SUKABUMIUPDATE.com - Massa aksi demonstran (Security-red) PT Siam Cement Group (SCG) yang tergabung dalam Federasi Kehutanan, Industri Umum, Perkayuan, Pertanian, dan Perkebunan (F-HUKATAN) Sarikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) Sukabumi, membawa dua tuntutan.
Ketua F-HUKATAN SBSI, Nendar Supriatna mengatakan, aksi ini masih dalam rangkaian surat menyurat upaya perundingan yang sudah dilakukan tiga kali dengan pihak outsourcing PT Nawakara Perkasa Nusantara (NPN), dan PT SCG, dengan difasilitasi Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA:Â Aksi Pemblokiran Jalan Hiasi Demo PT. SCG di Kabupaten Sukabumi
Namun lanjutnya, sampai kini belum ada kesepakatan apapun, malah melebarkan masalah. "Kita sampaikan kemarin di Disnakertrans terakhir, PT SCG selalu menimbulkan permasalahan. Informasinya anggota upah dibayar dibawah UMK (Upah Minimun Kabupaten). Adanya pemotongan upah dengan dalih untuk BPJS (Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial), tapi tidak ada bukti, baik BPJS Ketenaga kerjaan, maupun Kesehatan," katanya di sel aksi, Kamis (27/7/2017) siang ini.
Nendar menegaskan, dua tuntutan yang ia bawa, yaitu pertama menghapus sistem outsourcing, keduanya menuntut pihak SCG memperbaiki kesejahteraan.
"Artinya, apapun yang didapatkan oleh karyawan SCG, maka harus didapatkan juga oleh kawan-kawan outsourcing. Jangan ada diskriminasi, salahsatunya ada fasilitas kesehatan tapi harus banyar juga," tegasnya.
Nendar meminta pihak SCG untuk menanda tangani perjanjian yang sudah dituangkan dalam surat.
BACA JUGA:Â Lagi, PT. SCG di Kabupaten Sukabumi Digeruduk Massa Buruh
"Selain itu, tidak ada meminta apapun. Bagaimana kepastian dan kejelasannya kita hormati kontrak yang sudah ada pihak SCG dengan PT Nawakara, tapi kita minta secara tertulis. Setelah ini selesai maka angkatlah teman-teman menjadi karyawan, minimal organik," tandasnya.
Pantauan sukabumiupdate.com, perwakilan buruh sudah mulai masuk sekitar pukul 11.15 WIB untuk mediasi dan sebagian masih menunggu di depan gerbang PT SCG, pengamanan dari pihak kepolisian pun masih berjaga-jaga.