Menjadi Pembaca Kritis: Memilah Informasi di Era Media Baru

Kamis 02 Mei 2024, 21:33 WIB
Ilustrasi memilah informasi di zaman hadirnya media baru. (Sumber : Istimewa)

Ilustrasi memilah informasi di zaman hadirnya media baru. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Era media baru telah merevolusi cara masyarakat dalam mencari dan mengonsumsi informasi. Kemudahan akses dan kecepatan penyebaran informasi menjadi ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi, kita dimanjakan dengan kemudahan untuk mendapatkan informasi terbaru tentang apapun hanya dalam hitungan detik.

Kita dapat mengikuti perkembangan terkini, mempelajari berbagai topik baru, dan terhubung dengan orang-orang dari berbagai belahan dunia dengan mudah. Namun, di sisi lain, kemudahan ini juga membuka gerbang bagi informasi keliru dan menyesatkan.

Fenomena ini semakin memprihatinkan dengan adaya media sosial dan internet yang memungkinkan siapa saja untuk membagikan informasi tanpa batasan. Hal ini dapat berakibat fatal, seperti memicu keresahan, kebencian, bahkan perpecahan di masyarakat.

Berdasarkan survei pada Status Literasi Digital di Indonesia 2022 yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Katadata Insight Center, terungkap sebuah fakta yang mengkhawatirkan.

Di satu sisi, media sosial menjadi sumber informasi utama bagi masyarakat, mengalahkan televisi dan media massa lainnya. Di sisi lain, ironisnya, media sosial yang sama juga menjadi sarang penyebaran hoaks atau informasi bohong. Kondisi ini diperparah dengan rendahnya tingkat literasi digital masyarakat.

Survei yang sama menunjukkan bahwa 45% responden merasa antara yakin dan tidak yakin bisa mengidentifikasi atau mengenali mana informasi yang benar dan salah. Artinya, hampir separuh dari pengguna internet dan media sosial di Indonesia masih rentan terhadap hoaks.

Kesenjangan antara kebutuhan dan kemampuan informasi ini adalah masalah serius yang harus segera ditangani, karena hoaks dengan segala bentuknya dapat menimbulkan dampak yang sangat berbahaya.

Kebohongan yang disebarkan secara masif dapat memicu keresahan, kebencian, bahkan perpecahan di masyarakat. Hoaks juga dapat merusak kredibilitas individu, institusi, dan bahkan negara. Oleh karena itu, menjadi pembaca kritis menjadi sebuah keharusan di era ini.

Pembaca kritis tidak hanya menerima informasi mentah-mentah, tertapi mampu memahami konteks informasi, menganalisis isi dan sumbernya, serta mengevaluasi kebenarannya dengan menggunakan berbagai sumber dan bukti. Pembaca kritis juga mampu membedakan fakta dan opini, serta mewaspadai bias dan propaganda yang mungkin terkandung dalam informasi.

Membaca kritis merupakan suatu keterampilan untuk menganalisis informasi dengan cermat, skeptis, dan objektif. Keterampilan ini memungkinkan seseorang untuk melakukan beberapa hal, seperti memahami, mengevaluasi, dan menyaring informasi yang diterima sebelum membuat kesimpulan atau menyebarkannya lebih lanjut.

Sebagai pembaca kritis, penting untuk memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi tanda-tanda hoaks atau informasi yang tidak benar, dan membuat keputusan yang lebih tepat berdasarkan informasi yang akurat dan terpercaya.

Terdapat ciri khas dari hoaks yang dapat kita rasakan. Saat menerima informasi, hal utama yang perlu kita lakukan adalah mengelola emosi dengan baik, terutama yang berkaitan dengan isu sensitif.

Perasaan campur aduk seperti sedih, benci, takut, sakit hati, atau bahagia berlebihan bisa menjadi tanda bahwa informasi yang diterima kemungkinan besar adalah hoaks.

Contohnya, saat kita mendapat informasi bahwa akan ada wabah penyakit baru di Indonesia yang dibawa oleh nyamuk. Jika kita tidak bisa mengelola emosi dengan baik, maka hal yang akan timbul adalah rasa panik, ketakutan, bahkan marah hingga menyalahkan pihak tertentu.

Begitupun sebaliknya, saat kita mendapat informasi bahwa kita memenangkan undian senilai jutaan rupiah, maka kita akan merasa sangat senang. Di sinilah pentingnya untuk tetap tenang, tidak terbawa emosi, dan tidak terburu-buru mengambil kesimpulan saat menerima informasi.

