Ramalan Jayabaya "Kodok Ijo Ongkang-Ongkang", Partai Komunis Indonesia di Era Soeharto

Rabu 11 Januari 2023, 09:15 WIB
Salah Satu Tokoh Partai Komunis Indonesia (Sumber : Instagram/@arsip_indonesia)

Salah Satu Tokoh Partai Komunis Indonesia (Sumber : Instagram/@arsip_indonesia)

SUKABUMIUPDATE.com - Ramalan Jayabaya adalah salah satu ramalan jawa yang kerap dikaitkan dengan peristiwa faktual masa kini, mengingat beberapa kejadian benar-benar nyata.

Ramalan Jayabaya "Kodok Ijo Ongkang-Ongkang" dibantu oleh pihak asing yang tengah menjalankan doktrin McCarthy, membasmi komunis dari muka bumi.

Pembantaian kaum komunis adalah hasil provokasi oleh oknum dalam ramalan keenam jayabaya "Kodok Ijo Ongkang-Ongkang", yang berkuasa tepat selama empat windu.

Komunis Indonesia musnah tak tersisa yang tersisa hanya onggokan arang yang mengepulkan asap tipis.

Baca Juga: Kisah Nyata Ramalan Jayabaya "Pitik Tarung Sak Kandang", Komunis Pemilu Perang Saudara

Kejadian Nyata Ramalan Jayabaya Ke enam berbunyi "Kodok Ijo Ongkang-Ongkang", dikutip dari E-Book Publikasi bertajuk "Ramalan Joyoboyo" yang diakses dari situs adoc.pub, Rabu (11/1/2023).

Kejadian Nyata Ramalan Jayabaya Ke enam "Kodok Ijo Ongkang-Ongkang" di Indonesia

Ramalan Jayabaya keenam menceritakan tentang Partai Komunis Indonesia hancur berantakan dalam semalam, bahkan tanpa seorang pun pasukan Amerika Serikat muncul untuk turun tangan langsung.

Di Vietnam saat waktu yang bersamaan, pasukan Amerika Serikat sudah lebih dari setengah juta pasukan bekerja keras turun tangan langsung dalam membasmi orang-orang komunis Vietcong.

Usaha Amerika itu tidak juga berhasil mengatasi terowongan tikus orang Vietnam yang amat tersohor. Tidak cukup dengan pasukan militer, juga ikut diterjunkan ke medan pertempuran Vietnam segala jenis senjata modern, senjata kimia, senjata biologi semua saja ditujukan untuk membasmi manusia komunis Vietnam.

Amerika gagal menghadapi pasukan komunis Vietnam, karena orang-orang komunis Vietnam lebih unggul daripada orang-orang komunis Indonesia yang masih dibangunkan oleh Bung Karno nasionalis dan karakter rakyatnya.

Ramalan Jayabaya menyebut Paman Ho atau Ho Chi Minh lebih berhasil membangun karakter dan nasionalis rakyat Vietnam.

Paman Ho mendapat bantuan dari tetangga akrabnya Republik Rakyat Tiongkok yang dikomandani Kawan Mao Dze Dong yang masyhur dalam memimpin Tentara Merah Tiongkok berhasil mengalahkan pasukan Chiang Kai Shek, Kuomintang
dukungan Amerika Serikat.

Baca Juga: Ramalan Jayabaya Kemenangan Jepang, Kejajah Saumur Jagung Karo Wong Cebol Kepalang

Jangan dilupakan peran sentral Zhou Enlai, Perdana Menteri Tiongkok yang disebut-sebut lebih dulu menjadi anggota PKT daripada sang ketua Mao sekitar 1921.

Kawan Zhou dan Paman Ho dekat sekali hubungannya terutama tatkala Vietnam membutuhkan sokongan moril maupun materil dalam menahan serangan pasukan militer Amerika Serikat pemenang perang dunia kedua, kekuatannya tak diragukan lagi.

Ramalan keenam Jayabaya "Kodok ijo ongkang-ongkang" berarti berkuasanya kaum hijau, hijau daun atau hijau berlian.

