Lemah, Pengawasan Pupuk Palsu di Kabupaten Sukabumi

Sabtu 04 Maret 2017, 10:49 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Dalam sepekan terakhir ini, dua lokasi di wilayah Kabupaten Sukabumi menjadi sasaran penggerebakan pembuatan pupuk yang diduga palsu oleh tim Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Tipideksus) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Markas Besar (Mbes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Lokasi pertama penggerebekan terjadi di Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, sedangkan lokasi kedua, di Kampung/Desa Cikadu, Kecamatan Sukalarang. Pada lokasi pertama, polisi berhasil menyita 196 ton pupuk diduga palsu. Adapun dari  lokasi kedua, belum ada keterangan resmi dari tim penyidik akan jumlah pupuk organic tanpa merk yang berhasil diamankan.

Namun bagi masyarakat, penggerebekan itu merupakan bukti bahwa Kabupaten Sukabumi merupakan tempat subur lokasi pembuatan pupuk palsu. Di samping itu, membuktikan pengawasan dari pemerintah akan keberadaan pabrik pupuk palsu sangat lemah.

Praktisi Hukum Sukabumi, Ferdinan Panjaitan SH, kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (4/3) berpendapat, seharusnya persoalan pupuk palsu di Kabupaten Sukabumi bisa terdeteksi sedini mungkin kalau pemerintah daerah (Pemda) jeli dan rutin melakukan penyisiran.

BACA JUGA:
Polisi Ungkap Pembuat Pupuk Palsu di Wilayah Jawa Barat

Kementan Akan Uji Pupuk Palsu Cikembar Kabupaten Sukabumi

Pabrik Pupuk Palsu Cikembar Kabupaten Sukabumi Disegel Mabes Polri

“Setiap wilayah memiliki tim Penegak Peraturan Daerah (Gakda-red). Semua kegiatan baik legal dan ilegal seharusnya terpantau. Ini kenapa tidak terpantau, dan terkesan dibiarkan. Saya rasa ini pukulan telak bagi Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sukabumi,” pandang dia.

Kemudian, ujar dia, melihat lokasi yang selalu menjadi tempat penggerebekan, seharusnya menjadi perhatian serius dari musyawarah pimpinan daerah (Muspida). “Saya rasa hampir setiap tahun ada kejadian pengegrebakan gudang pupuk yang diduga palsu. Kenapa tidak menjadi perhatian serius. Ini terkait nama baik wilayah lho. Ada apa sebenarnya di antara Muspida,” ujarnya bertanya-tanya.

Pemda Kabupaten Sukabumi, kata dia, memiliki instansi yang mengawasi peredaran pupuk dan pengawasan industri. “Tugas dan fungsi mereka sebenarnya seperti apa sih, jadi penasaran saya,” tukas dia.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Bola14 Mei 2024, 22:28 WIB

Hasil Leg 1 Championship Series Liga 1: Bali United vs Persib Berakhir Imbang 1-1

Laga sengit Persib Bandung vs Bali United di Leg 1 Championship Series Liga 1 berakhir imbang 1-1.
Striker Persib Bandung David da Silva cetak gol penyeimbang di injury time. (Sumber : PERSIB.co.id)
Sukabumi14 Mei 2024, 21:58 WIB

Rahmat Pembunuh Ibu Kandung di Kalibunder Sukabumi Akan Diperiksa Kejiwaannya

Polisi bakal panggil psikolog untuk memeriksa kondisi kejiwaan Rahmat pelaku pembunuhan terhadap ibu kandungnya sendiri di Kalibunder Sukabumi.
Rahmat (25 tahun), Pelaku pembunuhan ibu kandung di Kalibunder Sukabumi saat akan dimasukan ke sel. | Foto : Ilyas Supendi
Kecantikan14 Mei 2024, 21:00 WIB

