Pulih dari Covid-19, Kirab Merah Putih Setukpa Polri Ramaikan Jalanan Sukabumi

Senin 19 September 2022, 18:07 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ribuan siswa Setukpa Lemdiklat Polri turun ke jalanan Kota Sukabumi mengikuti kirab merah putih dengan mengarak bendera sepanjang 100 meter pada Senin (19/9/2022). Sejumlah mobil tempur ikut mengawal kirab kebangsaan yang kembali dilaksanakan setelah terkunci pandemi Covid-19.

Diketahui, Setukpa Lemdiklat Polri terlibat dalam penyebaran awal Covid-19 di Kota Sukabumi. Situasi ini diabadikan dalam film dokumenter berjudul "Pintu Masuk SARS-CoV-2 (Kota Sukabumi)" yang dirilis di YouTube pada Mei 2022. Film ini dibuat tiga pemuda Sukabumi: Anza Suseno, Bahasaehan, dan Oksa Bachtiar Camsyah.

Senin ini menjadi bukti Setukpa Lemdiklat Polri telah pulih dari pandemi Covid-19. Ribuan siswa angkatan ke-51 memeriahkan kelulusannya dengan turun ke jalan membawa bendera merah putih hingga arak-arakan kendaraan. Beberapa dari mereka mengunakan pakaian adat daerah dan diiringi drumband Corp Canka Lodaya.

Adapun rute kirab merah putih ini dimulai dari Jalan Bhayangkara-Jalan Jenderal Sudirman-Jalan Veteran-Jalan RE Martadinata, Jalan Siliwangi-Jalan Rumah Sakit-kembali ke Jalan Bhayangkara Setukpa Lemdiklat Polri Kota Sukabumi. Kirab ini program kerja Setukpa Lemdiklat Polri dan terakhir dilaksanakan pada 2019.

"Ada pula tausiah kebangsaan oleh Habib Muhammad Luthfi bin Yahya," kata Kepala Setukpa Lemdiklat Polri Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto kepada awak media.

Mardiaz mengatakan kirab merah putih juga dalam rangka pelepasan siswa yang akan dilantik dua pekan ke depan selepas mengikuti pendidikan calon perwira selama tujuh bulan. "Kita sudah memberikan keterampilan, knowledge, sikap, dan perilaku. Kita berharap mereka akan mengamalkan semua ilmu yang kita berikan," kata dia.

Menurut Mardiaz, kirab ini juga masih rangkaian memeriahkan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2022. "Merah putih ini untuk meningkatkan rasa kebangsaan dan kecintaan kita terhadap tanah air Indonesia. Kita tahu Indonesia negara yang unik, ada karena kebhinekaannya," ucapnya. 

"Kemudian kita juga menggelorakan agama. Saat ini Setukpa sedang membangun vihara Budha, kebetulan siswa kita dua tahun ini ada yang beragama Budha. Dukungan Wali Kota Sukabumi, sehingga miniaturnya Kota Sukabumi ada di Setukpa, ada masjid, pura, vihara Budha, ada dua gereja baik Katolik dan Protestan," kata Mardiaz.

Baca Juga :

Awal Covid-19 di Kota Sukabumi

Kasus Covid-19 di Kota Sukabumi saat ini mulai melandai. Pada Senin ini hanya ada delapan pasien positif yang masih isolasi. Menurunnya tren kasus tidak bisa dilepaskan dari peran tenaga kesehatan yang berjuang menangani wabah ini sejak ditemukan pertama kali di Kota Sukabumi pada 1 April 2020.

Tiga pemuda Sukabumi mengabadikan perjalanan masuknya Covid-19 ke Kota Sukabumi dalam sebuah film dokumenter berdurasi 41 menit berjudul "Pintu Masuk SARS-CoV-2 (Kota Sukabumi)". Ketiganya adalah Anza Suseno (jurnalis CNN), Bahasaehan (videografer), dan Oksa Bachtiar Camsyah (jurnalis sukabumiupdate.com).

Film dokumenter yang dirilis di YouTube pada Mei 2022 ini mengungkap bagaimana kasus Covid-19 pertama kali menginfeksi di Kota Sukabumi. Saat itu, Maret 2020, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumumkan 300 orang dinyatakan positif Covid-19 di Kota Sukabumi. Ini menjadi jumlah terbesar di Jawa Barat ketika itu.

photoTangkapan layar film dokumenter Pintu Masuk SARS-CoV-2 (Kota Sukabumi). Film ini mengabadikan perjalanan masuknya Covid-19 ke Kota Sukabumi. - (YouTube/Pintu Masuk Documentary Official)

Diketahui, 300 orang tersebut merupakan siswa Setukpa Lemdiklat Polri. Kepala Divisi Humas Humas Polri saat itu, Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan total siswa Setukpa Lemdiklat Polri ada 1.550 orang, di mana 300 dinyatakan positif rapid test. Sisanya, 1.250 siswa cuti dan pulang ke daerahnya masing-masing.

"Yang 300 ada di Setukpa. Kita lihat sudah dilakukan langkah-langkah. Adanya isolasi mandiri, pemberian vitamin C, ada rontgen, dan olahraga ringan artinya berjemur," kata Argo dalam film dokumenter tersebut.

