5 Alasan Kenapa Wanita Mandiri Lebih Asyik Sendiri Ketimbang Berpasangan, Ini Faktanya

Minggu 28 April 2024, 08:35 WIB
Ilustrasi. Alasan wanita mandiri asyik sendiri. | Sumber Foto : Pexels/Andrea Piacquadio

Ilustrasi. Alasan wanita mandiri asyik sendiri. | Sumber Foto : Pexels/Andrea Piacquadio

SUKABUMIUPDATE.com - Kerap menjadi buah bibir terkait fenomena wanita mandiri yang cenderung lebih asyik sendiri ketimbang terburu-buru mencari pasangan hidup.

Tentu, alasan di balik kecenderungan mereka patut dibongkar. Apa gerangan yang membuatnya nyaman sendiri meski tanpa pasangan.

Maka dari itu, berikut alasan umum yang menjadi alasan kenapa mereka asyik dengan kesendiriannya. 

1.Punya Kemampuan Mencintai Diri Sendiri

Pengalaman hidup mereka membuat kecintaan pada diri sendiri sangat tinggi. Meski tanpa dibantu orang lain.

Mereka tahu caranya mencintai diri sendiri. Itu sebabnya, kecintaan akan dirinya membuatnya masih berpikir seribu kali jika harus dirusak pria yang tidak bertanggung jawab. 

2.Fokus Karier 

Kesuksesan yang mereka peroleh mendorongnya sangat semangat untuk meningkatkan mutu hidup dan masa depan cerahnya.

Tak ayal, mereka cenderung fokus dengan karier, jika perlu akan terus dikejar sampai puncak manisnya kesuksesan.

3.Bisa Membahagiakan Diri Sendiri

Salah satu keistimewaan perempuan mandiri adalah nampu menciptakan kebahagiaan sendiri tanpa bantuan dari orang atau pria di sisinya.

Maklum, karena pada dasarnya, mereka sudah memiliki segalanya, harta dan tahta. Ini yang akhirnya tidak kesulitan mendapatkan kebahagiaan hidupnya.

 Sedangkan di banyak kasus, wanita tidak mudah mendapatkan kebahagiaan sendiri kecuali dengan berpasangan bersama pria idamannya.

4.Selektif

Dengan naiknya status sosial, kejelian dan kecerdasannya, mereka tidak mau mencari pasangan dengan metode sembarangan alias asal-alasan.

Yang mereka inginkan adalah sosok pria yang sesuai kriterianya. Bahkan ganteng pun tidak menjamin direrima, kecuali masuk dalam idealitasnya.

 

Karena kriteria yang dibuatnya ketat, maka mereka sangat selektif dalam mencari pasangan hidup.

5.Sulit Didekati 

Mereka sangat menikmati kebebasan dan sadar bahwa dirinya bisa melakukan apapun sesukanya.

Tak heran mereka tidak suka dikekang atau diatur-atur, meski sebenarnya sangat suka sharing dengan siapa saja.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Life12 Mei 2024, 17:00 WIB

Jangan Disepelekan, 7 Cara Membantu Meningkatkan Perkembangan Bahasa Pada Bayi

Dari mulai menyanyi dan membaca hingga terlibat dalam permainan drama, ada banyak cara berbeda yang dapat Anda lakukan untuk membantu perkembangan bahasa anak.
Ilustrasi -  membantu meningkatkan perkembangan bahasa pada bayi dengan membacakan buku. (Sumber : pexels.com/@Lina Kivaka).
Sukabumi12 Mei 2024, 16:53 WIB

Serikat Pekerja di Sukabumi Menolak Pencabutan Status UHC Non Cut Off

FSP TSK SPSI Kabupaten Sukabumi menyatakan keberatan dengan langkah BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi yang mencabut status UHC Non Cut Off per 1 Mei 2024 bagi masyarakat Kabupaten Sukabumi yang memerlukan pelayanan kesehatan.
FSP TSK SPSI Kabupaten Sukabumi menyatakan keberatan dengan langkah  BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi yang mencabut status UHC Non Cut Off | Foto : Ist
Sukabumi12 Mei 2024, 16:11 WIB

