlokasi di Kelurahan Tipar.

"Iya tadi merasa ada gempa," imbuhnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Imran Wardhani menyebut, hingga saat ini di wilayah Kota Sukabumi belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut.

"Untuk wilayah kota sampai saat ini tidak ada laporan, namun tetap akan kami monitoring di wilayah," pungkasnya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam keterangannya mengatakan, gempa tersebut merupakan gempa tektonik yang terjadi pada pukul 05.21.48 WIB, dengan kekuatan 5.2 magnitudo.

Episenter gempa berada pada titik koordinat 7.54 LS - 106.01 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 72 kilometer arah Barat Daya Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, dengan kedalaman 30 kilometer.

Ingat pesan ibu:

Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin