Kasus Pembunuhan Berantai: Wowon Tipu 11 TKW dengan Trik Ubah Uang dalam Amplop

Kamis 26 Januari 2023, 18:45 WIB
3 tersangka pembunuhan berantai yaitu  Wowon, Dede dan Solihin. Kasus ini dilatarbelakangi keinginan pelaku untuk menguasai harta korban dengan modus penggandaan uang. |Foto: Istimewa

3 tersangka pembunuhan berantai yaitu Wowon, Dede dan Solihin. Kasus ini dilatarbelakangi keinginan pelaku untuk menguasai harta korban dengan modus penggandaan uang. |Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Polisi terus mengungkap kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs. Pembunuhan tersebut dilatarbelakangi keinginan pelaku untuk menguasai harta milik korbannya dengan modus penggandaan uang. Dalam kasus ini 11 orang TKW kena tipu dan 2 diantaranya dibunuh. 

Para TKW tergiur praktik Wowon yang disebut bisa melakukan penggandaan uang dengan menyentuh amplop berisi uang.

Padahal pada kenyataannya itu hanyalah trik, sebab yang dilakukan Wowon adalah menukar uang dalam amplop dengan jumlah berkali-kali lipat.

"Amplop yang dimasukkan uang oleh korban ditukar jumlah uangnya berkali lipat dari jumlah uang yang dimasukkan korban," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangannya, Kamis (26/1/2023) dilansir dari tempo.co.

Dari praktik seperti itu, korban kemudian mempercayai Wowon bisa menggandakan uang. Para TKW ini menyetor sekitar Rp 3 juta hingga Rp 5 juta per bulannya.

Baca Juga: Geger Video Syur Hubungan Terlarang Betrand Peto dengan Sarwendah, Cek Faktanya!

11 orang TKW yang jadi korban penipuan Wowon adalah Yeni, Farida, Siti Fatimah, Aslem, Entin, Hamidah, Evi, Hana, Yanti, Nene, dan Sulastini. Farida dan Siti turut menjadi korban pembunuhan.

Trunoyudo menjelaskan, modus penggandaan uang ini diperkenalkan oleh dua orang TKW yang jadi korban penipuan. "Dari hasil pemeriksaan terhadap dua saksi (Hana dan Aslem), mayoritas korban diperkenalkan modus penggandaan uang ini dari Yeni dan Siti," katanya.

Korban bernama Aslem diduga telah mengikuti penggandaan uang selama enam tahun. Kerugian yang dialaminya hingga Rp 288 juta.

Baca Juga: 56.234 KPM Kota Sukabumi Terima Bansos, Bagaimana Jika Tidak Terdaftar?

Sedangkan Hana mengikuti penggandaan uang selama dua tahun, dia merupakan TKW yang bekerja di Arab Saudi. Kerugian yang ditanggungnya sekitar Rp 75 juta.

Hana selamat dari upaya pembunuhan oleh Solihin alias Duloh pada akhir Desember 2022. Saat itu dia diminta datang ke rumah tersangka itu dengan alasan mengambil uang hasil penggandaan.

Trunoyudo mengatakan Hana dan Aslem shock karena kehilangan uang puluhan hingga ratusan juta dan mendengar kejadian pembunuhan yang dilakukan Wowon, Duloh dan Dede.

Baca Juga: 7 Alamat Proxy Whatsapp Indonesia Gratis, Pake WA Gak Perlu Terhubung Internet

Pembunuhan berantai ini terungkap setelah polisi menyelidiki kasus sekeluarga keracunan di Bekasi pada 12 Januari 2023. Tiga di antaranya tewas dan dua orang selamat, salah satunya adalah tersangka M. Dede Solehudin yang ikut meminum kopi mengandung pestisida.

Sementara ini korban tewas dibunuh Wowon dan kelompoknya ada 9 orang. Tersangka dalam kasus ini adalah Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M. Dede Solihudin.

