Minta Upah Naik, Suara Buruh Sukabumi yang Terdampak Kenaikan Harga BBM

Rabu 07 September 2022, 11:33 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Buruh di Kabupaten Sukabumi bersuara dengan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Mereka berharap naiknya harga BBM diikuti dengan naiknya upah. 

Buruh pabrik garmen di daerah Cicurug, Siti Syarah (24 tahun) mengatakan, naiknya harga BBM menjadi pukulan bagi buruh. Saat ini saja, dia kesulitan mengatur pengeluaran sehari-hari karena pemasukan yang pas-pasan. 

Baca Juga :

Menurut dia, semestinya kenaikan harga BBM itu harus diikuti dengan kenaikan upah. "Kalau BBM naik, harga pangan, minyak, pokoknya semua pasti ikut baik. Kalau misal mau menaikan BBM setarakah dengan kenaikan gajinya," ungkap Siti kepada sukabumiupdate.com, Selasa (6/9/2022). 

Hal senada diungkapkan Lia Rahmawati (45 tahun). Buruh di salah satu pabrik garmen di daerah Cicurug ini harus berpikir keras untuk manajemen upah yang diterima agar cukup untuk memenuhi kebutuhan dia dan keluarganya.

Dia pun berharap ketika mengeluarkan kebijakan terlebih dulu pemerintah harus melihat kondisi rakyatnya. “Pemerintah harus mengerti, naikin gajinya, biar ga mencekik banget ke buruh pabrik kaya saya ini," tuturnya. 

Sementara itu Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gabungan Serikat Buruh Indonesia (DPC GSBI) Dadeng Nazarudin menyatakan menolak kebijakan pemerintah soal kenaikan BBM ini. Dadeng menilai hal ini merupakan kebijakan sesat di rezim Jokowi, 

"Menaikan harga BBM bersubsidi itu dinilai sebagai bentuk abai dan tidak pedulinya Pemerintah terhadap kesusahan dan penderitaan rakyat. Rezim Jokowi-Maruf Amin lebih memilih menaikkan harga BBM di tengah harga minyak dunia menurun.

Artinya, kebijakan tersebut makin menambah masalah rakyat dibandingkan memenuhi amanat konstitusi untuk mensejahterakan rakyat," jelas Dadeng. 

Dadeng menyatakan kenaikan harga BBM tentunya akan diikuti oleh kenaikan bahan pokok lainnya. Imbasnya, yang menjadi korban diantaranya kaum buruh dan petani.

"Daya beli masyarakat makin menurun, khusus buruh di Sukabumi sudah 2 tahun terakhir ini tidak mengalami kenaikan upah (UMK), sistem kerja kontrak jangka pendek yang tidak ada kepastian kelangsungan kerja, PHK merajalela di sektor manufaktur, lapangan pekerjaan sangat minim, angkatan kerja setiap tahun terus bertambah," ujarnya.

Dalam hal ini DPC GSBI Kabupaten Sukabumi menuntut kepada pemerintah:

1. Segera cabut/batalkan kebijakan yang menaikan harga BBM bersubsidi. 

2. Segera naikan Upah Minimum (UMK) Kabupaten Sukabumi sekurang-kurangnya menjadi 3.5000.000. 

3. Sediakan kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang murah/terjangkau, biaya kesehatan dan pendidikan yang gratis. 

4. Segera siapkan lapangan kerja sebanyak-banyaknya

5. Pastikan tidak ada masyarakat yang kesulitan apapun.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Motor25 April 2024, 11:00 WIB

8 Dampak yang Terjadi Apabila Motor Jarang Dipanaskan, Yuk Kenali!

Jarang memanaskan motor dapat menimbulkan beberapa dampak negatif.
Jarang memanaskan motor  dapat menimbulkan beberapa dampak negatif. | (Sumber : Freepik.com/@ pressfoto)
Sukabumi Memilih25 April 2024, 00:04 WIB

Ditutup 25 April, DPC Demokrat Jaring 7 Bacalon Bupati/Wakil Bupati Sukabumi

Tercatat sebanayk tujuh orang yang menyatakan akan maju menjadi calon bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan maju melalui partai demokrat
Bambang Topan Firmasyah bakal calon wakil Bupati di Pilkada 2024 saat mendaftar di Kantor DPC Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi24 April 2024, 23:27 WIB

Dinas PU Perbaiki Titik Kerusakan di Jalan Ahmad Yani Palabuhanratu Sukabumi

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi melakukan perbaikan jalan rusak yang sempat menjadi keluhan warga di ruas Jalan Jendral Ahmad Yani, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu.
Petugas Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi perbaiki jalan Jendral Ahmad Yani di Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi24 April 2024, 22:55 WIB

Pelaksanaan PSAJ Tingkat SMP di Kabupaten Sukabumi Diikuti 25.576 Siswa

Pelaksanaan ujian sekolah kini berganti nama menjadi Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ).
Siswa SMPN 1 Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi saat mengikuti Penilauan Sumatif Akhir Jenjang atau PSAJ | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi24 April 2024, 22:03 WIB

Pengelola Parkir Pasar Surade Sukabumi Anggap Keluhan Pengunjung Bahan Evaluasi

Pengelola parkir di Pasar Surade Kabupaten Sukabumi memberikan tanggapan terkait keluhan pengunjung soal tata cara memungut uang parkir yang dilakukan oleh petugas.
Kondisi pasar Surade Sukabumi pada, Rabu (24/4/2025) | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi24 April 2024, 21:13 WIB

Pria Paruh Baya Tewas Tergantung di Bojonggenteng Sukabumi Tinggalkan Secarik Surat

Belum diketahui motif bunuh diri yang dilakukan pria paruh baya di Bojonggenteng Sukabumi tersebut.
(Foto Ilustrasi) Pria paruh baya ditemukan tewas tergantung di Bojonggenteng Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sehat24 April 2024, 21:00 WIB

Kaya Vitamin C, Inilah 10 Manfaat Buah Jeruk Bali untuk Kesehatan

Jeruk Bali mengandung vitamin C yang tinggi, yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, membantu penyembuhan luka, dan melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
Manfaat Buah Jeruk Bali untuk Kesehatan. Foto: Instagram/@uyah_oyok
Life24 April 2024, 20:40 WIB

Mengejutkan, Ini 10 Alasan Mengapa Anak Berperilaku Buruk dan Cara Menanganinya

Anak-anak umumnya akan menunjukkan perasaan dan keinginan mereka dalam bentuk perilaku yang belum mampu diutarakan dengan beberapa alasan yang mengejutkan.
Ilustrasi anak berperilaku buruk. (Sumber : Freepik)
Sukabumi24 April 2024, 20:30 WIB

Bupati Sukabumi Antarkan 150 Penerima Beasiswa Bupati Tahun 2024 ke Universitas Nusa Putra

Sebanyak 150 penerima beasiswa Bupati Sukabumi tahun 2024 di Universitas Nusa Putra tersebut merupakan hasil seleksi dari ribuan peserta.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Civitas Akademika Universitas Nusa Putra dan 150 penerima beasiswa tahun 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 April 2024, 20:30 WIB

7 Cara Sehat dengan Perubahan Gaya Hidup untuk Menurunkan Gula Darah

Perubahan gaya hidup sederhana ini untuk meminimalkan perubahan gula darah dan mengontrol kadar gula Anda.
Ilustrasi - Perubahan gaya hidup sederhana ini untuk meminimalkan perubahan gula darah dan mengontrol kadar gula Anda. (Sumber : Freepik/freepik)