Simpanan Koperasi Tidak Cair, Anggota KSPSB di Sukabumi Akan Ngadu ke Jokowi

Minggu 03 Juli 2022, 22:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama (KSPSB) diduga mengalami gagal bayar sehingga menyebabkan anggota koperasi yang ada di Sukabumi merugi hingga ratusan miliar rupiah.  

Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama (KSPSB) yang bergerak di bidang simpan pinjam yang berkantor pusat di Bogor, sedangkan di Sukabumi kantornya ada di Jalan RE Martadinata, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.

Baca Juga :

Marketing sekaligus anggota KSPSB Cabang Sukabumi Handi Wijaya (45 tahun) mengatakan sejak April 2020, mulai terjadi gagal bayar terhadap produk Simpanan Berjangka Sejahtera Prima (SB-SP) yang sudah jatuh tempo beserta imbal jasanya serta terhadap produk simpanan lainnya.

"Anggota ditelantarkan. Kalau secara nasional anggota 180.000 orang, di Sukabumi sendiri ada sekitar 2.000 orang, Starting dari april 2020 sudah ada kesulitan untuk ambil dananya dengan alasan waktu itu ada pandemi, jadi ada kesulitan likuiditas karena banyak anggota yang menarik dananya," ujarnya kepada Awak media Minggu (3/7/2022).

Pada saat itu KSPSB mengeluarkan Surat Edaran pertanggal 17 April 2020 menyatakan bahwa semua uang di KSPSB tidak boleh diambil atau dicairkan serta harus diperpanjang secara otomatis dengan alasan covid 19.

Sampai akhirnya masuk ke pengadilan niaga di bulan agustus 2020. Semua anggota KSPSB di Sukabumi pun mengikutinya dengan keputusan di bulan agustus 2020 akan dibayarkan selama 10 kali pembayaran. Mulai dari bulan juli 2021 yang setiap 6 bulan itu ada skemanya. Di tahun pertama 4 persen tahun kedua 7 persen tahun ketiga 10 persen tahun ke 4 12 persen tahun kelima 17 persen.

"Nah sampai sekarang sudah masuk skema ketiga di bulan juli 2022. Tapi masih banyak anggota yang belum menerima dananya dari yang skema satu, kedua maupun ketiga. Skema satupun belum menerima dananya," tuturnya. 

Lebih lanjut kata Hendi, saat ini pihak KSPSB lagi gencar-gencarnya melakukan rapat anggota tahunan (RAT) yang diadakan secara online. Namun para anggota tidak percaya dengan adanya RAT online itu karena bisa saja  dimanipulasi datanya.

"Intinya dari kita anggota mengharapkan ada kepastian dari putusan pengadilan yang sudah diputuskan secara inkrah oleh pengadilan niaga. Pengadilan yang ada di negara kita," ungkapnya. 

Dengan adanya dugaan gagal bayar tersebut, Anggota KSPSB di Sukabumi pun sudah mengambil Langkah hukum bahkan sudah berupaya minta bantuan ke Kementrian Koperasi. "Beberapa anggota juga ada yang sudah lapor polisi  kami juga sudah datang ke Kantor pusat, menanyakan kepastiannya seperti apa, Kita kan selama ini masuk koperasi resmi, ada nomor induk koperasinya  secara hukum itu legal dari kementerian. Kita sudah sampaikan agar kementerian memfasilitasi ini semua," katanya. 

"Sampai sekarang banyak usaha yang dilakukan. Kita sudah bertemu dengan satgas koperasi bermasalah salah satunya KSB ini.Tapi sampai sekarang belum ada penyelesaian, intinya ke anggota itu belum ada gitu. Saya dengan anggota saya di atas 1 miliar. Pribadi sendiri ada ratusan juta," jelasnya. 

Sementara salah satu anggota lainnya Suwardi mengalami kerugian sekitar Rp 800 juta, ditambah dengan anggotanya yang berjumlah 40 orang sehingga totalnya Rp 7 miliar. Mereka mengaku sudah melaporkannya ke Polda Jawa Barat pada 20 Agustus 2020.

"Ngadu ke lawyer terus ke polda. Sebab kita adanya di daerah jabar. Gak tau itu penyidiknya gak tau gimana , jadi masih kurang SP2 PH (Gak taulah gak ngerti apa) katanya diproses tapi ya gak tau juga bener enggaknya," ujarnya. 

"Kita waktu pertama pakai lawyer itu Pihak KSPSB bayar 1 persen untuk operasional. Sampai sekarang dua tahun belum ada hasil lagi" tambahnya. 

Dari 40 Anggota yang dipegang Suwardi ada anggota yang merupakan kakak kandungnya sendiri dan sudah meninggal namun sampai sekarang simpanannya tersebut tidak cair. 

"Nyimpannya 10 juta gak bisa diambil dialihkan ke nama anaknya, sampai sekarang gak bisa diambil, kalau kita punya deposito di sini gak boleh mati gitu, kalau mati udah hilanglah gitu," ungkapnya. 