9 Rutinitas Malam Hari yang Membuat Wajah Cantik Alami, Yuk Biasakan!

Dengan membiasakan rutinitas malam yang sehat dan merawat kulit wajah secara teratur, Anda dapat membantu menjaga kulit tetap sehat, cantik, dan bercahaya secara alami.
Ilustrasi. Mencuci Muka. Inilah Rutinitas Malam Hari yang Membuat Wajah Cantik Alami (Sumber : Pexels/KarolinaGrabowska)
Sehat14 Mei 2024, 20:30 WIB

Tinggi Purin, 10 Ikan Laut Ini Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Seafood campuran seperti frutti di mare, yang mencakup berbagai jenis seafood seperti lobster, kepiting, dan kerang, juga mengandung tinggi purin dan sebaiknya dikonsumsi dengan penuh perhatian oleh penderita asam urat.
Ilustrasi. Ikan Tenggiri Kuah Pedas. Karena Tinggi Purin, Ikan Laut Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Asam Urat (Sumber Foto : via Cookpad)
Sukabumi14 Mei 2024, 20:15 WIB

Rahmat Bunuh Ibu Kandung di Kalibunder Sukabumi, Lalu Tidur dengan Berlumuran Darah

Rahmat alias Herang (25 tahun) membunuh ibu kandungnya, Inas (43 tahun) warga Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi. Setelah membunuh ibunya, Rahmat langsung tidur di kamarnya dengan kondisi berlumuran darah
Rahmat (25 tahun), Pelaku pembunuhan ibu kandung di Kalibunder Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Life14 Mei 2024, 20:00 WIB

7 Kebiasaan Sepele yang Membuat Kebahagiaanmu Tidak Bermakna, Merasakannya?

Meskipun kebiasaan-kebiasaan ini mungkin tampak sepele, namun ternyata memiliki dampak besar pada kualitas hidup kita dan bisa mengurangi makna dan kebahagiaan dalam hidup kita secara keseluruhan.
Ilustrasi. Menyendiri | Kebiasaan Sepele yang Membuat Kebahagiaanmu Tidak Bermakna (Sumber : Pexels/CottonbroStudio)
Sukabumi14 Mei 2024, 19:57 WIB

Ditusuk Nasabah, Debt Collector di Sukabumi Lapor Polisi Dalam Keadaan Pisau Menancap di Dagu

Berikut kronologi Debt Collector ditusuk nasabah nunggak di Sukabumi. Pelaku masih diburu polisi.
Korban penusukan di Sukabumi saat terbaring di rumah sakit. (Sumber : Istimewa)
Sehat14 Mei 2024, 19:45 WIB

Inilah 32 Makanan yang Harus Dihindari dan Dibatasi Saat Kolesterol Tinggi

Ada 32 makanan yang ternyata harus dihindari oleh penderitak kolesterol agar kadarnya tidak tinggi. Meski kebanyakan adalah makanan yang sering dikonsumsi, tapi harus mulai dikurangi
Inilah 32 makanan yang harus dihindari dan dibatasi oleh penderita kolesterol tinggi. (Sumber : Freepik.com)
Sehat14 Mei 2024, 19:30 WIB

Asam Urat: Jenis-jenis Ikan Laut Lengkap dengan Kandungan Purin Per 100 Gram

Beberapa jenis ikan boleh dimakan, beberapa harus dimakan secukupnya, dan yang lainnya sebaiknya dihindari bagi penderita asam urat karena kandungan purinnya.
Ilustrasi ikan laut mackerel - Beberapa jenis ikan boleh dimakan, beberapa harus dimakan secukupnya, dan yang lainnya sebaiknya dihindari bagi penderita asam urat karena kandungan purinnya. (Sumber : Freepik.com/jcomp).
Sukabumi14 Mei 2024, 19:29 WIB

Polisi Selidiki Kasus Belasan Murid SD Keracunan Jajanan di Sukaraja Sukabumi

Update kasus keracunan massal murid SD di Sukaraja Sukabumi, dua siswa masih belum masuk sekolah.
Belasan murid SD di Sukaraja Sukabumi saat dibawa ke Puskesmas oleh pihak sekolah. (Sumber : Istimewa)