Rumah Panggung Milik Lansia Ludes Terbakar Di Jampangkulon Sukabumi

Kebakaran menghanguskan satu rumah panggung milik seorang lansia warga Kampung Panimbaan RT 005/005 Desa Nagraksari, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi.
Rumah panggung ludes terbakar di Jampangkulon Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Life12 Mei 2024, 16:00 WIB

2 Tanda Gangguan Bahasa Pada Bayi yang Harus Diketahui Orang Tua

Jika balita belum bisa berbicara dan Anda mencurigai adanya kesulitan dalam berbicara, maka bicaralah. Kunci untuk mengobati gangguan bahasa adalah intervensi dini.
Ilustrasi -  Tanda gangguan bahasa pada bayi yang perlu diketahui orang tua. (Sumber : Pexels/George Pak).
Sukabumi12 Mei 2024, 15:51 WIB

Tajam Menganga, Besi Gorong-gorong Rusak di Jalur Lingkar Sukabumi Makan Korban

Besi penutup gorong-gorong di jalan Jalur Lingkar Kota Sukabumi, tepatnya di pertigaan Balandongan, terlihat kondisinya sudah rusak parah, besinya suda pada patah dan tidak beraturan
Kondisi besi gorong-gorong di Jalan Jalur Lingkar Kota Sukabumi (pertigaan balandongan) | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi12 Mei 2024, 15:03 WIB

Jadi Spot Favorit Berfoto, Pohon Loa Tua Di Curug Sodong Sukabumi Simpan Cerita Mistik

Pohon Loa tua dengan diameter 3 meter, tinggi sekitar 20 meter, yang berdiri area Curug Sodong, Desa Ciwaru Sukabumi, selain jadi peneduh, juga menjadi spot favorit para pengunjung untuk berfoto.
Pohon Loa tua di Curug Sodong Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Life12 Mei 2024, 15:00 WIB

7 Cara Meningkatkan Perkembangan Bahasa Pada Bayi yang Harus Diterapkan Orang Tua

Selama tahun pertama si kecil, kemampuan bahasanya akan berkembang pesat. Dan inilah cara mendorong bayi untuk lebih banyak berbicara.
Ilustrasi - meningkatkan atau mendorong perkembangan bahasa pada bayi. (Sumber : pexels/@Ivan Samkov).
Life12 Mei 2024, 14:30 WIB

6 Cara Melatih Kesabaran Anak Agar Bermental Kuat Saat Tumbuh Dewasa

Melatih kesabaran anak memang membutuhkan konsistensi dari orang tua. Hal ini bertujuan agar menuai keberhasilan saat dewasa nanti.
Ilustrasi - Melatih kesabaran anak memang membutuhkan konsistensi dari orang tua. Hal ini bertujuan agar menuai keberhasilan saat dewasa nanti. (Sumber : Pexels/Matilda Wormwood).
DPRD Kab. Sukabumi12 Mei 2024, 14:26 WIB

Apresiasi Geopark Ciletuh Run 2024, DPRD Sukabumi: Berdampak ke Ekonomi Masyarakat

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Andri Hidayana mengapresiasi perhelatan Geopark Ciletuh Run 2024, yang digelar hari ini, Minggu, (12/5/ 2024) di Pantai Palangpang, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas.
Andri Hidayana, Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi saat hadir dalam acara Geopark Ciletuh Run 2024 di Ciemas | Foto : Ragil Gilang
Life12 Mei 2024, 14:00 WIB

Sering Disepelekan Orang Tua, 5 Dampak Buruk Sering Berbohong kepada Anak

Kebiasaan berbohong kepada anak sesungguhnya tidak baik dalam masa asuhnya. Bahkan cenderung memiliki bahaya yang efeknya tergolong negatif.
Ilustrasi - Kebiasaan berbohong kepada anak sesungguhnya tidak baik dalam masa asuhnya. (Sumber : Pexels.com/@Kampus Production).