Meredakan Stres, 8 Manfaat Menerapkan Gaya Hidup Slow Living

Selasa 16 Januari 2024, 17:30 WIB
Ilustrasi - Meredakan Stres, 8 Manfaat Menerapkan Gaya Hidup Slow Living| Foto: Freepik

Ilustrasi - Meredakan Stres, 8 Manfaat Menerapkan Gaya Hidup Slow Living| Foto: Freepik

SUKABUMIUPDATE.com - Gaya hidup slow living dinilai bisa meredakan stres yang dialami seseorang. Gaya hidup ini merupakan suatu pendekatan yang menekankan pada kehidupan yang lebih tenang, santai, dan berfokus pada pengalaman yang lebih mendalam.

Selain dapat meredakan stres, menerapkan gaya hidup slow living dapat memberikan berbagai manfaat bagi kesejahteraan fisik dan mental seseorang.

Berikut adalah beberapa manfaat dari menerapkan gaya hidup slow living termasuk bagi kesehatan mental dan kebahagiaan seseorang.

Baca Juga: 10 Cara Menerapkan Hidup Slow Living, Lebih Bahagia di 2024

1. Meredakan Stres

Gaya hidup slow living membantu mengurangi tingkat stres dengan menekankan pentingnya melambat dan menikmati momen saat ini. Ini dapat membantu mengurangi tekanan hidup sehari-hari dan memungkinkan Anda untuk lebih menghargai setiap pengalaman.

2. Keseimbangan Kehidupan

Slow living mendorong keseimbangan antara pekerjaan, kehidupan pribadi, dan waktu untuk diri sendiri. Dengan memberikan perhatian yang cukup pada aspek-aspek ini, Anda dapat menciptakan kehidupan yang lebih harmonis dan memuaskan.

Baca Juga: Menikmati Curug Cantik di Tasikmalaya, Hidden Gem yang Diselimuti Mitos

3. Kualitas Hidup yang Lebih Tinggi

Dengan melambat dan mengurangi tekanan, Anda dapat mengalami peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan. Ini mencakup peningkatan dalam hubungan sosial, kesehatan fisik, dan kepuasan batin.

4. Koneksi dengan Alam

Slow living mendorong orang untuk lebih terhubung dengan alam dan lingkungan sekitar. Melalui aktivitas-aktivitas seperti berjalan-jalan, menikmati alam, atau menghabiskan waktu di luar rumah, seseorang dapat merasa lebih terikat dengan alam dan mendapatkan manfaat kesehatan yang berasal dari kontak dengan alam.

5. Peningkatan Kreativitas

Memiliki waktu luang dan ruang untuk merenung dapat meningkatkan kreativitas. Gaya hidup slow living memberikan kesempatan untuk merenung, mengeksplorasi minat, dan menemukan kegiatan yang memberikan kepuasan pribadi.

Baca Juga: 10 Tantangan Menjalani Gaya Hidup Slow Living, Jangan Mudah Menyerah

6. Meningkatkan Kesehatan Mental

Dengan mengurangi kecepatan hidup dan memberikan waktu untuk refleksi, seseorang dapat mengurangi risiko terkena masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Slow living membantu menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental yang baik.

7. Peningkatan Kesadaran Diri

Slow living mendorong kesadaran diri, dimana seseorang lebih memahami kebutuhan, nilai-nilai, dan tujuan hidupnya. Ini membantu seseorang untuk hidup secara lebih autentik dan membangun kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai pribadi.

Baca Juga: Tempat Glamping Baru di Hutan Pinus Ciater, Dekat Gunung Tangkuban Parahu

8. Meredakan Sifat Konsumtif

Gaya hidup slow living mendorong pengurangan konsumsi berlebihan dan pemikiran yang lebih bijak terkait kepemilikan. Ini dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan menciptakan kehidupan yang lebih sederhana dan berkelanjutan.