Selanjutnya, film yang dibuat selama kurang lebih empat bulan mulai Januari 2022 ini menceritakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 lewat tes polymerase chain reaction atau PCR pertama kali ditemukan saat HUT ke-106 Kota Sukabumi atau 1 April 2020. Kasus pertama ini langsung dirilis Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.

Tuan G menjadi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 pertama di Kota Sukabumi dan diisolasi di RSUD R Syamsudin SH. Hervy Apriliantina, ditugaskan menjadi tenaga kesehatan yang menangani Tuan G. Hevy bercerita manis pahit menjadi garda terdepan melawah Virus Corona ketika sistem penanganan belum terbentuk dengan baik.

Selengkapnya silakan tonton film dokumenter "Pintu Masuk SARS-CoV-2 (Kota Sukabumi)" di sini.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life22 Mei 2024, 07:00 WIB

10 Cara Melawan Ego Diri Sendiri Agar Tidak Menghambat Kebahagiaan Hidup

Fokus pada kebahagiaan yang datang dari dalam diri, bukan dari pengakuan atau validasi orang lain, dengan tujuan untuk melawan ego diri sendiri agar hidup bahagia.
Ilustrasi Orang Egois. Cara Melawan Ego Diri Sendiri yang Menghambat Kebahagiaan Hidup (Sumber : Freepik)
Sukabumi22 Mei 2024, 07:00 WIB

Daftar SMA Terbaik di Sukabumi, Rekomendasi PPDB 2024

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 akan dimulai sebentar lagi. Sebagai persiapan, updaters bisa mencari informasi tentang SMA terbaik di Sukabumi.
Ilustrasi sekolah terbaik di Sukabumi | Foto : Pixabay
Food & Travel22 Mei 2024, 06:00 WIB

Gampang! Cara Membuat Infused Water Kulit Jeruk untuk Meredakan Nyeri Sendi

Serat dalam kulit jeruk dapat membantu meningkatkan pencernaan dan mengurangi penumpukan asam urat dalam tubuh, yang dapat menyebabkan nyeri sendi.
Bisa Bantu Turunkan Gula Darah, 8 Manfaat Jeruk Nipis yang Jarang Diketahui (Sumber : Freepik/azerbaijan_stockers)
Science22 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 Mei 2024, Termasuk Sukabumi, Cianjur, Bogor dan Sekitarnya

Prediksi cuaca hari ini 22 Mei 2024 wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi, Cianjur, Bogor, Bandung dan sekitarnya.
Ilustrasi - Prediksi cuaca hari ini 22 Mei 2024 wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi, Cianjur, Bogor, Bandung  dan sekitarnya.  (Sumber : Freepik.com/@fanjianhua)
Sukabumi21 Mei 2024, 23:36 WIB

Korban Alami Pendarahan Otak, Begini Kelanjutan Kasus Bullying Siswa SD di Sukabumi

Kasus bullying siswa SD di Sukabumi yang diduga melibatkan orang dewasa berlanjut. Orang tua ungkap kondisi korban saat ini alami pendarahan otak.
Tim Kuasa Hukum keluarga korban bersama DS ayah korban kasus Bullying Siswa SD saat mendatangi Polres Sukabumi Kota. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sukabumi Memilih21 Mei 2024, 22:34 WIB

PKB Dukung Syaiful Huda Maju Calon Gubernur Jabar 2024

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Barat akan mengusung calon gubernur Jawa Barat dari kalangan internal, yakni Ketua DPW PKB Jabar, Syaiful Huda.
Syaiful Huda, bakal calon gubernur Jawa Barat 2024 dari PKB | Foto : dok.pkbjabar.or.id
Jawa Barat21 Mei 2024, 21:58 WIB

Libur Panjang Waisak, 8 Ribu Tiket KA Pangrango Bogor-Sukabumi Sudah Terjual

KAI sebut sebanyak 10 ribu tiket untuk KA Pangrango dan KA Siliwangi masih tersedia untuk periode libur panjang Waisak.
KA Pangrango di Stasiun Sukabumi. (Sumber Foto : Dok. PT KAI Daop 1 Jakarta)
Sehat21 Mei 2024, 21:00 WIB

11 Pilihan Makanan Terbaik dan Terburuk untuk Penderita Asam Urat

Beberapa makanan ada yang terbaik dan terburuk bagi asam urat.
Ilustrasi - Beberapa makanan ada yang terbaik dan terburuk bagi asam urat. (Sumber : Freepik.com).
Fashion21 Mei 2024, 20:00 WIB

8 Tips Tampil Elegan dengan Fashion Menutup Aurat, Cantik Sempurna!

Dengan memperhatikan tips-tips fashion menutup aurat, Anda dapat tampil elegan sekaligus menutup aurat dengan cara yang anggun dan sesuai dengan prinsip-prinsip kesopanan.
Ilustrasi. Tips Tampil Elegan dengan Fashion Menutup Aurat. (Sumber : Freepik/@fabrikasimf)
Sukabumi21 Mei 2024, 19:54 WIB

Jajanan yang Buat Belasan Murid SD di Sukabumi Keracunan Ternyata Mengandung Bakteri

Dinkes Kabupaten Sukabumi menyampaikan hasil uji lab jajanan yang buat belasan murid SD di Sukaraja keracunan mengandung bakteri mikrobiologi berlebih.
Belasan murid SD di Sukaraja Sukabumi saat dibawa ke Puskesmas oleh pihak sekolah. (Sumber : Istimewa)