Sopir Angkot di Sukabumi: Pendapatan Turun, Setoran Tidak Penuh Jadi Utang

Rabu 07 Juli 2021, 14:18 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Angkutan Kota atau Angkot menjadi salah satu moda transportasi di Sukabumi yang terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat. Sebab, selama pembatasan ini angkutan itu hanya boleh diisi enam orang: sopir dan lima penumpang.

Akibatnya, para sopir Angkot mengaku pendapatannya menurun drastis. Salah satunya Andri (45 tahun). Ia mengaku biasanya memperoleh penghasilan Rp 100 ribu per hari, namun selama PPKM Darurat ini dirinya hanya meraup Rp 20 ribu dari sekira dua hingga lima penumpang.

"Sebelumnya bisa membawa 10 hingga 12 orang," kata Andri yang merupakan sopir Angkot trayek Cisaat-Kota Sukabumi kepada sukabumiupdate.com, Rabu, 7 Juli 2021.

Selain itu, Andri juga mengungkapkan bagaimana dirinya berupaya tetap menerapkan protokol kesehatan dalam kendaraannya. "Posisi duduk penumpang tidak boleh berdekatan, harus berjauhan. Penumpang wajib pakai masker, saya juga pakai, soalnya nanti suka ada pemeriksaan," kata dia.

"Untuk menengah ke bawah kondisi ini sulit sih. Penghasilan kurang, uang makan sehari-hari juga tidak cukup," tambah Andri.

Kondisi serupa juga dirasakan sopir Angkot lain bernama Farhan (21 tahun). "Hari biasa memang jumlah penumpang kadang sedikit, kadang banyak. Sekarang ada PPKM itu pasti dibatasi karena aturan pemerintah. Masyarakat juga banyak yang diam di rumah, jarang keluar, jadinya penumpang berkurang," ucap dia.

Farhan mengaku kesulitan untuk memenuhi uang setoran kepada pemilik mobil yang mencapai Rp 70 ribu sehari. Sementara selama PPKM Darurat ini, Farhan menyebut pendapatannya kurang dari Rp 70 ribu.

"Sebelum PPKM sehari Rp 200 ribu, bisa dapat lebihnya Rp 100 sampai 150 ribu. Kalau sekarang, cuma bisa dapat Rp 50 ribu-an, belum buat bensin," kata Farhan yang menjadi sopir Angkot trayek Sukaraja-Kota Sukabumi.

Baca Juga :

Sopir lainnya, Andi, menuturkan uang setoran yang kurang menjadi kendala tersendiri bagi para sopir Angkot. Pasalnya, hal itu dicatat sebagai utang yang harus dilunasi. "Saya kan harus setoran setiap hari Rp 100 ribu ke yang punya mobil. Karena penumpang sepi, setoran kurang," tutur dia.

Dalam satu hari, sopir Angkot berusia 27 tahun itu hanya bisa mendapatkan penghasilan sebesar Rp 80 ribu. Berbeda dengan sebelum penerapan PPKM Darurat yang penghasilannya bisa mencapai 200 ribu per hari.

"Memang aturan PPKM harus ditaati, tetapi harap diperhatikan lagi kebutuhan ekonomi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Andi yang juga menjadi sopir trayek Cisaat-Kota Sukabumi.

(PKL/Nissa)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life02 Mei 2024, 07:00 WIB

9 Ciri Seseorang Menyayangimu dengan Tulus, Apakah Dia Melakukannya?

Inilah Sederet Ciri Seseorang Menyayangimu dengan Tulus, Apakah Dia Melakukannya?
Ilustrasi - Ciri Seseorang Menyayangimu dengan Tulus, Apakah Dia Melakukannya. (Sumber : Freepik.com)
Food & Travel02 Mei 2024, 06:00 WIB

9 Langkah Mudah Membuat Air Rebusan Daun Kumis Kucing untuk Menurunkan Gula Darah

Yuk Ikuti Langkah Mudah Berikut untuk Membuat Air Rebusan Daun Kumis Kucing guna Menurunkan Gula Darah.
Ilustrasi - Daun kumis kucing. Foto: Instagram/@kebonmojo
Science02 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 2 Mei 2024, Pagi Hari Cerah dan Siang Hujan Sedang

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Kamis 2 Mei 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Kamis 2 Mei 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi01 Mei 2024, 22:58 WIB

Kepergok Warga, Maling Kotak Amal Kabur Tinggalkan Motor di Cicantayan Sukabumi

Berikut kesaksian warga terkait upaya pencurian kotak amal di Cicantayan Sukabumi. Pelaku kabur tinggalkan motor.
Motor maling kotak amal yang ditahan warga Kampung Cijabon RT 19/07, Desa Cimahi, Cicantayan Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Life01 Mei 2024, 21:37 WIB

6 Gaya Bicara yang Menjadikan Anda Lebih Berwibawa dan Berkharisma, Ini Caranya

Gaya bicara seseorang menentukan apakah nanti akan dipandang berwibawa atau justru diremehkan orang lain di masyarakat.
Ilustrasi. Gaya berbicara yang dipandang berwibawa. | Sumber foto : Pexels/Werner Pfenning
Life01 Mei 2024, 21:31 WIB

Fokus Pada Jangka Panjang, Ini 10 Tips Menerapkan Disiplin Pada Anak Tetap Konsisten

Penerapan disiplin pada anak tidaklah mudah, maka dari itu orang tua perlu melakukannya dengan konsisten.
Ilustrasi menerapkan disiplin tetap konsisten / Sumber : pexels.com/@Emma Bauso
Sehat01 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Bahan Alami untuk Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi dalam Tubuh

Bahan alami ini dipercaya dapat membantu menurunkan gula darah secara efektif.
Ilustrasi - Bahan alami ini dipercaya dapat membantu menurunkan gula darah secara efektif. (Sumber : Freepik.com/jcomp).
DPRD Kab. Sukabumi01 Mei 2024, 20:56 WIB

May Day, Komisi IV DPRD Sukabumi Serap Aspirasi Buruh Terkait Upah Hingga Isu Pungli

Komisi IV DPRD Sukabumi serap aspirasi serikat buruh terkait upah hingga isu praktik pungli di perusahaan.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Hera Iskandar terima kunjungan serikat buruh di momen May Day 2024. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat01 Mei 2024, 20:30 WIB

Pantangan! 4 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Penderita Asam Urat

Beberapa makanan dan minuman dianjurkan dihindari bagi penderita asam urat karena memiliki kandungan purin tinggi.
Ilustrasi - Beberapa makanan dan minuman dianjurkan dihindari bagi penderita asam urat karena memiliki kandungan purin tinggi. (Sumber : pexels.com/@Julia Filirovska).
Life01 Mei 2024, 20:00 WIB

8 Manfaat Menangis untuk Kesehatan Mental, Melepaskan Emosi yang Terpendam

Salah Satu Manfaat Menangis untuk Kesehatan Mental Yakni Menjadi Sarana Melepaskan Emosi yang Terpendam.
Ilustrasi. Bersedih. Manfaat Menangis untuk Kesehatan Mental. (Sumber : Pexels/CottonbroStudio)