INTANI dan INTI Apresiasi Prabowo Stop Impor Pangan Dalam 100 Hari Kerjanya

Rabu 22 Januari 2025, 20:39 WIB
Ketua INTANI Guntur Subagja Mahardika pada acara Talkshow Perpajakan Modern Berbasis Coretax yang Mendukung Ketahanan Pangan. (Sumber Foto: Istimewa)

Ketua INTANI Guntur Subagja Mahardika pada acara Talkshow Perpajakan Modern Berbasis Coretax yang Mendukung Ketahanan Pangan. (Sumber Foto: Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI) bersama Perkumpulan Indonesia Tionghoa (INTI) mengapresiasi kebijakan Presiden Prabowo Subianto menyetop impor pangan dalam 100 hari kerjanya.

Ketua INTANI Guntur Subagja Mahardika mengungkapkan, beberapa hari lalu, Prabowo memerintahkan menteri terkait menghentikan impor jagung, gula, dan garam. Dua bulan sebelumnya, Prabowo melarang impor beras. Sebaliknya, Presiden RI ke-8 itu menaikan harga gabah petani menjadi Rp 6.500 dan mewajibkan Bulog menyerap hasil panen petani berapapun jumlahnya.

"Presiden Prabowo tidak omon-omon. Visi swasembada pangan yang dicanangkan beliau dilakukan strategis memangkas akar permasalahannya selama ini, mafia impor,"ungkap Guntur Subagja Mahardika pada acara Talkshow "Perpajakan Modern Berbasis Coretax yang Mendukung Ketahanan Pangan: Peran UMKM, Insan Tani dan Nelayan dalam Pembangunan Negara" di OCBC Premier House, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (22/1/2025).

Baca Juga: Dari PLTA Jatigede, Prabowo Resmikan 26 Pembangkit Listrik Berkapasitas 3,2 Gigawatt

Kegiatan yang diselenggarakan INTI, OCBC, bersama INTANI dan Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Tangerang ini dihadiri para pengusaha dan nasabah prioritas bank OCBC. Narasumber lainnya Ketua INTI Tangsel Santo Wirawan dan Ketua IKPI Tangerang Daniel Hutagalung.

Dalam sambutannya, Santo Wirawan selaku Ketua Perhimpunan INTI Tangerang Selatan menyampaikan pentingnya perhatian terhadap sektor-sektor vital dalam perekonomian Indonesia.

"Kita semua tahu bahwa UMKM, insan tani dan nelayan adalah pilar utama dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Mereka adalah kekuatan yang berperan besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan, mendukung ketersediaan pangan serta menjaga keberlanjutan ekonomi bangsa ini. Oleh karena itu, kita harus memberikan perhatian lebih kepada sektor-sektor ini, dengan menciptakan kebijakan dan sistem yang mendukung pertumbuhannya, termasuk melalui peningkatan sistem perpajakan yang lebih baik," ujar Santo.

Guntur menegaskan gagalnya kemandirian pangan nasional selama ini antara lain karena ulah birokrasi yang korup bersekongkol dengan mafia impor. Banyaknya produk pangan impor menjadikan petani, peternak, dan nelayan nasional tidak bisa menjual hasil panennya dengan harga baik.

Kuota impor, rekomendasi dan surat ijin impor banyak yang diperjualbelikan dengan biaya tertentu. "Kami mendukung Presiden yang tegas akan menindak korupsi, khususnya di birokrasi, agar Indonesia bersih, efisien, dan efektif. Rantai pasok hulu hilir sektor pertanian akan lebih efisien sehingga meningkatkan kesejahteraan petani,"ujarnya.

Guntur mengajak pelaku usaha dan masyarakat mengembangkan pangan lokal dan mengkonsumsi komoditas hasil petani nasional Indonesia. "Sejumlah barang konsumsi impor seperti tepung terigu, kedelai untuk tempe tahu, dan lainnya bisa diganti komoditas dalam negeri,"papar Guntur.

Diantaranya terigu diganti mocaf (modified casava flour). Bisa juga tepung dari ubi jalar dan porang menjadi pangan lokal pengganti terigu dari gandum impor. Saatnya, Indonesia budidaya kedelai secara masif untuk memenuhi pabrik tahu - tempe yang selama ini mengandalkan kedelai impor.

Guntur menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang direalisasikan Presiden Prabowo merupakan ekosistem untuk menyerap produk-produk hasil petani di pasar lokal. "Dengan program MBG terbentuk pasar yang pasti, yang dapat disuplai petani terdekat?"tutur Guntur.

Ketua IKPI Dhaniel Hutagalung melakukan sosialisasi penerapatan sistem perpajakan terpadu Coretax. Ia menyebutkan Coretax melengkapi memadukan bantak platform sebelumnya ke dalam sati platform. Ia mengajak masyarakat menjadi membayar pajak tepat waktu.