Hijau berlian bermakna simbol pakaian militer angkatan darat. Hijau daun berarti bendera salah satu negeri di jazirah Arab, Saudi Arabia simbol dunia Islam.

Kodok ijo mengeluarkan suara dari kantung udaranya dan terdengar, "oooong....kaaaang, oong... kang.....ong....kang.".

Menurut Cerita Ramalan Jayabaya suara sang kodok itu di musim banjir penghujan sangat riuh-rendah, bahkan ribuan kodok ijo berkumpul menjelang hari mulai gelap untuk melantunkan orchestra simfoni, "ongkang-ongkang"mengisi keheningan malam basah oleh banjir atau hujan terus-menerus.

Sang kodok begitu riuhnya memperdengarkan kemerduan suaranya dengan satu tujuan menarik lawan jenisnya untuk dikawininya.

Tanpa ada air melimpah ruang di kebun atau di halaman rumah atau di tegalan, maka tak akan datang kodok ijo dan riuh-rendah sepanjang malam bersimfoni ria.

Banjir darah akibat gerakan September 1965 mengundang militer angkatan darat turun ke arena untuk mengambil alih kekuasaan di Nusantara dari tangan Bung Karno yang berusaha membuat keseimbangan antara PKI dan AD.

Ramalan Jayabaya menyebut dengan sendirinya AD yang hijau menjadi kekuatan dominan di Nusantara dan mendukung penguasa baru Jenderal Soeharto yang fasis dan otoriter. Sehingga berhasil berkuasa selama empat windu.

Masa rezim "kodok ijo ongkang-ongkang" dalam Ramalan Jayabaya tidak berarti militer terutama AD hanya ongkang-ongkang kaki saja, tidak. Justru AD bekerja keras untuk tetap menjaga bahaya laten komunis yang baru saja dikalahkan oleh AD sendiri.

Komunis yang di tumpas sampai ke akarnya berkat mantra sakti Jenderal Soeharto, "tumpas habis sampai tujuh turunan".

Kala itu siapa saja yang terlibat komunis, selalu bekerja keras mencegah bangkitnya komunis di negeri Nusantara yang berubah menjadi negeri.

Baca Juga: Ramalan Jayabaya "Murcane Sabdo Palon Noyo Genggong", Kisah Nyata Majapahit Abad Ke-15

Hal ini tergantung sejak masuknya modal asing akibat dibukanya keran modal oleh Jenderal Besar Soeharto yang membuat sebagian rakyat memujanya karena rakyat menjadi sejahtera.

Akan tetapi sayang sekali slogan "awas bahaya laten komunis" itu terlalu berlebihan dikoar-koarkan selama Jenderal Soeharto berkuasa.

Padahal sudah jelas dengan gamblangnya komunis sudah hancur tak punya kekuatan apapun, tetapi malah menakuti rakyat.

Ujung-ujungnya intimidasi dan teror kepada rakyat, dan ujung-ujungnya lagi Bapak Pembangunan itu terus terpilih dan terpilih lagi jadi Presiden RI.

Prabu Joyoboyo hampir seribu tahun yang silam sudah meramalkan datangnya penguasa militer baru berbusana hijau, yakni AD. Ceritanya sang penguasa itu muncul setelah terjadinya perang saudara di Nusantara dalam, Ramalan Jayabya "Pitik tarung sak kandang".

Setelah sang kodok tidak berkuasa lagi tampil rezim baru yang disebut rezim reformasi. Apa yang terjadi, "kodok ijo, kodok bangkak, kodok percil, dan kodok pohon" dan lainnya ramai-ramai memperdengarkan suaranya tanpa hambatan lagi datang dari manapun.

Ramalan Jayabaya akhirnya mengisahkan bahwa ujung dari kebebasan itu ialah eyel-eyelan untuk menonjolkan pendapat sendiri yang belum tentu benar.