Para anggota KSPSB di Sukabumi berencana akan mengadukan kejadian tersebut ke Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi pada pertengahan Juli 2022 mendatang. 

"Kita coba akan ngadu langsung, Harapan kembali sih uang kalau bisa ya. Ya seusia bapak kan udah gak ada usaha apa-apa, sepeser juga belum diterima dari skema tahap pertama yang katanya 4 persen itu," ungkapnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Food & Travel03 Mei 2024, 14:25 WIB

Menikmati Lukisan Alam: Meronanya Sunset di Pantai Minajaya Sukabumi

Salah satu daya tariknya adalah hamparan batu karang yang unik dan ombak yang relatif tenang, ditambah saat cuaca bagus menjadi lukisan alam yang indah dengan sunset yang merona.
Sunset di pantai minajaya, Surade Kabupaten Sukabumi Jawa Barat (Sumber: istimewa/kang baban)
Bola03 Mei 2024, 14:15 WIB

Jokowi Minta Timnas Indonesia U-23 Rebut Tiket Olimpiade Paris 2024 di Laga Play-off

Jokowi mengapresiasi perjuangan timnas Indonesia yang berlaga di Piala Asia U-23 2024.
Jokowi mengapresiasi perjuangan timnas Indonesia yang berlaga di Piala Asia U-23 2024. (Sumber : X/@jokowi).
Bola03 Mei 2024, 14:00 WIB

Hadapi Bali United, Bek Persib Alberto Rodriguez Antusias Tatap Championship Series

Alberto Rodriguez antusias hadapi Bali United di Championship Series.
Alberto Rodriguez antusias hadapi Bali United di Championship Series. (Sumber : X@persib)
Sukabumi03 Mei 2024, 13:49 WIB

Disperkim Segera Bangun Tugu Nol Kilometer Kabupaten Sukabumi, Lokasi Mulai Dirapihkan

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) telah memulai melakukan penataan area lokasi yang akan menjadi tempat pembangunan Tugu Nol Kilometer Kabupaten Sukabumi yang berada di Alun-Alun Palabuhanratu.
Penataan area pembangunan tugu nol kilometer Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Life03 Mei 2024, 13:48 WIB

Hadiahi Perilaku Baik, Ini 8 Cara Mengajarkan Keterampilan Disiplin Diri pada Anak

Apa pun jenis disiplin yang Anda gunakan pada anak, tujuan akhir dari strategi pengasuhan Anda adalah untuk mengajarkan disiplin diri pada anak.
Ilustrasi mengajarkan keterampilan disiplin diri pada anak. | Foto: Pexels.com/@Andrea Piacquadio
Sukabumi03 Mei 2024, 13:36 WIB

Penguatan P2WKSS, Pemkot Sukabumi Tingkatkan Peran Perempuan dalam Pembangunan

Ineu Nuraeni menjelaskan soal P2WKSS dan lokus program di Kelurahan Sukakarya.
Rapat koordinasi program P2WKSS pada Jumat (3/5/2024) di Balai Kota Sukabumi. | Foto: Website KDP Kota Sukabumi
Life03 Mei 2024, 13:30 WIB

6 Alasan Kenapa Perantau Dikenal Punya Mental Tangguh dan Petarung, Ini Penyebabnya

Para perantau pada umumnya akan memiliki mental tanggung dan petarung. Sebab, berada di lingkungan baru membentuknya sedemikian rupa.
Ilustrasi. Alasan perantau punya mental tangguh. Sumber foto : Pexels/GustavoFring
Science03 Mei 2024, 13:25 WIB

Prediksi Temperatur di Jawa Barat, BMKG Soal Suhu Panas di Indonesia dan Asia

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu, pada Kamis 2 Mei 2024 menjelaskan bahwa fenomena ini dipengaruhi oleh gerak semu matahari.
peta temperatur wilayah pada Jumat (3/5/2024) (Sumber: zoom.earth)
Sukabumi03 Mei 2024, 13:16 WIB

Dipasang Bronjong, Dinas PU Tangani Longsor Tebing Di Jalan Surade Sukabumi

UPTD Pekerjaan Umum Jampangkulon Kabupaten Sukabumi melaksanakan kegiatan pemasangan bronjong pada lokasi longsor di ruas jalan Kadaleman-Mareleng Sta 3+800 di Desa Kadaleman, Kecamatan Surade.
Pemasangan bronjong di lokasi longsor di jalan ruas Kadaleman-Mareleng, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sehat03 Mei 2024, 13:00 WIB

Langkah Simpel Membuat Teh Daun Mangga untuk Menurunkan Kadar Gula Darah

Daun mangga dapat dibuat teh dan dimanfaatkan untuk menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Ilustrasi - Daun mangga dapat dibuat teh dan dimanfaatkan untuk menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. (Sumber : YouTube/G Family Thai).