Sumber: Siaran Pers

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel17 Februari 2025, 07:00 WIB

Resep Emping Melinjo Kriuk, Taburan Kerupuk Bubur Ayam yang Khas!

Kriuk! Kerupuk Emping Melinjo sering disajikan sebagai camilan atau pelengkap hidangan dalam masakan Indonesia, salah satunya bubur ayam.
Emping Melinjo Kriuk, Taburan Kerupuk Bubur Ayam yang Khas. Foto: IG/@rumah_kelor
Science17 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 17 Februari 2025, Awal Pekan Semua Wilayah Potensi Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 17 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 17 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@_Alicja_)
Entertainment16 Februari 2025, 22:59 WIB

Kenangan Tragis: Postingan Terakhir Kim Sae Ron untuk Moonbin ASTRO Muncul Kembali Setelah Kepergiannya

Tragis, postingan terakhir Kim Sae Ron untuk mendiang Moonbin Astro muncul kembali.
Ilustrasi  Kim Sae Ron ditemukan meninggal dunia (Sumber : X/@Pop Base)
Entertainment16 Februari 2025, 22:21 WIB

Dunia Hiburan Korea Selatan Berduka: Kim Sae Ron Meninggal Dunia di Usia 24 Tahun

Dunia hiburan korea berdua, aktris Kim Sae Ron meninggal dunia.
Aktris Korea Selatan Kim Sae Ron meninggal dunia (Sumber: X/@soompi)
Sukabumi16 Februari 2025, 22:12 WIB

Perayaan Cap Go Meh 2025 di Kota Sukabumi Berlangsung 2 Hari, Cek Rekayasa Lalinnya!

Puncak perayaan Cap Go Meh di Kota Sukabumi akan berlangsung selama dua hari, yakni pada Senin dan Selasa, 17-18 Februari 2025.
Jalan di seputaran Vihara Widhi Sakti dipenuhi warga yang ingin nonton pawai barongsai Cap Go Meh 2023 Kota Sukabumi. (Sumber Foto: sukabumiupdate/saddam)
Nasional16 Februari 2025, 21:23 WIB

Program Makan Bergizi Gratis Tetap Berjalan Selama Ramadan, BGN Jalin Kerja Sama dengan BPOM untuk Pengawasan

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan selama Ramadan, dengan kerja sama antara BGN dan BPOM untuk memastikan makanan berkualitas, higienis, dan aman bagi anak-anak di seluruh Indonesia.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap hadir selama Ramadan! BGN bekerja sama dengan BPOM untuk memastikan makanan yang dibagikan tetap berkualitas, aman, dan bergizi bagi anak-anak Indonesia. (Sumber : Instagram/@badangizinasional.ri)
Life16 Februari 2025, 21:13 WIB

6 Cara Membantu Anak Membentuk Kebiasaan Tidur yang Sehat

Anak-anak tumbuh dan berkembang dengan cepat, jadi penting bagi mereka untuk mendapatkan tidur yang cukup. Kebiasaan tidur yang baik bisa membantu mendapatkan energi yang mereka butuhkan untuk bermain aktif dan menjaga kesehatan.
Ilustrasi cara membantu anak membentuk kebiasaan tidur yang sehat (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi16 Februari 2025, 21:07 WIB

Jembatan Cinta Rampung, Warga Cimanggu Sukabumi Bersukacita dengan Ngubek Lauk

Jembatan penghubung antardusun di Cimanggu Sukabumi tersebut sebelumnya hancur diterjang banjir bandang pada 4 Desember 2024 lalu.
Ratusan warga Desa Sukamaju Kecamatan Cimanggu Kabupaten Sukabumi tumpah ruah ngubek lauk di Sungai Ciseureuh bentuk sukacita atas pembangunan kembali Jembatan Cinta yang rampung. (Sumber Foto: Istimewa)
Sehat16 Februari 2025, 20:00 WIB

10 Manfaat Daun Sirih untuk Kesehatan, Mengatasi Jerawat Hingga Bau Badan

Daun sirih adalah salah satu tanaman yang memiliki sejumlah khasiat bagi kesehatan tubuh.
Ilustrasi - Daun sirih memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh manusia. (Sumber : Unsplash.com/@Vetrivel Viswanathar)
Sukabumi16 Februari 2025, 19:47 WIB

Horor! Lagi Mandi di Sungai, Warga Sukabumi Temukan Jasad Pria Tergantung di Pohon

Berikut identitas jasad pria yang tergantung di sebuah batang pohon yang terletak di bantaran Sungai Cimunjul Nagrak Sukabumi.
(Foto Ilustrasi) Warga Depok ditemukan tewas tergantung di pohon bantaran Sungai Cimunjul Nagrak Sukabumi. | Foto: Pixabay