Sumber : adoc.pub

AYO! main games di Sukabumi Update Games
Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi27 Juli 2024, 08:00 WIB

Info Loker Teknik di Perusahaan Makanan, Posisi Operator Peralatan

Info Loker Teknik Posisi Operator Peralatan. Rekrutmen Pegawai Tetap untuk posisi Operator Peralatan ini dibuka hingga 18 Agustus 2024 mendatang.
Ilustrasi. Info Loker Teknik (Sumber : Freepik/@pvproductions)
Life27 Juli 2024, 07:00 WIB

10 Ciri Orang Tidak Punya Rasa Bersalah, Perhatikan Sikapnya!

Menghadapi seseorang yang tidak punya rasa bersalah bisa sangat menantang.
Ilustrasi. Ciri Orang Tidak Punya Rasa Bersalah, Perhatikan Sikapnya! (Sumber : Pexels/YanKrukau)
Science27 Juli 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 27 Juli 2024, Cek Dulu Yuk Langit di Akhir Pekan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah dan cerah berawan pada Sabtu 27 Juli 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah dan cerah berawan pada Sabtu 27 Juli 2024. (Sumber : Pixabay.com).
Inspirasi26 Juli 2024, 22:02 WIB

Jatim Media Summit Bagikan Tips Bikin Konten Video Disukai Penonton di Medsos

Sebelum memulai membuat konten video, alangkah baiknya untuk mengenal audiens atau penonton. Cari tahu apa yang mereka suka dan dibutuhkan.
Jatim Media Summit, Kamis (25/7/2024) | Foto : Ist
Sukabumi26 Juli 2024, 21:26 WIB

Ini Dugaan Penyebab Kebakaran Gudang Limbah Pabrik di Parungkuda Sukabumi

Warga ungkap asal muasal api yang menjadi penyebab kebakaran gudang limbah pabrik di Parungkuda Sukabumi.
Petugas Damkar berjibaku memadamkan kebakaran yang melanda gudang limbah pabrik kain di Parungkuda Sukabumi. | Foto: Istimewa
Jawa Barat26 Juli 2024, 21:11 WIB

16 Rumah Dilaporkan Rusak, Pj Gubernur Jabar Tinjau Lokasi Gempa di Kuningan

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin meninjau sejumlah lokasi yang terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Kuningan, Jumat (26/7/2024).
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin saat meninjau lokasi terdampak gempa di Kuningan. (Sumber : Humas Jabar)
Sehat26 Juli 2024, 21:00 WIB

Oatmeal Hingga Minyak Kelapa, 7 Cara Mengatasi Kulit Kering yang Dapat Anda Lakukan

Cuaca dingin dan kering, sering mencuci tangan, atau paparan sinar matahari berlebihan dapat membuat kulit kering.
Ilustrasi - Dengan perawatan yang tepat, kulit kering dapat diatasi dan kembali sehat. (Sumber : Freepik.com).
Sukabumi26 Juli 2024, 20:56 WIB

Langganan Banjir, Warga Minta Pengerukan Sungai Cibening Purabaya Sukabumi

Warga berharap adanya penanganan Sungai Cibening Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi yang mengalami pendangkalan serta penyempitan
Forkopimcam dan relawan saat sedang membersihkan Sungai Cibening Purabaya Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Life26 Juli 2024, 20:30 WIB

10 Ciri Orang Memiliki Dendam Namun Bersikap Pura-pura Baik Pada Kita

Senyuman orang yang memiliki dendam mungkin tampak dipaksakan atau tidak tulus. Ekspresi wajah sering kali tidak selaras dengan kata-kata mereka.
Ilustrasi. Ciri Orang Memiliki Dendam Namun Bersikap Pura-pura Baik Pada Kita (Sumber : Pexels/YanKrukau)
Opini26 Juli 2024, 20:07 WIB

Menengok Pilkada Sukabumi yang Kering Gagasan

Kurang lebih empat bulan lagi, tepatnya pada tanggal 27 November 2024, masyarakat Kabupaten Sukabumi akan memilih Bupati dan Wakil Bupati yang baru
Ilustrasi kepala daerah menyampaikan gagasan membangun Sukabumi | Foto : Pixabay