RS Bhakti Medicare Tunggu Hasil Swab, Warga Tolak Pemakanan Protokol Covid-19 di Sukabumi

Rabu 02 September 2020, 01:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pihak Rumah Sakit Bhakti Medicare Cicurug angkat bicara soal kasus pasien laki-laki berusia 65 tahun asal Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi yang meninggal pada Senin, 31 Agustus 2020 lalu.

Direktur RS Bhakti Medicare, dr Rahmini Shabariah mengatakan, pasien tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan medis terindikasi meninggal dunia akibat Covid-19.

"Kami tidak mungkin berani menyatakan itu kalau belum ada bukti. Sedangkan pasien sudah diambil swab-nya sebelum meninggal dan hasilnya belum keluar," kata Rahmini kepada sukabumiupdate.com, Selasa (1/9/2020).

BACA JUGA: Warga Tolak Pemakaman Protokol Covid-19, Ini Kata DPRD Kabupaten Sukabumi

Ia mengaku telah mengumpulkan semua keterangan dari tenaga medis yang menangani pasien tersebut. Ia mendapati pasien itu mengalami beberapa gejala yang mengarah pada Covid-19, seperti sesak dan batuk.

Bahkan, kata Rahmini, para petugasnya melakukan CT Scan dan hasilnya terdapat indikasi COVID-19. "Klinis mengarah ke situ (Covid-19), gejalanya khas, kita juga melihat dari hasil lab dan rontgen-nya juga sama mengarah ke sana (Covid-19)," terangnya

Masih kata Rahmini, tenaga medis telah menyampaikan kepada pihak keluarga bahwa pasien bergejala dan hasil lab cenderung terlihat indikasi COVID-19.

BACA JUGA: Dokter Beda Pendapat, Keluarga Tolak Pemakaman Protokol Covid-19 di Sukabumi

"Pihak keluarga mendapatkan informasi yang tidak benar. Kemarin itu pasien anaknya banyak, ada tujuh. Sedangkan informasi ini dokter tidak satu pintu," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, pasien tersebut meninggal dunia setelah menjalani tujuh hari perawatan di RS Bhakti Medicare Cicurug. Pasien meninggal Senin (31/8/2020) siang sekitar pukul 12.30 WIB.

Polemik muncul saat pihak rumah sakit berencana memakamkan pasien tersebut dengan protokol Covid-19. Keluarga dan sejumlah aktivitis ormas menolak. Mereka menyebut pasien meninggal akibat diagnosa awal, yakni penyakit paru-paru, bukan akibat Covid-19.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 18:39 WIB

5 Partai Resmi Berkoalisi di Pilkada Sukabumi 2024: Optimis Rebut Kursi Bupati

Menghadapai perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang, 5 partai di Kabupaten Sukabumi resmi berkoalisi, yaitu PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP.
5 partai politik resmi berkoalisi di Pilkada 2024 Kabupaten Sukabumi, Sabtu 04 Mei 2024 | Foto : Asep Awaludin
Life04 Mei 2024, 18:00 WIB

9 Kalimat yang Tidak Boleh Diucapkan Orang Tua Saat Mendisiplinkan Anak

Membesarkan dan mendidik anak merupakan hal yang terkadang sulit. Sehingga orang tua tidak boleh mengeluarkan kalimat yang membuat anak trauma.
Ilustrasi. Mendisiplinkan anak. Sumber : pexels.com/@Monstera Production
Sukabumi04 Mei 2024, 17:01 WIB

Edarkan Sabu, Pemuda Asal Gunungguruh Sukabumi Diringkus Polisi

Pemuda asal Cibolang Gunungguruh Sukabumi diamankan Sat Narkoba Polres Sukabumi Kota karena diduga terlibat dalam peredaran narkoba jenis Sabu
DAM (31 tahun), pemuda asal Cibolang Gunungguruh Sukabumi diamankan Sat Narkoba Polres Sukabumi Kota karena diduga terlibat peredaran Sabu | Foto : Ist
Musik04 Mei 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Too Much Of A Good Thing Niki Zefanya

Simak Lirik dan Terjemahan Too Much Of A Good Thing Berikut, Lagu Niki Zefanya yang Baru Dirilis pada Jumat, 3 Mei 2024.
Official Music Video Lirik dan Terjemahan Lagu Too Much Of A Good Thing Niki Zefanya (Sumber : YouTube/NIKI)
Sukabumi04 Mei 2024, 16:10 WIB

Motif Pembunuhan Pria di Citepus Sukabumi, Diduga Tolak Hubungan Sesama Jenis

Polisi mengungkap motif pembunuhan terhadap seorang asisten rumah tangga bernama Ajo Sutarjo alias Ceceu (55 tahun) di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi
A (20 tahun) pelaku pembunuhan pembantu di Citepus Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life04 Mei 2024, 16:00 WIB

Menyebabkan Perpisahan, 6 Tanda Pasangan Anda Tidak Bahagia Hidup Bersama

Hubungan yang tidak sehat bisa menyebabkan perpisahan. Oleh sebab itu, setiap pasangan harus paham tanda bahwa kekasih sudah tidak bahagia.
Ilustrasi. Tanda pasangan sudah tidak bahagia. Sumber foto : Pexels/Vera Arsic
Sukabumi04 Mei 2024, 15:45 WIB

Usia 20 Tahun, Ini Tampang Pelaku Pembunuhan Pria di Citepus Sukabumi

Kapolres Sukabumi AKBP Tony Prasetyo melalui Kasi Humasnya Iptu Aah Saepul Rohman mengatakan bahwa pelaku berhasil di tangkap di wilayah Parungkuda.
Tampang pelaku pembunuhan pembantu di Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi