Apakah Cuka Sari Apel Bisa Menurunkan Berat Badan? Simak Cara Pembuatannya

Minggu 17 Maret 2024, 13:41 WIB
Ilustrasi cuka sari apel. (Sumber : pexel.com/@olia danilevich)

Ilustrasi cuka sari apel. (Sumber : pexel.com/@olia danilevich)

SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah penelitian menunjukkan bahwa cuka sari apel dapat membantu menekan nafsu makan yang kurang, yang berarti belum jelas apakah mengkonsumsinya dapat menyebabkan penurunan berat badan atau tidak. Cuka sari apel sendiri telah digunakan sebagai tonik kesehatan selama ribuan tahun oleh masyarakat.

Bagaimana Pembuatan Cuka Sari Apel ?

Dikutip dari healthline, cuka sari apel dibuat melalui proses fermentasi dua langkah. Pertama, apel dipotong atau dihancurkan dan digabungkan dengan ragi untuk mengubah gula menjadi alkohol. Langkah yang kedua bakteri ditambahkan untuk memfermentasi alkohol menjadi asam asetat.

Produksi cuka sari apel secara tradisional memakan waktu sekitar satu bulan, meskipun beberapa produsen mempercepat prosesnya secara drastis sehingga hanya membutuhkan waktu satu hari.

Dan perlu diketahui, asam asetat merupakan komponen aktif utama cuka sari apel dan juga dikenal sebagai asam etanoat yang merupakan senyawa organik dengan rasa asam dan bau yang menyengat. Istilah “asetat” berasal dari “acetum,” kata Latin untuk cuka. Asam asetat sendiri adalah asam lemak rantai pendek yang larut menjadi asetat dan hidrogen di dalam tubuh Anda.

Baca Juga: 5 Manfaat Cuka Apel yang Masih Jarang Diketahui!

Sekitar 5–6% cuka sari apel terdiri dari asam asetat. Ia juga mengandung air dan sejumlah asam lain, seperti asam malat. Satu sendok makan (sdm), atau 15 mililiter (mL), mengandung sekitar 3 kalori dan hampir tidak ada karbohidrat.

Apakah sari cuka apel membantu menurunkan berat badan dan lemak tubuh?

Tidak jelas apakah cuka sari apel dapat mempengaruhi berat badan dan lemak tubuh, karena hanya ada satu penelitian yang menunjukkan hal ini dan temuannya belum direplikasi. Namun, uji klinis tahun 2018 melibatkan 39 peserta yang menjalani diet kalori, mereka mengkonsumsi sekitar 2 sendok makan (30 mL) cuka sari apel setiap hari selama 12 minggu, dan hasilnya mereka kehilangan lebih banyak berat badan dan lemak tubuh secara signifikan dibandingkan peserta yang tidak mengkonsumsi cuka sari apel.

Menurut penelitian ini, menambahkan 1 atau 2 sendok makan cuka sari apel ke dalam makanan dapat membantu menurunkan berat badan, serta dapat mengurangi persentase lemak tubuh, membantu menghilangkan lemak perut, dan menurunkan trigliserida darah.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel09 Mei 2024, 07:00 WIB

Simpel dan Mudah, Cara Membuat Air Rebusan Ketumbar untuk Meredakan Nyeri Sendi

Air rebusan ketumbar dapat dikonsumsi secara teratur untuk mendapatkan manfaat kesehatannya, terutama untuk meredakan masalah pencernaan, meredakan nyeri sendi, dan memberikan efek detoksifikasi pada tubuh.
Ilustrasi. Mudah Dibuat di Rumah, Cara Membuat Air Rebusan Ketumbar untuk Meredakan Nyeri Sendi (Sumber : Instagram/@sweet.deeva)
Science09 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 9 Mei 2024, Sukabumi Berpotensi Cerah dari Pagi Hingga Dini Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah berawan pada Kamis 9 Mei 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah berawan pada Kamis 9 Mei 2024. | Pixabay/
Sukabumi09 Mei 2024, 00:31 WIB

Hati-hati Jadi TKW! Belajar Rugi dari Warga Sukabumi yang Hamil Sepulang dari Dubai

Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana menanggapi hal tersebut, pihaknya menyebut peristiwa ini harus menjadi contoh (pelajaran) bagi seluruh masyarakat ketika hendak menjadi TKW.
Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Rabu (8/5/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi08 Mei 2024, 23:30 WIB

Silaturahmi Kepala Desa Se-Dapil V, Satukan Langkah untuk Kemajuan Sukabumi

Silahturahmi dan Halal Bihalal Apdesi Kabupaten Sukabumi bersama para kepala desa, para istri kepala desa, dan aparat desa se Dapil V di gelar di Agro Park, Kecamatan Nyalindung, Rabu (8/5/2024).
Halal Bihalal dan Silaturahmi Apdesi dan Para Kepala Desa Se Dapil V Kabupaten Sukabumi, Rabu (8/5/2024) | Foto : Dok. Apdesi
Sukabumi08 Mei 2024, 23:23 WIB

Diduga Sopir Main HP saat Berkendara, Angkot di Sukabumi Seruduk Mobil Penjual Cireng

Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi, diduga gegara sopir asyik main HP saat berkendara.
Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
DPRD Kab. Sukabumi08 Mei 2024, 22:54 WIB

DPRD Sukabumi Raker soal Pencabutan Status UHC Non-Cut Off, Ini Hasilnya

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar ungkap hasil raker soal pencabutan status UHC Non-Cut Off bersama Pemda.
Raker Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi dan Pemda soal pencabutan status UHC Non-Cut Off oleh BPJS Kesehatan. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 21:16 WIB

Banyak Kasus Kriminal Libatkan Anak, Bupati Sukabumi Soroti Dampak Medsos hingga Ekonomi

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menyebut pengawasan perserta didik harus diperketat mulai dari pengawasan orang tua, lembaga pendidikan hingga lingkungan sosial
Bupati Sukabumi, Marwan Hamami | Foto : Asep Awaludin
Sehat08 Mei 2024, 21:00 WIB

Tanaman Jelatang: Nutrisi dan 5 Khasiatnya untuk Mengobati Beragam Penyakit

Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae.
Ilustrasi - Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae. (Sumber : pexels.com/@Simon Gough).
Sukabumi08 Mei 2024, 20:59 WIB

Kamboja Belajar soal Pencegahan Perkawinan Anak ke Pemkab Sukabumi

Kabupaten Sukabumi jadi tempat belajar soal pencegahan perkawinan anak bagi delegasi Kamboja.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat berbagi cenderamata dengan delegasi pemerintah Kamboja. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 20:14 WIB

Kebakaran Rumah di Lengkong Sukabumi Diduga Akibat Korsleting Listrik, Penghuni Mengungsi

Kerugian akibat kebakaran rumah di Lengkong Sukabumi ini capai Rp65 Juta. Penyebab diduga akibat korsleting listrik.
Kondisi rumah di Lengkong Sukabumi yang hangus terbakar. (Sumber : Istimewa)