Selain mengontrol emosi, sebagai pembaca yang kritis, kita dapat mengidentifikasi adanya hoaks berdasarkan ciri-ciri lainnya, diantaranya:

Sumbernya tidak jelas/tidak kredibel

Sebelum mempercayai informasi yang dibaca, penting untuk memverifikasi sumbernya terlebih dahulu. Pastikan sumber tersebut terpercaya dan kredibel. Cari tahu latar belakang penulis, organisasi, atau media yang menyampaikan informasi tersebut. Selain itu, periksa juga apakah informasi tersebut dilaporkan oleh media lain yang terpercaya. Mengonsumsi informasi dari berbagai sumber dapat membantu Anda mendapatkan gambaran yang lebih utuh tentang suatu topik. Hindari terpaku hanya pada satu sumber. Telusuri berbagai sudut pandang sebelum membuat kesimpulan.

Konteks yang bias

Konteks sangat penting untuk memahami suatu informasi secara menyeluruh. Perhatikan kapan informasi itu dipublikasikan dan dalam konteks apa. Beberapa informasi mungkin sudah tidak relevan atau sudah diperbarui, sehingga penting untuk selalu memperhatikan tanggal publikasi. Pahami sudut pandang media dan perhatikan bagaimana mereka menyajikan informasi. Jangan mudah terpengaruh oleh opini atau agenda tertentu. Selalu periksa fakta dan verifikasi informasi dari sumber lain yang terpercaya.

Minta diviralkan

Untuk memperluas jangkauan, hoaks biasanya disisipi ajakan agar informasi tersebut disebarkan kepada orang lain, seperti dengan menggunakan kata-kata "viralkan", "sebarluaskan", "bagikan", atau "jangan berhenti di kamu".

Judul yang provokatif

Hoaks sering kali menggunakan judul yang provokatif, sensasional, dan membangkitkan emosi, seperti rasa marah, takut, atau benci. Tujuannya untuk menarik perhatian pembaca dan membuat mereka membagikan berita tersebut tanpa membaca secara keseluruhan atau memverifikasi kebenarannya. Tidak jarang pula judul tidak sesuai dengan isinya. Untuk itu, jangan mudah terpancing emosi oleh judul atau isi yang provokatif, tetaplah kritis dalam menilai informasi tersebut.

 Mencatut nama lembaga/tokoh terkenal

Untuk membuat informasi terlihat seolah kredibel, seringkali ditemukan hoaks yang memalsukan pernyataan atau kutipan dari lembaga, artis, pejabat, atau profesi baik dalam judul, atau dalam lampiran foto dan logo lembaga. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kredibilitas informasi, menarik perhatian pembaca dan meningkatkan kepercayaan mereka terhadap informasi tersebut.

Salah satu contohnya kasus unggahan dengan konteks keliru di sebuah akun TikTok, Jumat (18/8/2023) yang menyebut Jokowi memakai baju China saat upacara bendera. Hal tersebut diklarifikasi oleh Deputi Bidang Pers, Protokol, dan Media Sekretariat Presiden dan berbagai media nasional.

Setelah mengidentifikasi informasi berdasarkan ciri-cirinya, penting bagi kita untuk menggunakan akal sehat dalam menilai informasi. Kita dapat membandingkan informasi dari beberapa sumber untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap. Beberapa sumber informasi yang terpercaya diantaranya:

• Media massa dengan kredibilitas tinggi: Kompas, Tempo, BBC Indonesia, Reuters, Associated Press, Sukabumiupdate.com

• Situs web resmi lembaga pemerintah dan organisasi internasional: https://www.wikipedia.org/

• Jurnal ilmiah dan publikasi akademik: https://scholar.google.com/

Era media baru memungkinkan siapa saja untuk menyebarkan informasi dengan mudah. Tentunya hal ini juga membuka pintu bagi penyebaran hoaks dan misinformasi. Dengan menjadi pembaca kritis, kita dapat mengurangi risiko terpapar informasi yang salah atau menyesatkan.

Keterampilan membaca kritis juga memungkinkan kita untuk lebih efektif dalam memahami dunia di sekitar dan membuat keputusan yang lebih baik. Informasi yang akurat dan terpercaya sangat penting dalam membuat keputusan yang tepat.

Dalam era di mana manipulasi informasi menjadi semakin umum, menjadi pembaca kritis membantu kita melindungi diri dari upaya-upaya untuk memanipulasi opini dan pandangan kita. Dengan memahami teknik-teknik manipulasi yang digunakan dalam penyajian informasi, kita dapat mengidentifikasi upaya-upaya yang dimaksudkan untuk memengaruhi kita secara tidak sehat.

Menjadi pembaca kritis di era media baru memiliki banyak manfaat. Selain membantu menghindari penyebaran informasi yang tidak benar, menjadi pembaca kritis juga membantu mengembangkan kemampuan berpikir analitis, skeptisisme yang sehat, serta pemahaman yang lebih luas tentang berbagai isu.

Menjadi pembaca kritis adalah proses yang berkelanjutan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mengasah kemampuan menjadi pembaca kritis guna menghadapi tantangan informasi di era digital saat ini. Semakin banyak berlatih, semakin baik pula kemampuan kita untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi.

