Membaca Pro-Kontra PPDB Jalur Zonasi, Wapres Gibran di Barisan yang Menghapus

Jumat 29 November 2024, 13:54 WIB
(Foto Ilustrasi) PPDB jalur zonasi mengalami banyak pro dan kontra. | Foto: Istimewa

(Foto Ilustrasi) PPDB jalur zonasi mengalami banyak pro dan kontra. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Penerimaan peserta didik baru atau PPDB jalur zonasi sejak awal diperkenalkan hingga saat ini mengalami banyak pro dan kontra dalam pelaksanaannya. Pertama kali diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) 2017 oleh Muhadjir Effendy dengan tujuan besar menciptakan pemerataan kualitas dan akses pendidikan bagi semua anak Indonesia.

Mengutip tempo.co, Muhadjir saat itu menganggap zonasi adalah langkah strategis untuk mereformasi sistem pendidikan di Indonesia. “Target kita bukan hanya pemerataan akses pada layanan pendidikan saja, tetapi juga pemerataan kualitas pendidikan,” kata Muhadjir ketika Sosialisasi Peraturan/Kebijakan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah di Jakarta, 30 Mei 2018.

Sejak pertama kali diterapkan, kebijakan ini telah mengalami perubahan dan penyesuaian, baik dari regulasi maupun dari kuota penerimaannya. Bukan hanya itu, kebijakan ini juga mendapatkan sikap pro dan kontra, baik dari masyarakat maupun dari lembaga dan/atau pemerintah.

Baca Juga: Gibran Minta Sistem Zonasi Dikaji Ulang dan Usulkan UU Perlindungan Guru

Pro Kebijakan Zonasi

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) telah merilis 11 rekomendasi kebijakan terkait pelaksanaan Ujian Nasional dan PPDB jalur zonasi. “Pertama, FSGI mendorong Presiden Prabowo Subianto tidak buru-buru menghidupkan UN kembali,” ucap Sekretaris Jenderal FSGI Heru Purnomo dalam keterangan tertulis pada 24 November 2024.

Lebih lanjut, Heru menambahkan bahwa presiden untuk memerintahkan adanya evaluasi terlebih dahulu terhadap Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang diterapkan sebagai pengganti UN pada era Nadiem Makarim.

Salah satu dari 11 rekomendasi kebijakan yang disarankan FSGI adalah kebijakan PPDB sistem zonasi yang tetap dipertahankan. FSGI juga mendorong Komis X DPR RI untuk memanggil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Abdul Mu’ti terkait wacana mengganti PPDB sistem zonasi itu. FSGI pun mendorong Komisi X DPR RI dan Kemendikdasmen untuk meminta pendapat dan masukan banyak pihak yang merupakan stakeholder bidang pendidikan.

“Keempat, FSGI mendorong Presiden Prabowo mempertahankan PPDB Sistem Zonasi,” ucap Heru.

Tidak hanya itu, Heru menilai bahwa sistem zonasi adalah sistem yang paling mendekati prinsip keadilan dalam pemenuhan hak atas pendidikan sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Selain FSGI, Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mengatakan isu penghapusan PPDB Zonasi tidak bisa dilakukan secara buru-buru. Setelah tujuh tahun berjalan, PPDB zonasi masih berkutat pada masalah yang sama.

Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim, menyebutkan permasalahan PPDB zonasi ini meliputi tidak meratanya sebaran sekolah negeri di wilayah Indonesia; pelaksanaan PPDB di daerah tak didasarkan pada analisis demografis siswa; tak didasarkan analisis geografis akses dari rumah ke sekolah; manipulasi KK demi sekolah favorit. Ada juga praktik pungli dan intervensi agar diterima di sekolah tertentu; dan belum terciptanya pemerataan kualitas sekolah secara nasional seperti tujuan semula zonasi.

Selain itu, P2G juga menilai yang dibutuhkan saat ini adalah evaluasi dan kajian mendalam mengenai kebijakan zonasi tersebut. Lalu yang harus diperhatikan adalah bagaimana sistem penggantinya jika PPDB zonasi dihapus, bagaimana dampak negatif terhadap pemenuhan hak-hak anak, dan apa dampaknya terhadap sistem pendidikan nasional.

Kontra Kebijakan Zonasi

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah meminta kepada Mendikdasmen Abdul Mu’ti untuk menghapus sistem zonasi pada PPDB saat ini. Gibran mengulangi lagi pernyataannya dalam arahan di rapat koordinasi tentang evaluasi kebijakan pendidikan untuk tingkat dasar dan menengah pada Senin, 11 November 2024.

Menanggapi permintaan dari Wapres tersebut, Wakil Kemendikdasmen Atip Latipulhayat mengungkapkan bahwa saat ini sistem PPDB jalur zonasi tengah dikaji secara mendalam. Kajian ini juga melibatkan banyak pihak.