Menerapkan gaya hidup slow living memang bukan solusi instan, tetapi dengan kesadaran dan komitmen, dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan hidup seseorang.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi20 Mei 2024, 08:30 WIB

Loker Purchasing Officer Lulusan S1, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Loker Purchasing Officer Lulusan S1 ini Dibuka untuk Penempatan di Jakarta Timur.
Ilustrasi. Loker Purchasing Officer Lulusan S1, Cek Syarat dan Cara Daftarnya! (Sumber : Pexels/MikhailNilov)
Life20 Mei 2024, 08:00 WIB

10 Jenis Kebiasaan yang Membuat Anak Malas Beraktivitas, Hindari Segera!

Mengidentifikasi dan mengubah kebiasaan malas dapat membantu anak memulai hari dengan lebih baik dan lebih energik.
Ilustrasi. Malas Beraktivitas. Kebiasaan yang Membuat Anak Malas Beraktivitas. (Sumber : Pixabay/@useatyourface)
Sukabumi20 Mei 2024, 07:40 WIB

Pembangunan Huntap Disetop, Penyintas Tanah Bergerak Ciherang Sukabumi Disodorkan 3 Pilihan

Pembangunan huntap diberhentikan, nasib penyintas tanah bergerak di Dusun Ciherang Nyalindung Sukabumi makin terkatung-katung.
Salah satu rumah atau huntap yang sudah terbangun di di Kampung Baru Cibuluh, Desa Cijangkar, Nyalindung Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Food & Travel20 Mei 2024, 07:00 WIB

Hidup Sehat, 10 Rekomendasi Sarapan Pagi untuk Penderita Asam Urat

Ketahui Apa Saja Rekomendasi Sarapan Pagi untuk Penderita Asam Urat Agar Hidup Sehat. Yuk, Simak!
Ilustrasi. Rekomendasi Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/JaneTranDoan)
Food & Travel20 Mei 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Infused Water Ketumbar untuk Asam Urat, Gampang dan Simpel!

Ketumbar memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk potensi untuk membantu meredakan gejala asam urat.
Ilustrasi. Cara Membuat Infused Water Ketumbar untuk Asam Urat, Gampang dan Simpel! (Sumber : Instagram/@kantongsayur.idn)
Science20 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 20 Mei 2024, Cek Dulu Langit di Awal Pekan

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Senin 20 Mei 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Senin 20 Mei 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Jawa Barat19 Mei 2024, 23:43 WIB

Tak Hanya Sukabumi, Status UHC Non-Cut Off Dua Daerah di Jabar Ini Juga Tengah Dicabut

BPJS Kesehatan ungkap ada dua daerah di Jabar yang status UHC Non-Cut Off nya dicabut selain Kabupaten Sukabumi.
Ilustrasi. kartu BPJS Kesehatan | Foto: Istimewa
Sukabumi19 Mei 2024, 22:26 WIB

Bapenda Sukabumi Terima Kunker DPRD Kota, Bagikan Kiat dalam Optimalisasi PAD

Konsultasi terkait optimalisasi PAD, Bapenda Kabupaten Sukabumi terima kunker Komisi II DPRD Kota Sukabumi.
Bapenda Kabupaten Sukabumi terima kunker rombongan Komisi II DPRD Kota Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi19 Mei 2024, 21:16 WIB

Meninggal saat Ngojek, Cerita Pilu Istri di Sukabumi yang Kehilangan Suami Akibat Kecelakaan

Istri Hendi, korban kecelakaan di Cibadak Sukabumi ungkap cerita pilu detik-detik sebelum suaminya tewas terlindas mobil.
Tangkapan layar video saat Hendi (35 tahun) dievakuasi warga. Hendi meninggal dunia setelah kecelakaan di Jalan Suryakencana, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa
Life19 Mei 2024, 21:00 WIB

13 Tips Menenangkan Pikiran yang Sering Overthinking Agar Hidup Kembali Bahagia

Begini Tips Menenangkan Pikiran yang Sering Overthinking Agar Hidup Kembali Bahagia. Segera Lakukan!
Ilustrasi. Berpikir | Cara Menenangkan Pikiran yang Sering Overthinking  (Sumber : pixabay.com/@DanaTentis)