Saat ini, kita hidup di era digital, di mana informasi dapat dengan mudah diakses dengan sekali sentuh jari. Untuk itu, mari bersama-sama mengembangkan kemampuan untuk tidak hanya menerima informasi begitu saja, tetapi juga memilah informasi dengan cerdas dengan menjadi pembaca kritis!

Defira

Penulis: Defira Noviani Crisandy, Mahasiswa Kampus Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta dan Program Manager ICT Watch Indonesia.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life17 Mei 2024, 15:15 WIB

9 Manfaat Kesehatan Menyusui Bayi Bagi Ibu, Salah Satunya Menurunkan Resiko Kanker

ASI memiliki berbagai manfaat bagi si kecil. Tetapi, menyusui juga berdampak baik pada Ibunya
manfaat kesehatan memberikan ASI pada Bayi bagi seorang Ibu (Sumber : Pexels.com/@AnnaShvets)
Nasional17 Mei 2024, 15:01 WIB

Ini Harta Kekayaan Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Disindir Hidup Bermewah-mewahan

Ketua KPU Hasyim As'yari disindir anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Golkar Riswan Tony soal gaya hidup para anggota KPU yang terlihat bermewah-mewahan.
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari | Foto : Istimewa
Inspirasi17 Mei 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Service Crew di Minimarket, Penempatan di Cikembar, Cisaat dan Pelabuhan Ratu

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Service Crew di Minimarket, Penempatan di Cikembar, Cisaat dan Pelabuhan Ratu. (Sumber : Freepik.com/@Lifestylememory)
Life17 Mei 2024, 14:45 WIB

Dapat Melindungi Dari Penyakit, Berikut 8 Manfaat Luar Biasa ASI Bagi Bayi

Menyusui memiliki berbagai manfaat bagi bayi, salah satunya adalah dapat melindungi si kecil dari penyakit
Ilustrasi manfaat memberikan ASI kepada bayi yang bisa dijauhkan dari penyakit (Sumber : Freepik.com/@bristekjegor)
Sukabumi17 Mei 2024, 14:37 WIB

Rekonstruksi Pembunuhan di Citepus Sukabumi: Ceceu Ditusuk Pisau Ditenggorokan

Satreskrim Polres Sukabumi merekonstruksi kasus pembunuhan Ajo Sutarjo alias Ceceu (55 tahun), seorang asisten rumah tangga (pembantu). Ceuceu ditemukan tewas bersimbah darah di rumah majikanya, pada Sabtu (4/5/2024) lalu.
Adi (20 tahun), tersangka pembunuhan saat rekonstruksi | Foto : Ilyas Supendi
Life17 Mei 2024, 14:30 WIB

Anak Minum ASI 2 Tahun Penuh: Ini Manfaat Kesehatan, Emosional hingga Ekonomi!

WHO dan UNICEF merekomendasikan menyusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama dan melanjutkan menyusui hingga usia 2 tahun atau lebih, bersama dengan pemberian makanan pendamping ASI.
Ilustrasi. Breastfeeding. Manfaat Minum ASI Selama 2 Tahun Penuh untuk Anak (Sumber : Freepik/@freepik)
Life17 Mei 2024, 14:15 WIB

Orang Tua Perlu Tahu, 3 Alasan Mengapa Anak Berani Berbohong

Anak yang sering berbohong seringkali mengalami kesulitan dalam membangun hati nurani yang benar serta dapat dengan jelas belum bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Ilustrasi ketika seorang anak berani berbohong kepada orang tuanya (Sumber : Pexels.com/@KetutSubiyanto)
Sukabumi Memilih17 Mei 2024, 14:07 WIB

5 Dari 10 PPK Bermasalah Kembali Dilantik, Ini Alibi KPU Kota Sukabumi

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi resmi melantik 35 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk Pilkada 2024. Kamis (16/5/2024).
Ketua KPU Kota Sukabumi, Imam Sutrisno saat diwawancarai soal PPK bermasalah kembali dilantik | Foto : Asep Awaludin
Sehat17 Mei 2024, 14:00 WIB

6 Langkah Membuat Teh Rosemary di Rumah untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi

Teh rosemary menawarkan cara alami dan efektif untuk mendukung kesehatan jantung dan mengatur kadar kolesterol.
Ilustrasi - Teh rosemary menawarkan cara alami dan efektif untuk mendukung kesehatan jantung dan mengatur kadar kolesterol. (Sumber : Freepik.com/jcomp).
Jawa Barat17 Mei 2024, 13:51 WIB

Hotman Paris Sebut BAP Vina Cirebon Berubah Soal 3 DPO, Mabes Polri Turun Tangan

dugaan ini dilatari fakta meski sudah 8 tahun berlalu, tiga pelaku pembunuhan Vina Cirebon dan Eki belum juga tertangkap
Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea, resmi menjadi  kuasa hukum keluarga Vina Dewi Arsita alias Vina Cirebon, kasus pembunuhannya yang 8 tahun ‘terlupakan’. (Sumber: youtube kapanlagi.com)