Eretan Wetan, Sejarah Perang Asia Timur Raya Jepang di Jawa Barat

Rabu 22 Januari 2025, 12:30 WIB
Ilustrasi. Sejarah Perang Asia Timur Raya Jepang di Jawa Barat (Sumber : AI)

Ilustrasi. Sejarah Perang Asia Timur Raya Jepang di Jawa Barat (Sumber : AI)

SUKABUMIUPDATE.com - Perang Asia Timur Raya, juga dikenal sebagai Perang Pasifik, adalah bagian dari Perang Dunia II yang melibatkan konflik dua kekuatan besar, yakni Sekutu dan Jepang.

Perang Asia Timur Raya adalah salah satu konflik laut terbesar yang pernah terjadi. Bagi orang Jepang, istilah Perang Asia Timur Raya lebih umum digunakan, sedangkan di kalangan penulis Eropa, istilah Perang Pasifik lebih dikenal.

Perang Asia Timur Raya meliputi wilayah yang luas, termasuk Pasifik Tengah, Pasifik Selatan, Pasifik Barat Daya, Pasifik Barat, dan Pasifik Utara.

Baca Juga: Perjanjian Kalijati Subang, Saksi Bisu Tanah Jawa Barat dalam Perang Dunia II

Sejarah Perang Asia Timur Raya Jepang di Jawa Barat

Jepang memulai ekspansi imperialisme pada awal abad ke-20, dengan menyerbu Manchuria pada tahun 1931 dan melanjutkan dengan invasi Tiongkok pada tahun 1937.

Pada tahun 1941, Jepang menyerang Pearl Harbor dan memulai pendudukan wilayah-wilayah di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Invasi Jepang di Jawa Barat

Jepang berhasil menginvasi Jawa Barat pada tahun 1942 dan menguasainya hingga akhir Perang Dunia II.

Pendudukan Jepang membawa perubahan signifikan bagi masyarakat Jawa Barat, termasuk penggunaan bahasa Jepang, perubahan sistem pendidikan, dan pengalihan sumber daya.

Saat bergerak menuju Indonesia, pada 14 Februari 1942 Jepang mengirim pasukan penerjun payung ke Palembang, dan dalam dua hari kemudian, Palembang beserta sekitarnya berhasil dikuasai.

Kejatuhan Palembang memberikan akses bagi tentara Jepang untuk masuk ke wilayah Jawa. Untuk menghadapi serangan Jepang ini, Sekutu membentuk komando gabungan yang disebut American British Dutch Australian Command (ABDACOM) yang bermarkas di Lembang, Bandung. Letnan Jenderal Ter Poorten kemudian diangkat sebagai Panglima Tentara Hindia Belanda (KNIL).

Merujuk Kemdikbud, pada akhir Februari 1942, Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh pindah ke Bandung bersama dengan para pejabat tinggi pemerintah Hindia Belanda.

Pada masa itu, kekuatan militer Belanda di Jawa mencapai 40 ribu tentara (4 divisi), termasuk pasukan dari Inggris, Amerika Serikat, dan Australia. Sementara kekuatan militer Jepang di Jawa, diperkirakan antara 6 hingga 8 divisi atau sekitar 100 hingga 120 ribu tentara.

Pasukan Jepang yang ditugaskan untuk merebut Jawa dipimpin oleh Komando Tentara Keenambelas di bawah Letnan Jenderal Hitoshi Imamura.

Pada 1 Maret 1942, pasukan Jepang berhasil mendarat di Teluk Banten, Eretan Wetan (Jawa Barat), dan Kragan (Jawa Tengah). Menyusul pendaratan tersebut, pada 5 Maret Batavia dinyatakan sebagai "kota terbuka" karena tidak lagi dipertahankan oleh Belanda. Setelah jatuhnya Batavia, Jepang segera menduduki Buitenzorg untuk mencegah mundurnya tentara KNIL ke Bandung. Pada 5 Maret, Bogor berhasil diduduki oleh Kolonel Nasu.

Selain itu, pada 1 Maret Subang beserta lapangan terbang Kalijati juga berhasil dikuasai. Upaya Belanda untuk merebut kembali Subang Jawa Barat tidak berhasil.

Baca Juga: Info Loker Badan Gizi Nasional SPPI Batch 3: Jadwal, Syarat, Cara Daftar & Gajinya

Perlawanan dan Kemerdekaan Melawan Jepang

Meskipun Jepang menguasai sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Jawa Barat, terdapat perlawanan dari masyarakat lokal yang berusaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Setelah Jepang menyerah pada tahun 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, yang diikuti oleh perang kemerdekaan melawan penjajah Belanda.

Perang Asia Timur Raya adalah masa yang penuh tantangan bagi masyarakat Jawa Barat, namun juga menjadi bagian penting dari sejarah perjuangan Indonesia menuju kemerdekaan.