"Bahkan kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh kepala dinas provinsi se-Indonesia," kata Atip dihubungi via WhatsApp, Sabtu, 23 November 2024.

Tidak hanya itu, kebijakan ini juga mendapatkan kontra dari berbagai masyarakat. para orang tua merasa bahwa zonasi sekolah telah membatasi pilihan bagi anak-anak yang berprestasi untuk bersekolah di sekolah yang dianggap favorit.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi03 Desember 2024, 17:40 WIB

Tanah Longsor Timpa Rumah di Simpenan Sukabumi, Warga Mengungsi

Dampak hujan deras, rumah warga di Loji Simpenan Sukabumi rusak berat tertimpa tanah longsor.
Bencana longsor timpa rumah warga di Kampung Sawah Bera, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (3/12/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Musik03 Desember 2024, 17:00 WIB

Lirik Lagu POWER G-Dragon, Comeback yang Dinantikan Setelah Tujuh Tahun Hiatus

Setelah tujuh tahun hiatus, G-Dragon akhirnya menyapa penggemar dengan merilis lagu baru berjudul POWER pada 31 Oktober 2024 lalu.
Lirik Lagu POWER G-Dragon, Comeback yang Dinantikan Setelah Tujuh Tahun Hiatus (Sumber : Youtube | G-Dragon)
Sukabumi03 Desember 2024, 16:44 WIB

Hujan Deras Picu Longsor di Cibaregbeg Sukabumi, Akses Jalan Desa Terputus

Evakuasi tanah longsor yang menutup ruas jalan desa Cibaregbeg Sukabumi tersebut masih berlangsung.
Tebing longsor menimbun jalan penghubung antarkampung di Desa Cibaregbeg, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (3/12/2024) siang. (Sumber : Istimewa)
Food & Travel03 Desember 2024, 16:30 WIB

Tepas Papandayan, Rp10.000 untuk Berendam di Air Panas dengan Latar Gunung Cikuray yang Megah

Tepas Papandayan adalah tempat yang sempurna untuk melepas penat dan menikmati keindahan alam.
Tepas Papandayan adalah tempat yang sempurna untuk melepas penat dan menikmati keindahan alam. (Sumber : Screenshot YouTube/@ INI GUNUNG).
Sukabumi03 Desember 2024, 16:13 WIB

Bantah Lecehkan Profesi Guru, Camat Sukalarang Sukabumi Ungkap Maksud Pernyataannya

Saat didemo guru, Camat Sukalarang Sukabumi Ratu Badrijawati mengaku sudah menyampaikan permohonan maaf bila perkataannya dirasa menyakiti.
Camat Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Ratu Badrijawati. (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Nasional03 Desember 2024, 16:01 WIB

Drh Slamet Upayakan RUU Pendidikan dan Layanan Kedokteran Hewan Masuk Prolegnas 2025

Slamet akan mengupayakan RUU ini segera dibahas dan disahkan.
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS drh Slamet bersama PDHI di ruang rapat Fraksi PKS pada Selasa (3/12/2024). | Foto: Fraksi.pks.id
Entertainment03 Desember 2024, 16:00 WIB

V BTS Umumkan Kabar Duka, Anjing Kesayangannya Yeontan Mati

V BTS menyampaikan kabar duka bahwa anjing peliharaannya yang bernama Yeontan mati melalui unggahan story instagram pribadinya pada Senin, 2 Desember 2024 malam.
V BTS Umumkan Kabar Duka, Anjing Kesayangannya Yeontan Mati (Sumber : Instagram/@bts.bighitofficial)
Sukabumi03 Desember 2024, 15:23 WIB

Ada Kasus DBD, Puskesmas Parungkuda Fogging Perumahan di Sundawenang Sukabumi

Fogging adalah salah satu cara untuk memutus rantai penularan DBD.
Aktivitas fogging di Perumahan Bumi Pakuwon Regency (BPR) RT 60/24 Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Senin, 2 Desember 2024. | Foto: Istimewa
Sehat03 Desember 2024, 15:08 WIB

Rosella: Solusi Alami untuk Meningkatkan Metabolisme dan Menurunkan Berat Badan

Rosella (Hibiscus sabdariffa), tidak hanya terkenal karena manfaatnya dalam mengatasi tekanan darah tinggi, tetapi juga telah menarik perhatian dalam dunia penelitian kesehatan untuk potensi manfaatnya dalam manajemen berat badan.
Tanaman Rosella (Sumber : Freepik/@jcomp)
Entertainment03 Desember 2024, 15:00 WIB

11 Artis Tanah Air yang Meninggal di Sepanjang Tahun 2024

Sejumlah artis Indonesia yang pernah menghiasi layar kaca dan layar lebar telah berpulang pada tahun 2024.
Sejumlah artis Indonesia yang pernah menghiasi layar kaca dan layar lebar telah berpulang pada tahun 2024. (Sumber : Instagram).