Motif pembunuhan Wowon Serial Killer adalah untuk menguasai harta kekayaan korban dengan modus menawarkan janji manis penggandaan uang serta untuk menghilangkan jejak. Wowon diduga sebagai otaknya. Solihin sebagai eksekutor, dan Dede sebagai penadah uang korban.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Science26 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 26 April 2024, Waspada Hujan Petir di Siang Hari

Cuaca Jawa Barat dan sekitarnya termasuk Sukabumi pada 26 April 2024, yang berpotensi hujan deras disertai petir pada siang hari.
Ilustrasi - Cuaca Jawa Barat dan sekitarnya termasuk Sukabumi pada 26 April 2024, yang berpotensi hujan deras disertai petir pada siang hari. | Foto: Freepik.com/wirestock
Life26 April 2024, 00:02 WIB

5 Manfaat Penerapan Pola Asuh Paralel Pada Anak, Salah Satunya Kurangi Masalah Emosional

Keberhasilan mengasuh anak secara paralel tergantung pada menjaga interaksi dengan mantan Anda seminimal mungkin. Karena pola asuh ini memiliki manfaat baik untuk anak.
Ilustrasi manfaat penerapan pola asuh paralel / Sumber Foto: Freepik/@tirachardz
Sukabumi25 April 2024, 23:51 WIB

Tersambar Petir, Rumah di Nagrak Sukabumi Hangus Terbakar

Berikut kronologi kebakaran rumah di Nagrak Sukabumi. Peristiwa terjadi setelah petir menyambar rumah tersebut.
Kondisi kebakaran rumah di Nagrak Sukabumi akibat tersambar petir. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi25 April 2024, 23:23 WIB

Hujan Deras, Banjir Rendam Jalan Raya dan Belasan Rumah di Cidahu Sukabumi

Dipicu hujan deras, jalan raya dan belasan rumah terendam banjir di Pasirdoton Cidahu Sukabumi.
Kondisi jalan raya Cidahu Sukabumi dan rumah warga yang terendam banjir. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih25 April 2024, 22:18 WIB

PKB Gagas Poros Ketiga, Siapkan Figur untuk Lawan Asjap dan Iyos di Pilkada Sukabumi

ewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Sukabumi saat ini tengah membuka penjaringan bakal calon bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan diusung dalam Pilkada 2024.
Logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) | Foto : Ist
Bola25 April 2024, 21:54 WIB

Kalahkan Borneo FC 2-1, Persib Segel Runner-up Regular Series Liga 1 2023/2024

Dua gol Persib Bandung atas Borneo FC disumbangkan David da Silva menit 20 dan Ciro Alves (70).
Para pemain Persib merayakan gol ke gawang Borneo FC pada pertandingan pekan ke-33 Liga 1 2023/2024 di Stadion Si Jalak Harupat, (Sumber : PERSIB.co.id)
Sukabumi Memilih25 April 2024, 21:39 WIB

Tiga Partai Bahas Draft Koalisi, Sepakat Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi?

Menjelang perhelatan Pilkada Sukabumi 2024, sejumlah elit partai tengah sibuk melakukan komunikasi dengan sesama partai untuk membangun koalisi.
Pertemuan Golkar PPP dan Gerindra membahas draf koalisi | Foto : Ist
Sukabumi25 April 2024, 21:19 WIB

Pemkot Sukabumi Beri Hadiah Untuk SKPD dengan Pendaftaran Pekerja Rentan Terbanyak

SKPD yang menerima hadiah dianggap telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendorong pendaftaran pekerja rentan ke dalam program jaminan sosial.
Pemberian hadiah bagi SKPD Pemkot Sukabumi dengan Pendaftaran Pekerja Rentan Terbanyak. (Sumber : Istimewa)
Bola25 April 2024, 21:00 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024, Klik Disini!

Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Piala Asia 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Piala Asia 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Life25 April 2024, 20:59 WIB

Dapat Tekanan dari Orang Tua Lain, Berikut 4 Penyebab Penerapan Pola Asuh Helikopter

Pola asuh helikopter berarti orang tua sepenuhnya menyetir anak mereka agar menjadi orang yang mereka inginkan karena beberapa penyebab.
Ilustrasi penyebab penerapan pola asuh helikopter. | Sumber Foto: Freepik/@freepik