Sumber: Berbagai Sumber.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi07 Februari 2025, 21:42 WIB

Reses Dewan Dapil I Asep Rizwan, Serap Aspirasi Soal Infrastruktur dan Sarana Keagamaan

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Asep Rizwan Efendi, menampung sebanyak-banyaknya usulan warga, khusunya di Daerah Pemilihan I. Hal tersebut dilakukan melalui kegiatan reses perdana tahun 2025
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Asep Rizwan Efendi, saat reses di Kampung Patuguran, Kelurahan /Kecamatan Palabuhanratu | Foto : Istimewa
Life07 Februari 2025, 20:00 WIB

3 Daerah di Tatar Pasundan yang Terkenal dengan Ilmu Kesaktiannya, Termasuk Sukabumi!

Daerah di tanah Sunda ini sudah terkenal dengan ilmu kesaktiannya seperti kebal hingga santet.
Ilustrasi - Daerah di tanah Sunda ini sudah terkenal dengan ilmu kesaktiannya seperti kebal hingga santet. (Sumber : pexels.com/@Pok Rie).
Nasional07 Februari 2025, 19:58 WIB

BGN Benarkan Program Makan Bergizi Gratis Dapat Rp100 Triliun dari Efisiensi Anggaran

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) disebut akan mendapat tambahan Rp 100 triliun dari efisiensi anggaran.
Presiden Prabowo Subianto saat meninjau langsung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Jati 05 Pagi, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Senin, 3 Februari 2025. (Sumber Foto: Setkab.go.id)
Life07 Februari 2025, 19:00 WIB

Karesidenan Banten Hingga Cirebon, Sejarah Otonomi Daerah di Jawa Barat

Seperti di Jawa Barat, Otonomi daerah memungkinkan daerah-daerah untuk menciptakan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahannya.
Ilustrasi. Peta Jabar. Keresidenan Banten Hingga Cirebon, Sejarah Otonomi Daerah di Jawa Barat. Foto: IG/@justforstev24
Nasional07 Februari 2025, 18:42 WIB

Kemenham RI dan Nusa Putra University Teken MoU Pengembangan Pendidikan Hak Asasi Manusia

Menteri HAM RI, Natalius Pigai, menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mencetak generasi muda yang memiliki kesadaran tinggi terhadap Hak Asasi Manusia.
Delegasi Nusa Putra disambut langsung oleh Menteri HAM RI, Natalius Pigai. (Sumber: dok nusa)
Inspirasi07 Februari 2025, 18:32 WIB

Kontribusi Disdik Kabupaten Sukabumi dalam Pengumpulan Zakat ASN Diganjar Penghargaan

Eka mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari kesadaran tinggi para ASN di lingkungan Disdik Kab Sukabumi terhadap kewajiban berzakat.
Kadisdik Kabupaten Sukabumi Eka Nandang Nugraha saat menerima langsung penghargaan dari Ketua Baznas Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)
Nasional07 Februari 2025, 18:22 WIB

Ketum Pemuda Pancasilla Diduga Terseret Kasus Suap, Uang Miliaran dan 11 Mobil Mewah Disita KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di rumah Ketua Umum Pemuda Pancasila (PP), Japto Soerjosoemarno, yang berlokasi di Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada 4 Februari 2025.
Gedung KPK RI | Foto : Capture Youtube KPK RI
DPRD Kab. Sukabumi07 Februari 2025, 18:14 WIB

Reses Perdana 2025, Teddy Setiadi Tampung Aspirasi 4 Desa Sekaligus di Kalapanunggal Sukabumi

Berbeda dari reses sebelumnya yang dilakukan per desa, kali ini Teddy memilih konsep pertemuan kolektif agar aspirasi masyarakat bisa dihimpun lebih efektif.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Teddy Setiadi, menggelar reses perdana tahun 2025 dengan mengumpulkan perwakilan dari 4 desa di Kecamatan Kalapanunggal. (Sumber Foto: SU/Ibnu)
Life07 Februari 2025, 18:00 WIB

Baca Doa Ini untuk Menjaga Kesehatan Mental yang Diajarkan oleh Rasulullah SAW

Doa ini dianjurkan diamalkan untuk menjaga kesehatan mental.
Doa ini dianjurkan diamalkan pagi dan sore untuk menjaga kesehatan mental.(Sumber : Freepik.com)
Sukabumi07 Februari 2025, 17:50 WIB

5 Taksi Gelap Disita Polisi di Sukabumi, Sopir Diancam Sanksi Tilang hingga 1 Tahun Bui

Arif menuturkan, fenomena taksi gelap sangat meresahkan masyarakat karena tidak memiliki izin resmi dan berpotensi membahayakan keselamatan penumpang.
5 unit mobil taksi gelap disita polisi usai terjaring razia Satlantas Polres dan Dishub Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa/ SU Ilyas)