SUKABUMIUPDATE.COM - Pasar mobil hibrida di Indonesia masih bisa dikatakan langka jika dibandingkan dengan mobil konvensional baik bermesin bensin maupun diesel.
Menurut General Manager Strategi Pemasaran PT Nissan Motor Indonesia, Budi Nur Mukmin, hal itu tidak lain karena perbedaan harga yang terpaut jauh antara mobil hibrida dengan mobil konvesional, sehingga jika ingin berkembang mobil hibrida membutuhkan dukungan serius dari pemerintah.
"Dukungannya apa? Pastinya keringanan pajak. Saat ini mobil hibrida dikenakan regulasi pajak konvensional dan karena ini diimpor utuh dari luar serta kandungan lokalnya tidak mencapai 40 persen dia kena pajak lebih tinggi," kata Budi saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Pengenaan pajak tinggi tersebut berdampak langsung terhadap harga yang melambung dibandingkan mobil konvensional.
Hal itu menurut Budi berkaitan dengan masih belum terangnya sudut pandang pemerintah terhadap mobil hibrida yang cenderung dianggap sebagai mobil mewah ketimbang diperlakukan sebagai mobil ramah lingkungan.
"Sekali lagi penting meluruskan anggapan bahwa mobil hibrida adalah mobil mewah, yang jika pajaknya diturunkan akan mengurangi penerimaan pemerintah," kata Budi. "Padahal kalau polusi naik juga pemerintah bakal mengucurkan pengeluaran lebih banyak untuk pengendalian polusi, sementara dengan mobil hibrida polusi lebih bisa ditekan," ujarnya menambahkan.
Belajar dari Thailand dan Malaysia Budi menuturkan jika pemerintah sudah memiliki kesamaan sudut pandang melihat manfaat persebaran mobil hibrida sebagai pengendalian tingkat polusi gas buang kendaraan bermotor, selanjutnya yang harus ditempuh adalah kebijakan suportif.
Ia menyebut kisah sukses penggenjotan pasar mobil hibrida terjadi di Thailand dan Malaysia, yang menurut Budi patut ditiru pemerintah.
"Di Thailand dan Malaysia ketika mobil hibrida pertama kali masuk itu mendapat keringanan pajak hingga hampir nol persen," kata Budi.
Keringanan pajak tersebut berdampak sangat signifikan terhadap harga mobil hibrida di pasar otomotif Thailand dan Malaysia, yang hanya terpaut sekira 10 persen dari harga mobil konvensional.
Dengan perbedaan harga 10 persen tersebut daya saing mobil hibrida meningkat terutama bagi pengguna kendaraan bermotor yang memang memperhatikan aspek efisiensi jangka panjang serta pelestarian terhadap lingkungan.
"Di Malaysia itu, mobil hibrida didatangkan dari Jepang tapi bea masuk dikenakan nol persen sehingga harganya cuma terpaut 10 persen. Ketika mobil konvensional harganya sebutlah Rp300 juta, yang hibrida hanya Rp330 juta itu cukup kompetitif," ujarnya.
Budi berharap kebijakan ramah mobil hibrida dan mobil ramah lingkungan lain dapat diperhatikan Menteri Perindustrian yang baru dilantik, Airlangga Hartanto, mengingat usulan pengurangan pajak berada di tangan kementerian tersebut sebelum disetujui Kementerian Keuangan.(*/ant)
Pasar Mobil Hibrida Harapkan Dukungan Nyata Pemerintah

Editor :
Tags :
Berita Terkini
Timur Kapadze Buka Peluang untuk Melatih Timnas Indonesia
Olahraga 11 Nov 2025, 22:29 WIB
Makam Pahlawan KH Ahmad Sanusi Diusulkan Jadi Destinasi Wisata Sejarah dan Rohani
Sukabumi 11 Nov 2025, 22:18 WIB
Skema Baru Kuota Haji, Kemenhaj: Sistem Waiting List, Bukan Jumlah Penduduk Muslim
Sukabumi 11 Nov 2025, 21:51 WIB
PERSSI Kota Sukabumi Lolos ke Babak 6 Besar, Ini Target Captain Bani dan Tim Selanjutnya!
Olahraga 11 Nov 2025, 20:50 WIB
Dugaan Perampasan Motor di Cikidang Sukabumi, Polisi Cek Lokasi tapi Tak Temukan Korban
Sukabumi 11 Nov 2025, 20:38 WIB
Pemerataan Infrastruktur di Sukabumi: Pemdes Kebonpedes Bangun Jalan Ranji - Gunung Batu
Sukabumi 11 Nov 2025, 20:34 WIB
Tak Terima Jadi Korban, 7 Pemain Naturalisasi Gugat Balik Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM)
Olahraga 11 Nov 2025, 20:30 WIB
Tembok Penahan Tanah Ambruk, Dua Rumah di Gunungpuyuh Sukabumi Terendam Banjir
Sukabumi 11 Nov 2025, 20:08 WIB
M. Faizi - Sang Kiai Nyentrik dan Sederhana yang Menulis Puisi di Jok Bus Tua
Figur 11 Nov 2025, 20:02 WIB
Didominasi Genre Thriller, 12 Drama Korea Baru yang Tayang Bulan November 2025
Film 11 Nov 2025, 20:00 WIB
Dinsos Sukabumi Dukung Penuh Program P2WKSS Jabar 2025 di Desa Gunungguruh
Sukabumi 11 Nov 2025, 19:26 WIB
Jadwal Timnas Indonesia U-23 vs Mali, Robi Darwis dan Kakang Rudianto Siap Unjuk Gigi
Olahraga 11 Nov 2025, 19:13 WIB
Perumda BPR Sukabumi Dorong Literasi Keuangan, Tingkatkan Pemahaman Masyarakat pada Perbankan
Keuangan 11 Nov 2025, 19:13 WIB
Rereongan ASN Dinas PU Sukabumi Wujudkan Rumah Layak Huni untuk Warga Cikidang
Sukabumi 11 Nov 2025, 19:11 WIB
Jennie BLACKPINK Akan Tampil di Mad Cool Festival Tahun Depan
Musik 11 Nov 2025, 19:00 WIB
Langkah Inovatif NPU, Kampus Pertama di Jabar yang Punya Layanan Imigrasi Sendiri
Sukabumi 11 Nov 2025, 18:51 WIB
Hari Jomblo Sedunia Tidak Hanya bermigrasi ke luar Tiongkok, Tapi Bermigrasi dari Hati ke Dompet
Life 11 Nov 2025, 18:50 WIB
Meninggal di TKP, Kronologi Pengendara Motor Terlindas Truk di Cibadak Sukabumi
Sukabumi 11 Nov 2025, 18:49 WIB