Dibalik Berdirinya PT Clariant Sukabumi, Warga Neglasari: Hanya Kepulan Asap dan Air Kena Limbah

Selasa 02 Juni 2020, 11:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Warga Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, mengungkap fakta tentang perusahaan PT Clariant Adsorbents Indonesia.

Perusahaan yang memproduksi bentonit ini sudah berdiri selama 30 tahun dan sudah beberapa kali ganti nama. Namun selama itu tak ada kontribusi baik terhadap lingkungan dan warga. 

BACA JUGA: Harusnya Libur Nasional, Karyawan PT. Clariant Adsorbents Indonesia di Sukabumi Tetap Kerja

"Selama 30 tahun berdiri dan beberapa ganti nama perusahaan tersebut, tidak pernah ada kontribusi  terhadap lingkungan dan warga," jelas Aang warga Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, kepada sukabumiupdate.com, Selasa (2/6/2020).

Menurut dia, perusahaan berskala internasional tersebut seharusnya bisa memperhatikan dampak dari perusahaan tersebut, baik terhadap lingkungan, maupun warga sekitar. "Selama ini warga hanya bisa menikmati kepulan asap dan air yang kena limbah produksi," jelasnya.

BACA JUGA: HMI Kecam Disnaker dan PT Clariant Adosrbents Indonesia Akibat Tidak Libur di Hari Kemerdekaan

"Apalagi kalau bicara CSR dan tenaga kerja lokal, tidak ada sama sekali," terangnya.

Sementara itu Kepala Desa Neglasari, Rahmat Hidayat, membenarkan adanya keluhan warga mengenai keberadaan PT Clariant tersebut. "Selama menjabat kepala desa mulai bulan Januari, banyak warga dilingkungan tersebut mengadu, baik masalah dampak maupun penyerapan tenaga kerja," ungkapnya.

BACA JUGA: Iyos Somantri: Perusahaan di Kabupaten Sukabumi Jangan Hanya Cari Untung Besar

Pihak desa selama ini mencoba untuk berkomunikasi namun pihak perusahaan tidak begitu respon dan undangan pemdes Neglasari pun tak pernah ditanggapi perusahaan.

"Pernah kami undang ke kantor desa, sebanyak dua kali baik itu dalam kaitan pencegahan virus corona maupun menyampaikan aspirasi masyarakat, akan tetapi pihak perusahaan tidak mempunyai niatan baik, sampai saat ini tidak ada komunikasi lagi," jelasnya.

BACA JUGA: Warga Desa Sekarwangi Sukabumi Ancam Demo Perusahaan Pasir Kuarsa yang Cemari Sungai Cicatih

Rahmat menyatakan, pemdes dan warga memiliki bukti adanya pencemaran lingkungan terutama limbah yang mencemari air yang selama ini digunakan warga. "Kami menunggu niat baik perusahaan yang selama ini mengeruk sumber daya alam dan produksi di wilayah Desa Neglasari, sebelum adanya pergerakan dari warga," tegasnya.

Sementara itu, sukabumiupdate.com sudah mencoba mengkonfirmasi hal ini melalui pesan WhatsApp kepada seorang yang menduduki posisi manajeman di perusahaan tersebut namun belum ada jawaban. 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sehat05 Mei 2024, 08:00 WIB

Picu Serangan, 4 Bahaya Terlalu Banyak Makan Purin untuk Penderita Asam Urat

Penderita asam urat memiliki metabolisme yang tidak efisien dalam mengurai purin.
Ilustrasi - Serangan Asam Urat di Rumah Adalah Salah Satu Bahaya Makan Purin Berlebihan (Sumber : Freepik/freepik)
Food & Travel05 Mei 2024, 07:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Daun Jawer Kotok untuk Mengobati Diabetes, 7 Langkah Simpel!

Daun Jawer Kotok memiliki aroma yang khas dan rasa yang sedikit pahit namun bisa diolah sebagai air rebusan untuk mengobati diabetes secara alami.
Ilustrasi. Daun Jawer Kotok, Bahan Air Rebusan untuk Mengobati Diabetes Secara Alami. Foto: Instagram/@gerbanghijau
Science05 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 5 Mei 2024, Langit Pagi Cerah Berawan untuk Sukabumi

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024. (Sumber : Unplash/Gabriel Garcia Marengo)
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk