Politikus Demokrat Hitler Nababan Dikeroyok, Begini Kronologinya

Sukabumiupdate.com
Rabu 23 Mei 2018, 02:41 WIB
Politikus Demokrat Hitler Nababan Dikeroyok, Begini Kronologinya

SUKABUMIUPDATE.com - Anggota DPRD Karawang dari Fraksi Partai Demokrat Hitler Nababan dikeroyok, Selasa, 22 Mei 2018. Beberapa bogem mentah dan tendangan dari massa yang mengamuk yang ditujukan kepadanya diduga dipicu meme Amien Rais dan Rizieq Syihab.

Setelah Hitler Nababan dipukuli di dalam ruang Muspida Gedung Paripurna DPRD Karawang, massa masih bergerombol di halaman parkir. Sedangkan Hitler yang babak belur ditenangkan di dalam ruangan. "Kami tidak langsung membawanya ke rumah sakit, karena masih berisiko," ujar seorang sekuriti DPRD Karawang, Selasa sore.

Ketua Fraksi Demokrat Pendi Anwar menerobos kerumunan massa. Ia terlihat berbicara kepada sekelompok orang. Di antara mereka terdapat tokoh ormas dan beberapa politisi Karawang. Pendi meminta maaf atas nama Hitler dan partai. Ia berharap masalah ini bisa selesai dan semua pihak bisa berdamai.

<iframe id="google_ads_iframe_/14056285/tempo.co/desktop_nasional_inarticle_0" title="3rd party ad content" name="google_ads_iframe_/14056285/tempo.co/desktop_nasional_inarticle_0" width="100%" height="400" frameborder="0" marginwidth="0" marginheight="0" scrolling="no"> </iframe> Tapi damai tak semudah itu. "Belum damai, belum damai…" teriak seorang bakal calon anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Menurut Pendi, koleganya khilaf telah mengunggah meme bergambar Amien Rais dan Habib Rizieq Syihab sekitar satu bulan lalu atau pada April 2018 di grup perpesanan Badan Anggaran DPRD. Hitler sudah diperingatkan. “Dia pun sudah meminta maaf di grup," kata Pendi kepada wartawan Selasa sore 22 Mei 2018.

Namun, unggahan Hitler mendadak ramai pada 22 Mei 2018. Tangkapan layar meme Amien - Rizieq yang diunggah Hitler tersebar ke public sehingga memantik amarah massa.

Mengatasnamakan Forum Masyarakat Karawang (FMK), massa menggeruduk gedung DPRD Karawang. Mereka menyebar mencari Hitler Nababan.

Hitler berencana menemui massa untuk mengklarifikasi mengenai meme. "Hitler rencananya akan meminta maaf," tutur Pendi.

Saat massa diberi tahu bahwa Hitler bersedia menemui mereka masuk berdesakan di ruang Muspida. Ketika Hitler tiba di ruangan, situasi tak terkendali. Massa memaki-maki Hitler. Sebagian merangsek menyerang Hitler. Tiba-tiba, dari kerumunan, muncul seorang pria yang melayangkan tendangan lurus ke tubuh Hitler. Ahmad Rifai, kolega Hitler di Partai Demokrat mencoba melerai. "Tenang - tenang semuanya tenang," kata Ahmad.

Tapi, massa makin merangsek. Rifai tak kuasa membendung serangan massa sehingga Hitler menjadi sasaran pukulan dan tendangan massa. Tersungkur, namun massa terus menendang dan menginjak tubuh Hitler.

Beberapa orang, termasuk dari Laskar FPI berupaya menghentikan pengeroyokan. Hitler kemudian dibawa ke dalam kabin di dalam ruangan Muspida. Adapun massa perlahan keluar ruangan Muspida yang penuh sesak.

Tak lama kemudian Kapolres Karawang, AKB Slamet Waloya tiba di lokasi kejadian. Ia berbicara dengan pihak-pihak terkait, termasuk dengan Wakil Bupati Karawang, Ahmad Zamakhsyari yang mendinginkan suasana.

Massa membubarkan diri setelah Ahmad mengajak salat Ashar. Adapun Hitler Nababan dievakuasi setelah Gedung Paripurna tak lagi terkepung. "Kami sudah mengevakuasi korban ke rumah sakit," ujar Slamet.

Sumber: Tempo

Berita Terkini