Sebabkan Banyak Korban di Palu, Likuifaksi Juga Berpotensi Terjadi di Jampangtengah Sukabumi

Jumat 05 Oktober 2018, 13:03 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Fenomena likuifaksi yang menyebabkan banyak korban jiwa di Kota Palu dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, disebut juga berpotensi terjadi di Sukabumi. Masyarakat dihimbau waspada, terlebih Kabupaten Sukabumi termasuk salah satu wilayah rawan gempa dan tsunami.

Seperti yang diungkapkan Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman. Potensi likuifaksi berada di wilayah Bojonglopang, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi.

"Korban di Palu, yang banyak bukan hanya disebabkan gempa dan tsunami. Tapi juga karena likuifaksi. Lumpur, gerakan tanah yang muncul karena patahan gempa. Di Sukabumi juga sama, ada potensi," ujar Eka ditemui sukabumiupdate.com di ruang kerjanya, Jumat (5/10/2018).

BACA JUGA: BPBD Masih Menunggu Data dari BNPB soal Korban Gempa Palu Asal Sukabumi

Eka menambahkan, terdapat area di wilayah Bojonglopang yang kontur dalam tanahnya berupa batuan zeolit, dan gamping atau kapur. Kata Eka, batuan tersebut memiliki sifat mudah larut dalam air.

Dalam kondisi curah hujan yang tinggi, lanjut Eka, aliran air bisa membentuk rongga di dalam tanah. Lama-kelamaan, dalam waktu bertahun-tahun, membentuk lumpur dengan volume yang sangat banyak.

Kata Eka, potensi terjadinya Likuifaksi juga lebih tinggi karena Bojonglopang berada di area lintasan Lempeng atau Patahan Cimandiri.

BACA JUGA: Orang Tua di Cikembar Sukabumi Ini Menunggu Tiga Anaknya Pulang dari Palu

"Bukan tidak mungkin, suatu saat jika terjadi gempa, bisa terjadi seperti di Palu," tutur Eka.

Seperti diketahui, Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu wilayah rawan gempa. Tidak hanya tektonik, juga ada potensi gempa vulkanik dengan keberadaan dua gunung api aktif.

Pada Januari 2018 lalu, Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu wilayah terdampak gempa yang berpusat di Lebak, Banten. Sekitar 4.000 rumah rusak. 500 unit diantaranya mengalami rusak berat.

BACA JUGA: Warga Cikembar Sukabumi Dinyatakan Hilang di Palu, Keluarga Gelar Doa Bersama

Eka mengingatkan, potensi bencana tersebut bukan harus disikapi dengan kepanikan. Masyarakat harus selalu siap, agar jumlah korban bisa ditekan ketika terjadi bencana.

"Sukabumi rawan gempa, dan suatu saat bisa  terjadi meski kekuatan dan kapan waktunya tidak bisa ditentukan. Kita harus bisa hidup berdampingan dengan alam," tutur Eka.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Life19 April 2024, 07:00 WIB

10 Gaya Hidup Sehat yang Bisa Membantu Menurunkan Gula Darah

Yuk Lakukan Gaya Hidup Sehat yang Bisa Membantu Menurunkan Gula Darah Ini!
Ilustrasi. Gaya Hidup Sehat yang Bisa Membantu Menurunkan Gula Darah. (Sumber : Pexels/JaneTrangDoan)
Food & Travel19 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya!

Daun jambu biji juga mengandung senyawa-senyawa aktif seperti flavonoid dan tanin yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. Beberapa orang juga mengonsumsi teh atau ekstrak daun jambu biji untuk mendukung kesehatan secara umum.
Ilustrasi. Cara Membuat Air Rebusan Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah, Ikuti Langkah-Langkahnya! (Sumber : Instagram/@parboaboa)
Science19 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 19 April 2024, Termasuk Wilayah Sukabumi, Cianjur dan Bogor

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Jumat 18 April 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Jumat 18 April 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Nasional19 April 2024, 03:16 WIB

Diduga Merayu Anggota PPLN, Ketua KPU RI Dilaporkan ke DKPP dengan Tuduhan Asusila

Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia (LKBH FHUI) dan LBH APIK melaporkan Ketua KPU Hayim Asy'ari ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari | Foto : Youtube KPU
Internasional19 April 2024, 02:43 WIB

28 Karyawan Dipecat, Buntut Protes Kontrak Kerja Google dengan Militer Israel

Google memecat sejumlah karyawan setelah diketahui melakukan protes terhadap kondisi tenaga kerja dan kontrak perusahaan dengan militer Israel.
Kantor Google di San Francisco | Foto : Ist
Internasional19 April 2024, 02:02 WIB

Bencana Banjir Melanda Dubai, Ilmuan Peringatkan Hal Ini

Bencana alam berupa banjir melanda Dubai, Uni Emirat Arab, pada hari Selasa (16/4/2024), setelah hujan deras mengguyur negara tersebut.
Bencana Banjir Melanda Dubai | Foto : Capture video youtube HAG Weather
Keuangan19 April 2024, 01:29 WIB

6 Tanda Kamu Lebih Cocok Jadi Pebisnis Ketimbang Karyawan, Ini Buktinya

Sesungguhnya ada beberapa tanda yang menjadi petunjuk orang lebih cocok jadi pebisnis daripada karyawan
Tanda orang lebih cocok jadi pebisnis  | Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Inspirasi19 April 2024, 01:19 WIB

5 Tipe Overthinking yang Sering Dialami Banyak Orang, Kamu Termasuk yang Mana?

Overthingking sejatinya dibagi ke dalam beberapa tipe yang mungkin jarang diketahui banyak orang. Mari simak penjelasan berikut
Tipe orang overthingking | Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi19 April 2024, 00:53 WIB

Warga Keluhkan Sampah Dekat Terminal Sagaranten Sukabumi, Tidak Ada TPS Meski Iuran

Sejumlah pedagang dan warga mengeluhkan pengolahan sampah di sekitar Terminal Sagaranten Kabupaten Sukabumi
Warga Sagaranten sedang membersihkan sampah yang menumpuk | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 00:03 WIB

ASN di Sukabumi Balik Tuduh Istrinya yang Lakukan KDRT, Akan Dilaporkan Jika Tak Minta Maaf

ASN di Sukabumi membantah tuduhan KDRT. Ia menyebut informasi yang disampaikan oleh istrinya melalui kuasa hukumnya merupakan kebohongan, tidak sesuai fakta, dan terlalu dilebih-lebihkan.
Huasa hukum BCA, Muhammad Adad Maulana saat menunjukan bukti KDRT yang dilakukan oleh DM kepada BCA | Foto : Asep Awaludin